5 Fakta Medis Sindrom Tietze, Sakit Dada yang Disertai Pembengkakan

Rasa sakitnya juga bisa menjalar di bagian tubuh lain

Pernahkah kamu merasakan nyeri atau sakit dada yang menusuk dan terkadang menjalar ke leher, lengan, atau bahu? Mungkin itu adalah tanda dari sindrom Tietze, yaitu peradangan langka akibat pembengkakan tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk bagian atas ke tulang dada.

Sindrom ini umumnya jinak dan tidak pernah berakibat fatal. Namun, rasa nyeri yang sering kali muncul tiba-tiba bisa mengganggu kondisi kesehatan. Nah, apa saja fakta tentang sindrom yang kebanyakan menyerang kelompok usia di bawah 40 tahun ini? Berikut ringkasannya.

1. Penyebab sindrom Tietze

5 Fakta Medis Sindrom Tietze, Sakit Dada yang Disertai Pembengkakanpixabay.com/nastya_gepp

Sindrom Tietze pertama kali dijelaskan dalam literatur medis pada tahun 1921 oleh Alexander Tietze, seorang ahli bedah asal Jerman. Hingga kini, masih belum diketahui apa penyebab pastinya. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa mikrotrauma atau trauma kecil pada dinding dada berperan terhadap perkembangannya.

Melansir Healthline, beberapa kondisi seperti batuk berlebihan, muntah parah, aktivitas fisik yang berat atau berulang, benturan pada dada, infeksi virus atau bakteri, sinusitis, radang tenggorokan, atau pembedahan daerah toraks, bisa menjadi penyebab mikrotrauma.

2. Gejala yang umum terjadi pada penderita 

5 Fakta Medis Sindrom Tietze, Sakit Dada yang Disertai Pembengkakanpexels.com/Karolina Grabowska

Gejala umum Sindrom Tietze adalah nyeri dada yang tajam dan pembengkakan. Rasa nyeri ini biasanya muncul tiba-tiba yang bisa “datang dan pergi” begitu saja, bahkan saat pembengkakan masih berlanjut.

Terkadang, rasa sakit juga bisa menjalar di bagian tubuh lain, seperti leher, lengan, atau bahu. Perubahan warna merah (eritema) dan adanya rasa hangat di area tersebut juga mungkin terjadi.

Melansir Medical News Today, dijelaskan bahwa sindrom ini biasanya hanya memengaruhi satu tulang rusuk saja, sehingga rasa sakitnya hanya terasa pada satu sisi dada. Namun, jika memengaruhi banyak tulang rusuk, seseorang mungkin mengalami rasa sakit yang menyebar di kedua sisi dada.

Beberapa kondisi seperti batuk, bersin, menarik napas dalam, olahraga, melakukan gerakan cepat, bahkan tertawa dapat memperburuk rasa sakit. Namun, rasa nyeri ini bisa mereda dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau bulan.

Baca Juga: Sindrom Wernicke-Korsakoff, Kelainan Saraf akibat Kekurangan Tiamin

3. Diagnosis penyakit

5 Fakta Medis Sindrom Tietze, Sakit Dada yang Disertai Pembengkakanfreepik.com/gpointstudio

Melansir WebMD, sindrom Tietze biasanya sulit didiagnosis karena gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain, seperti serangan jantung, angina (nyeri dada akibat otot jantung tidak mendapat cukup oksigen), artritis reumatoid, dan kostokondritis (peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada).

Untuk menegakkan diagnosis, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan yang melibatkan penekanan dada atau melakukan beberapa tes, seperti sinar x, ultrasound, pemindaian MRI, biopsi, atau elektrokardiogram untuk melihat aktivitas listrik pada jantung. Hal ini untuk mengesampingkan penyebab lain yang lebih serius.

4. Gangguan terkait dengan sindrom Tietze

5 Fakta Medis Sindrom Tietze, Sakit Dada yang Disertai Pembengkakanpixabay.com/Pexels

Sindrom Tietze sering kali dikaitkan dengan gejala kostokondritis, yang juga merupakan peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada. Bahkan, kedua istilah ini pun sering digunakan bergantian. Padahal, keduanya memiliki perbedaan penting

Melansir Medical News Today, berikut ini perbedaan antara sindrom Tietze dan kostokondritis:

  • Rasa nyeri pada sindrom Tietze disertai pembengkakan, sedangkan kostokondritis tidak
  • Sindrom Tietze umumnya terjadi pada kelompok orang di bawah 40 tahun, sedangkan kostokondritis cenderung menyerang kelompok orang di atas 40 tahun
  • Sindrom Tietze lebih jarang terjadi, sedangkan kostokondritis relatif lebih umum
  • Gejala sindrom Tietze paling sering memengaruhi tulang rusuk kedua atau ketiga, sedangkan kostokondritis melibatkan tulang rusuk kedua hingga kelima

5. Pengobatan yang mungkin membantu 

5 Fakta Medis Sindrom Tietze, Sakit Dada yang Disertai Pembengkakanunsplash.com/Katherine Hanlon

Meskipun kelainan ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan medis, tetapi pada beberapa kasus bisa terjadi terus-menerus atau kambuh. Untuk perawatan khusus, pasien bisa istirahat, menghindari aktivitas berat, kompres panas atau es pada area nyeri, atau konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen.

Namun, jika rasa sakit semakin parah, perawatan lain seperti suntikan kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan atau lidokin untuk meredakan rasa sakit, mungkin diperlukan. Ada baiknya selalu konsultasikan dengan apoteker atau dokter untuk mendapatkan nasihat medis.

Itulah sederet fakta tentang sindrom Tietze. Kelainan ini tidak berbahaya dan umumnya terjadi dengan gejala ringan atau jangka pendek. Bila mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Sindrom Stendhal, Fenomena 'Tersakiti' karena Keindahan Karya Seni 

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya