Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Efek Samping Matcha, Tidak Selalu Sehat jika Berlebihan

ilustrasi matcha (unsplash.com/Jason Leung)
ilustrasi matcha (unsplash.com/Jason Leung)
Intinya sih...
  • Minum matcha dalam dosis tinggi dapat memengaruhi fungsi enzim hati dan jalur detoksifikasi dalam tubuh.
  • Kafein dalam matcha dapat menyebabkan pusing atau pening jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
  • Minum matcha dalam jumlah banyak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang jika terjadi terus-menerus dapat memicu hipertensi.

Matcha adalah minuman yang terbuat dari teh hijau yang dibuat menjadi serbuk. Minuman asal Jepang ini sangat populer karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan manfaat kesehatannya yang beragam. Banyak orang mengonsumsi matcha sebagai bagian dari gaya hidup sehat, baik dalam bentuk minuman maupun campuran makanan. 

Namun, di balik khasiatnya, matcha juga memiliki potensi efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping ini dapat timbul terutama jika dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sering.

Artikel ini membahas berbagai efek samping matcha yang dapat terjadi, agar kamu sebagai konsumen dapat mengonsumsinya dengan lebih bijak dalam pola makan seimbang.

1. Masalah hati

Minum matcha dalam dosis tinggi dapat memengaruhi fungsi enzim hati dan jalur detoksifikasi dalam tubuh. Penurunan fungsi hati ditandai dengan nyeri perut kanan atas, urine berwarna gelap, dan perubahan warna mata atau kulit menjadi kuning.

Jika kamu memiliki masalah pada hati atau sedang mengonsumsi obat, bicarakan dengan dokter untuk memastikan apakah aman bagimu mengonsumsi matcha.

2. Kejang

Matcha mengandung kafein yang jumlahnya lebih tinggi daripada teh. Kafein dosis tinggi dapat menyebabkan kejang dengan memicu stimulasi sistem saraf pusat secara berlebihan. Ini lebih mungkin dialami individu yang sangat sensitif terhadap kafein atau memiliki gangguan neurologis yang mendasari, seperti epilepsi.

Kafein juga mengurangi efek obat yang digunakan untuk mencegah kejang. Jika kamu pernah mengalami kejang, hindari matcha atau kopi karena mengandung kafein dosis tinggi, untuk sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

3. Alergi

ilustrasi minum matcha  (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi minum matcha (freepik.com/pvproductions)

Meskipun jarang, tetapi matcha juga bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang. Seperti alergi lainnya, alergi matcha terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen dengan memproduksi antibodi, yang memicu reaksi alergi.

Reaksi alergi dapat menyebabkan gejala pada telinga, hidung, tenggorokan, dan sinus. Reaksi ini juga dapat menyebabkan gejala pada kulit dan lapisan lambung. Gejala potensial reaksi alergi terhadap matcha, meliputi:

  • Mata gatal dan berair

  • Wajah bengkak.

  • Mulut gatal.

  • Gatal-gatal.

  • Hidung berair.

  • Mual atau diare.

  • Mengi.

4. Hipertensi

Minum matcha dalam jumlah banyak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang jika terjadi terus-menerus dapat memicu hipertensi. Hal ini kemungkinan karena matcha mengandung kafein dalam jumlah cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan stimulasi saraf.

Selain itu, teh hijau dapat  mengganggu kerja obat tekanan darah. Oleh sebab itu, individu yang memiliki riwayat gangguan jantung perlu meminta saran medis dari dokter sebelum mengonsumsi teh hijau.

5. Pusing

Kafein dalam matcha dapat menyebabkan pusing atau pening jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Kafein menurunkan aliran darah ke otak dan sistem saraf pusat, yang mengakibatkan pusing dan gejala mabuk perjalanan. Dalam kasus yang jarang terjadi, konsumsi matcha dapat menyebabkan kejang atau kebingungan. 

Konsumsi matcha juga dapat meningkatkan tinitus atau telinga berdenging. Bagi orang yang memiliki tinitus, sebaiknya batasi atau hindari minum matcha atau sumber kafein lain secara berlebihan.

6. Gangguan pendarahan

Ilustrasi bubuk matcha (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bubuk matcha (pexels.com/Pixabay)

Dalam kasus yang jarang terjadi, matcha dapat memicu gangguan pendarahan. Ini karena senyawa dalam matcha menurunkan kadar fibrinogen, protein yang membantu pembekuan darah.

Matcha juga mencegah oksidasi asam lemak, yang dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer. Jika kamu memiliki gangguan pembekuan darah, sebaiknya hindari minum matcha.

7. Muntah

Terlalu banyak minum matcha bisa menyebabkan mual dan muntah. Hal ini karena kandungan tanin dalam matcha yang bekerja mengikat protein di usus, yang selanjutnya dapat memicu mual dan sembelit.

Bagi orang yang sudah terbiasa minum kafein, minum matcha maksimal empat cangkir per hari umumnya aman. Namun, untuk individu yang baru mulai mencoba matcha, cukup minum satu cangkir sehari dulu, lalu lihat bagaimana reaksi tubuh. Kalau tidak ada efek samping, baru bisa menambah jumlahnya.

Jadi, meskipun matcha mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, tetapi ingatlah bahwa matcha juga memiliki efek samping. Efek samping ini lebih mungkin muncul jika matcha dikonsumsi berlebihan. Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang minum obat-obatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan matcha ke dalam pola makan harian.

Referensi

"What Is Matcha? Health Benefits and How It Compares to Green Tea." EatingWell. Diakses pada Juni 2025.
"Green Tea Side Effects: The Truth About This Healthy Drink." Sencha Tea Bar. Diakses pada Juni 2025.
"Green Tea: Uses, Side Effects, and Morea." WebMD. Diakses pada Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us