Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Akupunktur Kosmetik, Bantu Bikin Wajah Tampak Lebih Muda

Seorang laki-laki menjalani terapi akupunktur kosmetik berupa akupunktur di wajah.
ilustrasi akupunktur pada wajah (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Akupunktur kosmetik adalah teknik akupunktur yang berfokus pada estetika, terutama di area wajah.
  • Manfaat akupunktur kosmetik termasuk merangsang produksi kolagen, membantu mengurangi jerawat, dan mengurangi peradangan serta ketegangan rahang.
  • Akupunktur wajah bisa menjadi alternatif alami Botox karena tidak menyebabkan hilangnya massa otot wajah dan efek samping jangka panjang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang mulai mencari pendekatan yang lebih menyeluruh untuk merawat diri. Dalam dunia kecantikan, tren ini terlihat pada perawatan kulit.

Di antara praktik tradisional yang kembali mendapat perhatian adalah akupunktur kosmetik, sebuah metode dari pengobatan Tiongkok kuno yang kini dilirik sebagai bagian dari perawatan kecantikan modern.

Akupunktur kosmetik adalah teknik akupunktur yang berfokus pada estetika, terutama di area wajah. Sama seperti akupunktur tradisional, prosedur ini menggunakan jarum sangat tipis dan steril yang ditusukkan secara strategis ke titik-titik tertentu pada kulit. Tujuannya adalah merangsang aliran darah sekaligus menyeimbangkan Qi, energi vital dalam konsep pengobatan tradisional Tiongkok.

Meskipun wajah menjadi area utama, tetapi titik akupunktur di bagian tubuh lain juga bisa digunakan untuk mendukung hasil yang diinginkan. Walau bukti ilmiah khusus mengenai manfaat kosmetiknya masih terbatas, tetapi popularitas metode ini terus meningkat. Banyak pasien akupunktur tradisional yang tertarik mencobanya, dan sejumlah ahli kulit maupun praktisi akupunktur menilai ada potensi manfaat positif.

Apa itu akupunktur kosmetik?

Akupunktur kosmetik, juga dikenal sebagai akupunktur wajah, facial rejuvenation, atau akupunktur facelift, adalah salah satu bentuk akupunktur yang berfokus pada area wajah, leher, dan garis rambut.

Prosedur kosmetik ini mirip dengan teknik micro-needling, yaitu menusukkan jarum-jarum tipis ke permukaan kulit untuk menciptakan luka-luka mikro. Luka kecil ini memberi sinyal pada tubuh untuk memulai proses penyembuhan alami. Hasilnya, aliran darah dan getah bening meningkat, sehingga oksigen dan nutrisi lebih banyak tersalurkan ke area yang dirangsang.

Selain itu, mikrotrauma pada kulit memicu pelepasan zat kimia yang membantu mengurangi peradangan sekaligus merangsang sel fibroblas. Sel inilah yang berperan penting dalam produksi kolagen dan elastin, dua komponen utama yang menjaga kulit tetap kencang, elastis, dan terhidrasi.

Seiring penuaan, produksi kolagen dan elastin menurun. Inilah yang membuat garis halus dan kerutan mulai muncul. Dengan merangsang kembali pembentukan kolagen, kulit menjadi lebih kuat dan kenyal. Sementara itu, perbaikan elastin membantu memulihkan tekstur, elastisitas, dan kemampuan kulit untuk memperbaiki diri.

Manfaat akupunktur kosmetik

Seorang perempuan menjalani terapi akupunktur kosmetik atau akupunktur wajah.
ilustrasi akupunktur kosmetik (unsplash.com/Antonika Chanel)

Meski masih memerlukan lebih banyak bukti ilmiah, tetapi ada beberapa potensi manfaat bagi kesehatan kulit dan tampilan wajah.

  1. Merangsang produksi kolagen

Akupunktur wajah diduga dapat meningkatkan aliran darah dan sistem limfatik di area wajah. Sirkulasi yang lancar membantu mengantarkan oksigen dan nutrisi ke jaringan kulit, yang kemudian dapat merangsang produksi kolagen. Proses ini dapat membantu mengurangi garis halus dan kerutan di wajah.

Sebuah penelitian tahun 2013 menemukan bahwa akupunktur wajah selama lima minggu mampu meningkatkan elastisitas kulit dan hidrasi wajah secara signifikan, meskipun hasilnya bersifat sementara dan berbeda pada setiap individu.

  1. Membantu mengurangi jerawat

Bagi pemilik kulit mudah berjerawat, akupunktur wajah mungkin dapat menjadi pelengkap perawatan medis. Meskipun belum terbukti secara ilmiah dapat menyembuhkan jerawat, tetapi beberapa laporan pasien menyebutkan bahwa kulit mereka tampak lebih tenang dan berkurang kemerahannya setelah terapi ini.

