Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Efek Penggunaan Antidepresan pada Kulit, Apa Saja?

ilustrasi obat antidepresan (commons.wikimedia.org/Tom Varco)
ilustrasi obat antidepresan (commons.wikimedia.org/Tom Varco)

Antidepresan merupakan golongan obat yang dapat meredakan gejala depresi. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan cemas, panik, ADHD dan nyeri kronis.

Seiring dengan manfaatnya, antidepresan juga memiliki berbagai efek samping. Umumnya berupa sakit kepala, disfungsi seksual atau mengantuk.

Selain itu, antidepresan juga berdampak pada perubahan kondisi kulit. Efek samping pada kulit ini tergantung pada jenis obat dan akan berbeda pada setiap individu.

1. Kulit dan bibir kering

ilustrasi menggunakan lip balm (pexels.com/Burst)
ilustrasi menggunakan lip balm (pexels.com/Burst)

Kulit kering menjadi salah satu masalah yang bisa saja disebabkan akibat penggunaan antidepresan.

Dilansir Refinery29, banyak orang mengamati bahwa saat menggunakan antidepresan, kulit bisa menjadi lebih kering, terutama pada bibir. Ini dikatakan oleh Justine Hextall, dermatolog untuk La Roche-Posay di Inggris. 

Ia mengatakan bahwa antidepresan memiliki apa yang disebut sebagai "efek samping antikolinergik", yang pada dasarnya berarti mereka memblokir saraf yang membantu menghasilkan air liur. Inilah kenapa beberapa orang mengalami kekeringan pada kulit dan bibir pecah-pecah.

2. Kulit berjerawat

ilustrasi kulit berjerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)
ilustrasi kulit berjerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Salah satu efek samping penggunaan antidepresan lainnya adalah jerawat. Menurut studi yang diterbitkan dalam The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences tahun 2014 menyebutkan bahwa jerawat menjadi salah satu efek samping pada kulit akibat penggunaan antidepreaan SSRI.

Escitalopram sering menyebabkan efek samping jerawat pada kulit, sementara pada obat SSRI lainnya jarang terjadi.

Selain itu, antidepresan juga dapat menyebabkan keringat berlebih sehingga dapat memicu munculnya jerawat.

3. Kulit ruam, melepuh, dan lesi

ilustrasi perawatan kulit (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi perawatan kulit (pexels.com/Sora Shimazaki)

Selain jerawat dan kulit kering, antidepresan juga bisa menyebabkan masalah kulit lain. Sebuah tinjauan literatur yang diterbitkan dalam Advances in Dermatology and Allergology tahun 2014 menyebutkan bahwa antidepresan memicu ruam pada kulit, kulit melepuh, dan lesi pada kulit.

Selain itu, disebutkan juga bahwa obat psikotropika dua kali lebih berisiko menyebabkan lesi pada kulit penggunanya.

4. Di sisi lain, antidepresan bisa memperbaiki masalah kulit

ilustrasi menggunakan skincare (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menggunakan skincare (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain menyebabkan masalah kulit, antidepresan juga bisa mengatasi masalah kulit. Dilansir Healthline, gangguan suasana hati seperti depresi biasanya diiringi dengan masalah kulit seperti jerawat dan eksem.

Sering kali masalah kulit tersebut membaik seiring dengan membaiknya suasana hati karena penggunaan antidepresan.

5. Manfaat lain antidepresan

ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Miriam Alonso)
ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Miriam Alonso)

Sebuah laporan studi yang diterbitkan dalam jurnal Swedia Acta Dermato-Venereologic tahun 2017 menyatakan bahwa antidepresan golongan monoaminergik atau MAOI seperti selegilone memiliki efek antiinflamasi bagi kulit. Antidepresan golongan ini dapat digunakan untuk beberapa gangguan inflamasi kulit, termasuk gatal-gatal kronis, psoriasis, dermatitis atopik, eksem, dan alopecia areata.

Seiring manfaatnya, antidepresan juga dapat menimbukan efek samping yang berakibat pada masalah kulit. Bentuk efek samping ini tergantung pada setiap individu dan obat yang dikonsumsi.

Masalah kulit akibat antidepresan biasanya bersifat sementara dan membaik seiring waktu. Selain itu, antidepresan juga bisa memperbaiki masalah kulit pada penggunanya.

Dilansir Harvard Health Publishing, masalah kulit disebabkan karena masalah psikologis juga, sehingga setiap individu akan berbeda efeknya. Untuk mengatasi masalah kulit saat mengonsumsi antidepresan, lakukan rangkaian perawatan kulit dan jangan lupa untuk membersihkan diri setelah beraktivitas untuk menghindari menumpuknya kotoran pada kulit, yang dapat memperparah masalah kulit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rifka Naila
EditorRifka Naila
Follow Us