Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lidah Buaya vs Air Kelapa, Mana yang Lebih Baik Menghidrasi Tubuh?

Air lidah buaya
ilustrasi air lidah buaya (pexels.com/alleksana)

Lidah buaya dan air kelapa memang menawarkan kesegaran yang menggoda saat haus dan dahaga. Lidah buaya yang diekstraksi dari gel daun tanaman sukulen ini memiliki kandungan air yang tinggi, dan dalam berbagai bidang industri seperti kecantikan, ekstrak lidah buaya juga telah dikenal dengan efek hidrasinya yang bagus untuk kulit. Di sisi lain, air kelapa juga termasuk minuman segar yang kerap disandingkan dengan air putih.

Nah, di antara kedua minuman tersebut, lidah buaya vs. air kelapa mana yang lebih bagus menghidrasi tubuh? Yuk, simak fakta selengkapnya berikut ini.

1. Kandungan nutrisi dan manfaat air lidah buaya

Air lidah buaya
ilustrasi air lidah buaya (pixabay.com/RosinaS)

Air lidah buaya adalah air yang diekstraksi dari gel daun tanaman lidah buaya (Aloe vera). Sari lidah buaya ini “padat air” dan mengandung berbagai nutrisi, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Dilansir laman WebMD, satu porsi 8 ons (227 gram) jus lidah buaya murni mengandung:

  • Kalori: 10
  • Protein: 0 gram
  • Lemak: 0 gram
  • Karbohidrat: 2 gram
  • Serat: 1 gram
  • Gula: 0 gram
  • Kalsium: 74 miligram
  • Natrium: 60 miligram
  • Kalium: 110 miligram

Secara klinis, air lidah buaya sering dipromosikan sebagai obat pencahar. Menurut penjelasan dari Journal of Neurogastroenterology and Motility tahun 2018, lidah buaya memiliki kandungan komponen barbaloin. Komponen ini bekerja dengan meningkatkan jumlah air di dalam lumen usus dan memiliki efek pencahar pada manusia.

Masih dari laman WebMD, beberapa manfaat lain dari air lidah buaya, di antaranya:

  • Membantu meredakan gejala gangguan pencernaan, seperti sakit maag dan IBS (sindrom iritasi usus besar).
  • Membantu menurunkan kadar kolesterol “jahat” LDL (low density lipoprotein) dan lemak tak sehat yang disebut trigliseraldehida, dan meningkatkan kadar kolesterol “baik” HDL (high density lipoprotein) yang menyehatkan jantung.
  • Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan pradiabetes.

2. Kandungan nutrisi dan manfaat air kelapa

ilustrasi minum kelapa (pexels.com/Ging Ang)
ilustrasi minum kelapa (pexels.com/Ging Ang)

Air kelapa adalah cairan yang diambil dari kelapa muda. Air ini memiliki rasa yang segar dan sedikit rasa manis, meski tanpa tambahan gula. Dilansir laman Verywell Health, dalam satu cangkir air kelapa (240 gram) memiliki nutrisi sebagai berikut:

  • Air: 95,5 persen (228 gram)
  • Lemak: 0,5 gram
  • Protein: 1,7 gram
  • Karbohidrat: 9 gram
  • Kalsium: 58 miligram
  • Fosfor: 48 miligram
  • Kalium: 600 miligram
  • Natrium: 252 miligram
  • Magnesium: 60 miligram
  • Zat besi: 0,7 miligram
  • Vitamin C: 5,8 miligram

Di dalam kegunaan sehari-hari, air kelapa memiliki banyak sekali manfaat kesehatan. Di antaranya:

  • Menurunkan peradangan pada lambung
  • Menurunkan tekanan darah
  • Melindungi jantung dan sistem kardiovaskular
  • Melawan bakteri dan virus
  • Mencegah tukak lambung
  • Mengurangi retensi air
  • Mengobati diare dan gastroenteritis pada anak-anak.

3. Air lidah buaya vs. air kelapa mana yang lebih menghidrasi tubuh?

Minuman segar
ilustrasi minuman (pexels.com/alleksana)

Berbicara tentang hidrasi, ini bukan hanya terkait jumlah air atau cairan yang masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi, ketersediaan elektrolit yang terkandung di dalamnya, seperti kalium, natrium, dan magnesium. Jika dibandingkan antara air lidah buaya dan air kelapa, air kelapa memiliki efek hidrasi yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan air lidah buaya.

Air kelapa memiliki kandungan elektrolit yang lebih kuat dibandingkan air lidah buaya. Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition tahun 2012, air kelapa secara alami sangat kaya akan kalium, mengandung natrium, klorida, dan karbohidrat. Secara klinis, minuman ini juga kerap digunakan sebagai bantuan rehidrasi oral untuk mengatasi dehidrasi berat akibat diare.

Tidak hanya itu, masih dari jurnal yang sama, dijelaskan bahwa air kelapa juga memiliki efek hidrasi yang mirip dengan minuman olahraga karbohidrat-elektrolit karena kandungan elektrolitnya yang kuat. Oleh sebab itu, minuman ini kerap dijadikan pilihan minuman rehidrasi oleh para atlet atau penggemar kebugaran.

Sementara itu, minuman dari lidah buaya tak mengandung elektrolit sekuat air kelapa. Minuman ini juga bisa digunakan untuk membantu hidrasi, namun sebatas hidrasi ringan karena volume airnya. Akan tetapi, jika kamu mengalami kehilangan banyak cairan, berkeringat deras, atau berolahraga, air lidah buaya tak cukup membantu untuk menghidrasi tubuh.

Air kelapa dan air lidah buaya, keduanya adalah minuman segar yang tinggi akan air dan nutrisi. Namun dalam hal hidrasi, masing masing memiliki kemampuan hidrasi yang berbeda. Air kelapa memiliki efek hidrasi yang lebih baik dibandingkan dengan air lidah buaya karena kandungan elektrolitnya yang lebih kuat.

Referensi

“Aloe vera Juice vs. Coconut Water: Which Drink Offers Better Hydration?”. Verywell Health. Diakses November 2025

“Aloe Vera Juice vs Coconut Water: Which is Better for Hydration?”. Times Entertainment. Diakses November 2025

“Everything About Aloe Vera”. WebMD. Diakses November 2025

“Aloe vera Is Effective and Safe in Short-term Treatment of Irritable Bowel Syndrome: A Systematic Review and Meta-analysis”. Journal of Neurogastroenterology and Motility. Diakses November 2025.

“Comparison of Coconut Water and a Carbohydrate-electrolyte Sport Drink on Measure of Hydration and Physical Performance in Exercise-trained Men”. National Library of Medicine. Diakses November 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Ketika Privasi Remaja Jadi Perdebatan: Hak atau Risiko?

11 Nov 2025, 20:38 WIBHealth