Stimulasi pada sistem limfatik dapat membantu tubuh membuang racun dan sisa metabolisme yang bisa memicu peradangan dan jerawat. Namun, akupunktur tidak boleh dijadikan terapi tunggal untuk jerawat, melainkan melengkapi perawatan medis dari dokter kulit.

  1. Mengurangi peradangan dan ketegangan rahang

Penusukan jarum di titik tertentu membantu melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi sistem imun tubuh. Respons ini dapat membantu menurunkan peradangan di kulit sekaligus meredakan ketegangan otot, termasuk otot rahang yang sering menjadi penyebab sakit kepala atau bruksisme (kebiasaan mengatupkan rahang).

Efek relaksasi ini juga membuat banyak pasien merasa lebih rileks dan segar setelah terapi, serupa dengan sensasi setelah pijat wajah.

Manfaat lainnya

Sebuah tinjauan pada tahun 2020 menemukan bahwa latihan wajah dan akupunktur wajah berpotensi meningkatkan:

  • Panjang kerutan terkait usia.
  • Kelenturan kulit.
  • Ketebalan otot.
  • Perubahan pigmen.

Selain itu, akupunktur wajah juga dapat mencerahkan melasma.

Tinjauan lain pada tahun 2018 menemukan bahwa akupunktur wajah efektif dalam memperbaiki hal-hal ini:

  • Kerutan.
  • Sirkulasi darah di wajah.
  • Pengurangan ukuran wajah.
  • Perbaikan kondisi kulit.
  • Elastisitas kulit.

Selain kerutan, sebuah tinjauan menunjukkan bahwa akupunktur dapat memperbaiki kondisi kulit lain, termasuk dermatitis atopik, gatal, dan biduran.

Manfaat anekdot (didasarkan pada cerita pengalaman pribadi atau laporan tidak resmi) dari penggunaan akupunktur wajah pada kulit meliputi:

  • Mengangkat kelopak mata yang turun.
  • Mengurangi garis halus.
  • Mencerahkan rona wajah.
  • Mengecilkan pori-pori.
  • Mengurangi bengkak dan pembengkakan.
  • Mengurangi ketegangan rahang.
  • Memperbaiki tekstur kulit.
  • Mengurangi kulit kendur.

Apakah akupunktur kosmetik bisa menjadi alternatif Botox?

Akupunktur wajah disebut-sebut bisa menjadi alternatif alami Botox.

Berbeda dengan Botox atau filler yang bekerja dengan cara melemahkan otot wajah atau menambah volume di area tertentu, akupunktur wajah justru menstimulasi tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Keunggulan utama dari akupunktur wajah adalah tidak menyebabkan hilangnya massa otot wajah, efek samping yang kadang terjadi pada penggunaan Botox dalam jangka panjang. Saat otot wajah kehilangan kekuatannya, wajah bisa tampak lebih tirus atau menurun, sehingga sering kali memerlukan perawatan tambahan seperti filler.

Melalui pendekatan alami ini, akupunktur membantu meremajakan kulit tanpa mengubah ekspresi alami wajah. Banyak perempuan kini mulai memilih metode yang lebih lembut dan alami seperti akupunktur untuk menjaga kesehatan kulit, mengurangi kerutan halus, dan memperlambat tanda-tanda penuaan tanpa ketergantungan pada suntikan kosmetik.

Meskipun Botox telah terbukti secara klinis efektif mengurangi kerutan karena kontraksi otot (termasuk garis dahi dan “crow’s feet”), tetapi efeknya bersifat sementara , biasanya selama 3–4 bulan dan perlu pengulangan secara rutin. Sebaliknya, akupunktur wajah bekerja melalui mekanisme berbeda, dengan menstimulasi aliran darah, mengaktifkan produksi kolagen, dan merangsang proses penyembuhan alami kulit.

Namun, penting dicatat bahwa meskipun hasil awal menjanjikan, tetapi bukti untuk akupunktur wajah masih terbatas. Studi umumnya berskala kecil dan tidak selalu menggunakan grup kontrol. Artinya, meskipun metode ini lebih “alami” dan mempertahankan ekspresi wajah, tetapi belum bisa dapat dikatakan setara dengan Botox dalam kecepatan dan intensitas efeknya.

Protokol umum akupunktur estetika

Satu sesi akupunktur estetika biasanya berlangsung 30–40 menit, dengan frekuensi terapi 1–2 kali per minggu. Efek akupunktur akan optimal apabila dilakukan selama satu serial pengobatan yaitu 10–12 kali terapi. Dengan terapi rutin, kamu bisa mendapatkan efek kumulatif yang bertahan lebih lama.

Potensi efek samping dan keamanan

Seorang laki-laki menjalani terapi akupunktur kosmetik di wajah.
ilustrasi akupunktur wajah atau akupunktur kosmetik (pexels.com/

Akupunktur umumnya aman jika dilakukan oleh tenaga profesional yang berkualifikasi. Jadi, Karena itu, penting untuk memilih praktisi akupunktur yang memiliki lisensi.

