Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diare akibat Rotavirus, Apakah Berbahaya?

ilustrasi bayi menangis (pixabay.com/StockSnap)
Intinya sih...
  • Rotavirus adalah penyebab utama diare parah pada bayi dan anak-anak.
  • Pada bayi dan anak-anak, gejalanya dapat berlangsung antara 3 hingga 8 hari. Ini dapat meliputi diare terus-menerus dan muntah selama beberapa hari.
  • Langkah pencegahan terbaik adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Rotavirus adalah jenis virus yang sangat menular dan menjadi penyebab utama diare parah pada bayi dan anak-anak di dunia.

Virus ini menyerang sel-sel usus, menyebabkan peradangan dan mengganggu penyerapan cairan. Akibatnya, bayi akan mengalami diare yang sangat encer, muntah-muntah, dan demam.

Gejala yang perlu diwaspadai

Diterangkan oleh dr. Felix Chandra Sutanto, SpA, dokter spesialis anak Eka Hospital Bekasi, gejala rotavirus biasanya muncul 1–3 hari setelah terpapar virus.

Pada bayi dan anak-anak, gejalanya dapat berlangsung antara 3 hingga 8 hari. Ini dapat meliputi:

  • Diare berair terus-menerus.
  • Muntah selama beberapa hari.
  • Demam ringan hingga tinggi.
  • Nyeri perut dan kram.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering, menangis tanpa air mata, dan jarang buang air kecil.

Dehidrasi adalah risiko paling berbahaya dari infeksi rotavirus dan dapat mengancam nyawa anak, terutama jika tidak segera diatasi.

Komplikasi yang bisa terjadi

ilustrasi rotavirus (en.m.wikipedia.org/CDC/Dr. Erskine Palmer Creation Date: 1981)

Rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi berat yang berpotensi berakibat fatal, terutama pada bayi dan anak-anak kecil.

Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan:

  • Kelelahan ekstrem.
  • Penurunan kesadaran.
  • Gangguan fungsi ginjal.
  • Kejang karena ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

"Anak yang mengalami dehidrasi berat memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut," kata dr. Felix.

Diagnosis

Menurut dr. Felix, diagnosis dini sangat penting untuk mencegah dehidrasi yang lebih parah.

Diagnosis infeksi rotavirus dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan tes laboratorium.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan feses untuk mendeteksi keberadaan virus rotavirus.

Selain itu, gejala seperti muntah, diare, dan dehidrasi yang khas sering menjadi petunjuk awal bahwa anak terinfeksi rotavirus.

Pengobatan

ilustrasi ibu menggendong bayi (pexels.com/Anna Shvets)

Pengobatan untuk rotavirus biasanya berfokus untuk mengelola gejala, terutama mencegah dan mengatasi dehidrasi, kata dr. Felix. Beberapa langkah pengobatannya meliputi:

  • Pemberian cairan: Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare dan muntah, anak perlu diberikan larutan rehidrasi oral (oralit) untuk menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit.
  • Asupan makanan: Meskipun anak mengalami diare, tetapi tetap usahakan beri anak makanan bergizi secara bertahap. ASI tetap dianjurkan bagi bayi yang masih menyusu.
  • Obat-obatan: Antibiotik tidak efektif untuk rotavirus karena infeksi ini disebabkan oleh virus. Penggunaan obat anti diare tidak dianjurkan untuk anak kecil kecuali diresepkan oleh dokter.

Cara mencegah diare akibat rotavirus

Cara paling efektif untuk mencegah infeksi rotavirus, kata dr. Felix, adalah melalui vaksinasi, biasanya diberikan dalam dua atau tiga dosis.

"Vaksin rotavirus diberikan pada bayi dan dapat melindungi anak dari risiko diare parah akibat rotavirus. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua atau tiga dosis, tergantung pada jenis vaksin yang digunakan, dan dimulai sejak usia 6 hingga 15 minggu," jelasnya.

Selain vaksinasi, tindakan pencegahan lain meliputi:

  • Rutin cuci tangan: Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau saat ingin memberikan makan pada bayi, setelah menggunakan toilet, dan setelah mengganti popok bayi sangat penting untuk mencegah penyebaran rotavirus.
  • Kebersihan lingkungan: Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak dalam kondisi bersih, dan hindari kontak dengan benda atau lingkungan yang terkontaminasi.
  • Sanitasi yang baik: Menjaga kebersihan alat makan, mainan, dan tempat tinggal dapat mengurangi risiko penyebaran virus.

Rotavirus adalah penyebab umum diare parah pada anak-anak, yang dapat menimbulkan dehidrasi dan komplikasi serius.

Meskipun pengobatan bertujuan untuk mencegah dehidrasi, tetapi pencegahan dengan vaksinasi dan kebersihan yang baik merupakan langkah terbaik untuk melindungi anak dari infeksi rotavirus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us