Parafilia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Kelainan seksual yang kadang ilegal dan perlu perawatan

Parafilia merupakan perilaku seksual abnormal yang ditandai dengan dorongan seksual yang intens. Dorongan dan perilaku ini mungkin melibatkan objek, aktivitas, atau situasi yang tidak dianggap membangkitkan gairah seksual oleh orang pada umumnya.

Sering kali, parafilia diperlukan bagi orang yang memilikinya untuk berfungsi secara seksual, meskipun hal tersebut juga dapat menjadi sumber penderitaan yang signifikan. Parafilia dapat menyebabkan masalah pribadi, sosial, dan karier, dan  seseorang dengan kondisi ini mungkin dikenal sebagai orang yang mesum di lingkungannya.

Di sini, kita akan mengulik lebih dalam seputar parafilia, dari jenis hingga pilihan pengobatan yang ditawarkan.

1. Jenis perilaku yang dianggap parafilia

Parafilia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi masokisme (unsplash.com/Artem Labunsky)

Dilansir WebMD, ada beberapa perilaku yang dianggap sebagai bentuk parafilia:

  • Eksibisionisme: Ini melibatkan perilaku mengekspos alat kelamin kepada orang asing. Perilaku ini mungkin dipicu oleh keinginan untuk membuat korbannya merasa terkejut atau terkesan.
  • Fetisisme: Pelaku menjadi terangsang secara seksual saat memakai atau menyentuh benda mati.
  • Frotteurisme: Orang dengan kelainan ini memiliki dorongan seksual untuk menyentuh atau menggosokkan alat kelaminnya ke tubuh orang yang tidak dikenal.
  • Pedofilia: Individu dengan kondisi ini memiliki fantasi, dorongan, atau perilaku yang melibatkan aktivitas seksual ilegal dengan anak-anak.
  • Masokisme seksual: Individu dengan gangguan ini menggunakan tindakan nyata, seperti diikat, dipukuli, dihina, atau dibuat menderita untuk mencapai kegembiraan dan klimaks seksual.
  • Sadisme seksual: Orang dengan sadisme mendapatkan gairah seksual saat menyiksa orang lain, baik psikologis maupun fisik pada pasangan seksual. 
  • Transvestitisme: Ini mengacu pada praktik laki-laki heteroseksual mengenakan pakaian perempuan untuk mendapatkan gairah seksual.

2. Gejala

Parafilia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi parafilia (pexels.com/Kamaji Ogino)

Mengutip Psychology Today, orang dengan parafilia cenderung mengalami rangsangan oleh stimulan dengan mengesampingkan sumber minat seksual yang lebih umum.

Misalnya, memiliki pasangan yang berbicara kotor dapat membangkitkan gairah bagi sebagian orang, tetapi ketika berbicara kotor adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan gairah atau kepuasan seksual, itu akan dianggap sebagai parafilia. Sementara itu, yang lain mungkin menikmati saat digigit atau dipukul.

Namun, minat seksual ini tidak dengan sendirinya menunjukkan parafilia. Agar parafilia dapat didiagnosis, kepentingannya harus difokuskan ke titik ketergantungan psikologis, dan harus menyebabkan penderitaan yang signifikan bagi individu atau menyebabkan kerugian bagi pihak yang tidak menyetujui.

Baca Juga: Walau Jarang, 5 Penyakit Seksual Ini Bisa Ditularkan Lewat Ciuman

3. Penyebab

Parafilia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi trauma antargenerasi (pexels.com/Pixabay)

Penyebab parafilia tidak diketahui dengan jelas. Beberapa ahli meyakini bahwa kondisi ini disebabkan oleh trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual. Yang lain meyakini bahwa objek atau situasi tertentu dapat memicu gairah seksual jika hal tersebut sering dan berulang kali dikaitkan dengan aktivitas seksual yang menyenangkan.

Dalam kebanyakan kasus, individu dengan parafilia kesulitan mengembangkan hubungan pribadi dan seksual dengan orang lain. Kebanyakan pelaku mulai mengembangkan parafilia saat remaja dan terus berlangsung hingga dewasa. Intensitasnya bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya cenderung menurun seiring pertambahan usia.

4. Diagnosis

Parafilia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi konsultasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengutip MedicineNet, profesional yang dapat mendiagnosis parafilia biasanya termasuk terapis kesehatan mental berlisensi, psikiater, psikolog, perawat psikiatri, asisten dokter, dan pekerja sosial.

Salah seorang profesional kesehatan tersebut kemungkinan akan melakukan wawancara medis ekstensif dan pemeriksaan fisik sebagai bagian dari penegakan diagnosis.

Untuk memastikan bahwa pasien tidak mengalami kondisi medis yang dapat mempersulit penilaian atau perawatan kondisi kesehatan mental, profesional medis mungkin melakukan tes laboratorium rutin selama evaluasi awal.

Sebagai bagian dari pemeriksaan, pasien mungkin diberi kuesioner standar atau tes mandiri untuk membantu menilai adanya gejala parafilia. Profesional kesehatan mental juga akan melakukan eksplorasi menyeluruh untuk setiap riwayat atau adanya gejala kesehatan mental, sehingga parafilia dapat dibedakan dari jenis gangguan mental lainnya.

Agar memenuhi syarat untuk diagnosis gangguan parafilia, individu harus mengalami gairah seksual yang berulang dan signifikan oleh objek ketertarikan mereka; bertindak berdasarkan ketertarikan itu; dan mengalami gejala tersebut setidaknya selama 6 bulan sampai pada titik di mana orang tersebut mengalami kesusahan atau gangguan yang signifikan dengan pekerjaan, fungsi sosialnya, atau aspek penting kehidupan lainnya.

5. Pengobatan

Parafilia: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/Prostooleh)

Pengobatan parafilia umumnya berfokus pada pedofilia, karena dampak mengerikan dari perilaku ini pada korban dan hubungannya dengan sistem peradilan. Umumnya, pengobatan berhasil jika pelaku pedofilia termotivasi dan berkomitmen untuk mengendalikan perilakunya dan ketika pengobatan menggabungkan psikoterapi dan pengobatan.

Psikoterapi untuk pedofilia dan parafilia lainnya cenderung menggunakan terapi perilaku kognitif. Fokus psikoterapi adalah membantu orang dengan pedofilia mengenali dan memerangi rasionalisasi tentang perilakunya, serta melatih mereka untuk mengembangkan empati terhadap korban dan teknik untuk mengendalikan impuls seksual.

Obat-obatan untuk menekan produksi hormon testosteron mengurangi frekuensi atau intensitas hasrat seksual pada pedofil. Mungkin diperlukan 3-10 bulan untuk penekanan testosteron untuk mengurangi hasrat seksual.

Mengingat bahwa perilaku parafilia cenderung sangat terstigma dan beberapa bahkan termasuk tindakan ilegal, maka penanganan biasanya berfokus pada pencegahan pelaku kejahatan seksual memiliki akses ke calon korban.

Baca Juga: 5 Faktor Penentu dari Fetish Seksual Seseorang, Banyak Alasannya!

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya