7 Penyebab Ada Darah dalam Air Mani, Apakah Berbahaya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah berhubungan seksual, kamu mungkin pernah melihat ada darah yang keluar bersama air mani. Kondisi ini secara medis disebut hematospermia. Meskipun mungkin mengkhawatirkan, darah dalam air mani sering kali bukanlah hal yang berbahaya dan tidak selalu menunjukkan ada sesuatu yang salah.
Darah dalam air mani biasanya berasal dari prostat atau vesikula seminalis. Ada banyak penyebab munculnya darah dalam air mani, inilah beberapa yang paling umum.
1. Pembuluh darah pecah
Saat berhubungan seks atau ejakulasi, terkadang pembuluh darah di prostat atau vesikula seminalis pecah. Kondisi ini mirip dengan saat hidung berdarah setelah bersin. Menurut laman Medical News Today, ini lebih mungkin terjadi pada orang yang mengonsumsi obat pengencer darah.
Berikut gejala lain dari pecahnya pembuluh darah:
- Ejakulasi disertai darah.
- Perdarahan yang muncul tiba-tiba kemudian hilang.
Pembuluh darah yang pecah sering kali bukanlah masalah yang serius. Namun, terkadang, ini dapat menjadi tanda adanya sumbatan, seperti kista, yang menekan pembuluh darah dan menyebabkannya pecah.
2. Infeksi dan peradangan
Infeksi dan peradangan adalah penyebab paling umum dari adanya darah dalam air mani. Dilansir WebMD, darah bisa berasal dari infeksi atau peradangan pada bagian yang memproduksi dan mengeluarkan air mani, seperti:
- Prostat.
- Uretra.
- Epididimis dan vas deferens.
- Vesikula seminalis.
Bisa juga berasal dari infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau klamidia, atau dari infeksi virus atau bakteri lainnya.
3. Trauma atau prosedur medis
Darah dalam air mani juga dapat terjadi setelah menjalani prosedur medis, seperti biopsi prostat. Selain itu, prosedur yang dilakukan sebagai pengobatan untuk masalah kencing juga dapat menyebabkan trauma ringan yang berujung pada pendarahan sementara. Kabar baiknya, masalah ini biasanya hilang dalam beberapa minggu setelah prosedur.
Selain itu, aktivitas tertentu juga dapat memicu cedera dan keluarnya darah bersama air mani. Beberapa hal yang dapat menyebabkan cedera dan adanya darah pada air mani, meliputi:
- Terapi radiasi.
- Vasektomi.
- Injeksi untuk wasir.
- Patah tulang panggul.
- Cedera pada testis.
- Aktivitas seksual atau masturbasi yang berlebihan.
Baca Juga: Fraktur Penis (Penis Patah): Penyebab, Gejala, dan Penanganan
4. Vasektomi
Editor’s picks
Vasektomi merupakan bentuk kontrasepsi untuk laki-laki yang dilakukan dengan memotong pasokan sperma ke air mani. Vasektomi dilakukan dengan memotong dan menyegel tabung yang membawa sperma.
Menurut laman Mayo Clinic, prosedur ini memiliki beberapa efek samping, yang meliputi:
- Pendarahan atau bekuan darah di dalam skrotum.
- Adanya darah dalam air mani.
- Memar pada skrotum.
- Infeksi pada tempat operasi.
- Nyeri ringan atau ketidaknyamanan.
- Pembengkakan.
5. Masalah prostat
Masalah pada prostat dapat menyebabkan keluarnya darah bersama air mani, misalnya prostatitis. Menurut sebuah studi terhadap 37 peserta laki-laki dengan air mani berdarah, para peneliti menemukan bahwa dua pertiganya menderita beberapa bentuk prostatitis (The World Journal of Men's Health, 2015).
Selain darah dalam air mani, orang dengan masalah prostat mungkin melihat gejala lain, termasuk:
- Darah dalam urine.
- Sakit saat buang air kecil.
- Seks yang tidak nyaman.
- Perasaan penuh atau bengkak di area genital.
6. Tumor dan polip
Beberapa orang dengan hematospermia juga memiliki tumor. Umumnya, tumor ini berada di prostat.
Selain itu, darah dalam air mani juga dapat dikaitkan dengan kanker testis, kandung kemih, prostat, serta organ reproduksi dan saluran kemih lainnya.
Laki-laki dengan faktor risiko kanker harus dievaluasi jika melihat adanya darah dalam air mani. Kanker yang tidak diobati dapat mengancam jiwa. Polip pada saluran reproduksi, yang sering kali tidak menimbulkan masalah medis, juga dapat menyebabkan darah pada air mani.
7. Berhubungan seks dalam waktu lama
Seseorang mungkin dilarang berhubungan seksual dalam kurun waktu tertentu karena satu dan lain hal. Selanjutnya, saat mulai berhubungan seksual kembali, terlebih dalam waktu lama, ini dapat menyebabkan air mani keluar disertai darah.
Ini mungkin disertai gejala lain, seperti:
- Pendarahan selama atau setelah berhubungan seks.
- Darah dalam ejakulasi.
- Pendarahan ringan selama satu atau dua hari.
Melihat adanya darah dalam air mani bisa jadi mengkhawatirkan. Namun, dalam sebagian besar kasus, penyebabnya bukan sesuatu yang berbahaya. Jika ini disertai gejala lain atau membuatmu khawatir, mencari dan menerima perawatan segera dapat mencegahnya memburuk.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Batuk Darah dan Muntah Darah!