ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Dispepsia fungsional yang tidak dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup mungkin memerlukan pengobatan. Perawatan tergantung pada gejala. Ini mungkin menggabungkan obat-obatan dan terapi perilaku.
Obat-obatan
Beberapa obat dapat membantu mengatasi gejala dispepsia fungsional. Ini termasuk:
- Obat gas yang tersedia tanpa resep dokter. Simetikon dapat meredakan gejala dengan mengurangi gas usus.
- Obat untuk mengurangi produksi asam. Obat-obatan ini disebut penghambat reseptor H-2 dan tersedia tanpa resep dokter. Ini termasuk cimetidine, famotidine, dan nizatidine (Axid AR). Versi yang lebih kuat tersedia dengan resep dokter.
- Obat-obatan yang menghambat "pompa" asam. Obat-obatan yang disebut penghambat pompa proton mematikan "pompa" asam di dalam sel-sel lambung yang menyekresi asam. Penghambat pompa proton yang tersedia tanpa resep termasuk lansoprazole, omeprazole, dan esomeprazole. Inhibitor pompa proton juga tersedia dengan resep dokter.
- Antibiotik. Jika tes menemukan H. pylori di perut, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik bersama dengan obat penekan asam.
- Antidepresan dosis rendah. Dokter mungkin meresepkan antidepresan trisiklik dosis rendah dan antidepresan yang dikenal sebagai inhibitor reuptake serotonin selektif. Obat-obatan ini dapat menghambat aktivitas neuron yang mengendalikan nyeri usus.
- Prokinetika. Obat-obatan ini membantu perut kosong lebih cepat dan mengencangkan katup antara perut dan kerongkongan. Ini membantu mengurangi nyeri perut bagian atas.
- Antiemetik atau obat untuk meredakan mual. Jika merasa ingin muntah setelah makan, antiemetik dapat membantu. Ini termasuk promethazine, prochlorperazine dan meclizine.
Terapi perilaku
Bekerja sama dengan konselor atau terapis dapat meredakan gejala yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Seorang konselor atau terapis dapat menunjukkan teknik relaksasi untuk membantu mengatasi gejala. Kamu juga dapat mempelajari cara mengurangi stres untuk membantu mengelola gejala.
Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan
Dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mengendalikan dispepsia fungsional. Salah satunya adalah dengan perubahan pola makan, seperti:
- Makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Perut kosong kadang berkontribusi terhadap dispepsia fungsional. Hanya asam di perut yang bisa menyebabkan mual. Cobalah makan camilan seperti biskuit atau sepotong buah. Hindari melewatkan waktu makan. Hindari makan besar dan makan berlebihan. Makanlah dalam porsi kecil dan lebih sering.
- Jauhi makanan pemicu. Beberapa makanan dapat memicu dispepsia fungsional. Ini mungkin termasuk makanan berlemak dan pedas, minuman berkarbonasi, kafein, dan alkohol.
- Kunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh. Berikan waktu untuk menikmati makanan.
Teknik pengurangan stres atau terapi relaksasi dapat membantu mengatasi gejala. Untuk mengurangi stres, luangkan waktu untuk melakukan hobi, olahraga, dan hal lain yang kamu sukai.
Pengobatan alternatif
Orang dengan dispepsia fungsional sering kali beralih ke pengobatan komplementer dan alternatif. Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum pengobatan komplementer dan alternatif dapat direkomendasikan. Namun, obat-obatan tersebut mungkin dapat meredakan gejala bila digunakan dengan pendekatan lain yang disarankan oleh dokter.
Jika tertarik dengan pengobatan komplementer dan alternatif, bicarakan dengan dokter tentang:
- Suplemen herbal. Kombinasi minyak pepermin dan jintan mungkin memberikan beberapa manfaat untuk dispepsia fungsional. Bersama-sama, mereka menghilangkan gejala nyeri dalam uji coba selama satu minggu. Iberogast mengandung ekstrak sembilan tumbuhan. Ini dapat meredakan kejang gastrointestinal dan meningkatkan kemampuan usus untuk memindahkan makanan. Obat herbal Jepang yang disebut rikkunshito juga mungkin bisa membantu. Para peneliti menemukan bahwa obat ini meredakan sakit perut, heartburn, dan kembung lebih baik daripada plasebo. Ekstrak daun artichoke dapat mengurangi gejala dispepsia fungsional.
- Teknik relaksasi. Aktivitas santai dapat membantu mengatasi gejala. Meditasi, olahraga, atau aktivitas lain dapat membantu mengelola stres.
Dispepsia fungsional adalah kondisi umum dengan sejumlah gejala perut bagian atas. Meskipun mendiagnosis kondisi ini terkadang sulit, karena sifat gejalanya yang bervariasi, tetapi prognosis untuk dispepsia fungsional baik.
Tidak ada bukti bahwa kondisi ini menyebabkan kanker atau penyakit serius lainnya. Ada banyak teori mengenai penyebabnya, tetapi kemungkinan besar terjadi gangguan motilitas otot ringan. Biasanya, terapi yang berhasil melibatkan kebijaksanaan diet dan pengobatan jangka pendek.