Efek samping yang terkait dengan akupunktur umumnya dianggap ringan dan dapat diabaikan. Rasa pegal cukup sering terjadi. Memar ringan atau sedikit perdarahan juga mungkin muncul, terutama pada individu yang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki gangguan darah berat. Gejala ini biasanya mereda dalam beberapa hari.

Dalam kasus yang jarang, penusukan jarum terlalu dalam dapat menyebabkan cedera internal seperti infeksi, paru-paru kolaps, atau tertusuknya paru-paru.

Sebuah laporan kasus tahun 2021 menunjukkan bahwa seseorang dengan diabetes yang tidak terdiagnosis, dan bukan seorang praktisi akupunktur berlisensi, mengalami abses setelah melakukan akupunktur sendiri.

Efek samping yang terkait dengan akupunktur kosmetik meliputi:

  • Gatal.
  • Kulit kering yang mengelupas.
  • Memar.
  • Perdarahan.
  • Nyeri.
  • Bengkak.

Seperti halnya perawatan lain yang melibatkan jarum, sebagian orang mungkin merasa pusing dan perlu berbaring. Sebuah laporan kasus tahun 2015 merinci kondisi sclerosing lipogranulomatosis wajah, berupa nodul dan plak yang mengeras, yang muncul lima tahun setelah perawatan akupunktur wajah. Para peneliti meyakini kondisi ini disebabkan oleh reaksi terhadap lapisan silikon pada jarum.

Hasil dan perawatan pasca prosedur

Secara umum, akupunktur wajah tidak memerlukan aturan perawatan khusus setelah prosedur. Kamu bisa langsung kembali beraktivitas seperti biasa. Namun, sebaiknya tetap menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menghindari prosedur suntik lain seperti Botox atau filler selama menjalani rangkaian terapi akupunktur.

Hasil positif kadang sudah bisa terlihat hanya dari satu kali sesi, seperti berkurangnya bengkak atau wajah tampak lebih segar, kulit terlihat lebih sehat, dan otot wajah terasa lebih kencang dan berisi.

Gimana, apakah kamu tertarik untuk mencoba akupunktur kosmetik?

Referensi

Leslie Baumann et al., “Clinical Relevance of Elastin in the Structure and Function of Skin,” Aesthetic Surgery Journal Open Forum 3, no. 3 (May 14, 2021), https://doi.org/10.1093/asjof/ojab019.

"What to know about acupuncture for wrinkles." Medical News Today. Diakses Oktober 2025.

Younghee Yun et al., “Effect of Facial Cosmetic Acupuncture on Facial Elasticity: An Open-Label, Single-Arm Pilot Study,” Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine 2013 (January 1, 2013): 1–5, https://doi.org/10.1155/2013/424313.

"Here's Everything You Need to Know About Cosmetic Acupuncture." Allure. Diakses Oktober 2025.

Abigail M. Smith et al., “Non-Traditional and Non-Invasive Approaches in Facial Rejuvenation: A Brief Review,” Cosmetics 7, no. 1 (February 12, 2020): 10, https://doi.org/10.3390/cosmetics7010010.

Lakkana Rerksuppaphol, Theekapun Charoenpong, and Sanguansak Rerksuppaphol, “Randomized Clinical Trial of Facial Acupuncture With or Without Body Acupuncture for Treatment of Melasma,” Complementary Therapies in Clinical Practice 22 (October 30, 2015): 1–7, https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2015.10.004.

"Facial Acupuncture vs. Botox: Which One is Better for Anti-Aging?" Hygeia Naturopathic Clinic. Diakses Oktober 2025.

"Is facial acupuncture really 'natural Botox'? Here's what to know before booking." Woman & Home. Diakses Oktober 2025.

"Peran Akupunktur Medik untuk Estetika: Cantik Alami dengan Akupunktur." Rumah Sakit Universitas Indonesia. Diakses Oktober 2025.

Sameer Bashey, David S. Lee, and Gene Kim, “Extensive Facial Sclerosing Lipogranulomatosis as a Complication of Cosmetic Acupuncture,” Dermatologic Surgery 41, no. 4 (March 12, 2015): 513–16, https://doi.org/10.1097/dss.0000000000000318.

Jae Yun Sung et al., “Multiple Facial Candidal Abscesses After Self-administered Acupuncture in a Patient With Undiagnosed Diabetes Mellitus: A Case Report,” BMC Complementary Medicine and Therapies 21, no. 1 (June 10, 2021), https://doi.org/10.1186/s12906-021-03343-w.

"Acupuncture: Effectiveness and Safety." National Center for Complementary and Integrative Health. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Berapa Lama Masa Penyembuhan Influenza A?

30 Okt 2025, 12:06 WIBHealth