Biopsi: Tujuan, Tipe, Persiapan, dan Risiko

Jenis biopsi ada beragam

Biopsi adalah prosedur medis untuk menghilangkan atau mengangkat sel atau jaringan dari tubuh. Ahli patologi nantinya akan melihat sel atau jaringan di bawah mikroskop untuk memeriksa kerusakan atau penyakit. Ahli patologi juga dapat melakukan tes lain terhadapnya.

Biopsi dapat dilakukan di seluruh bagian tubuh. Dalam kebanyakan kasus, biopsi adalah satu-satunya tes yang dapat mengetahui dengan pasti apakah area yang mencurigakan adalah kanker, meskipun biopsi juga bisa dilakukan karena alasan lain.

Ada berbagai jenis biopsi. Biopsi jarum menghilangkan jaringan dengan jarum melewati kulit ke lokasi masalah. Jenis biopsi lain mungkin memerlukan pembedahan.

 

1. Kapan biopsi diperlukan?

Biopsi paling sering dilakukan untuk mengonfirmasi atau menyingkirkan kecurigaan akan kanker. Namun, biopsi juga dilakukan untuk mendiagnosis penyebab lain dari gejala, termasuk:

  • Gangguan inflamasi, seperti pada ginjal (nefritis) atau hati (hepatitis).
  • Infeksi, seperti tuberkulosis.
  • Gangguan autoimun, seperti pankreatitis kronis.

Biopsi juga dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang cocok untuk transplantasi organ. Apabila seseorang telah menerima transplantasi organ, biopsi dilakukan untuk memastikan tubuh orang tersebut tidak menolaknya.

Terkadang, biopsi diperlukan untuk menentukan rencana perawatan. Misalnya, biopsi dapat membantu dokter untuk memutuskan apakah operasi merupakan pengobatan terbaik atau jika pengobatan yang berbeda dapat dipertimbangkan sebagai gantinya, mengutip Cleveland Clinic.

2. Jenis

Biopsi: Tujuan, Tipe, Persiapan, dan Risikoilustrasi jarum untuk biopsi sumsum tulang (flickr.com/Thirteen Of Clubs)

Ada banyak jenis biopsi yang berbeda. Hampir semuanya melibatkan penggunaan alat tajam untuk mengangkat sejumlah kecil jaringan. Jika biopsi akan dilakukan pada kulit atau area sensitif lainnya, obat mati rasa dioleskan terlebih dahulu.

Dihimpun dari berbagai sumber, inilah beberapa jenis biopsi:

  • Biopsi jarum: Kebanyakan biopsi adalah biopsi jarum, yang berarti jarum digunakan untuk mengakses jaringan yang dicurigai.
  • Biopsi yang dipandu CT: Kamu akan berbaring di mesin CT scan. Gambar pindaian akan membantu dokter menentukan posisi yang tepat dari jarum di jaringan yang ditargetkan.
  • Biopsi yang dipandu ultrasound: Pemindai ultrasound membantu dokter mengarahkan jarum ke dalam lesi.
  • Biopsi tulang: Biopsi tulang digunakan untuk melihat kanker pada tulang. Ini mungkin dilakukan dengan teknik CT scan atau atau oleh ahli bedah ortopedi.
  • Biopsi sumsum tulang: Jarum berukuran besar digunakan untuk memasuki tulang panggul untuk mengumpulkan sumsum tulang. Ini diperlukan untuk mendeteksi penyakit darah seperti leukemia atau limfoma.
  • Biopsi hati: Jarum disuntikkan ke hati lewat kulit di perut, lalu mengambil jaringan hati.
  • Biopsi ginjal: Mirip biopsi hati, jarum diinjeksikan lewat kulit di bagian belakang tubuh, memasuki ginjal.
  • Biopsi aspirasi: Sebuah jarum dipakai untuk menarik bahan keluar dari massa. Prosedur sederhana ini juga disebut aspirasi jarum halus.
  • Biopsi prostat: Beberapa biopsi jarum diambil sekaligus dari kelenjar prostat. Untuk mencapai prostat, probe dimasukkan ke dalam rektum.
  • Biopsi kulit: Biopsi plong (biopsi punch) adalah metode biopsi utama. Dilansir Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI), prosedur biopsi ini dilakukan menggunakan alat khusus, berbentuk seperti tabung kecil dengan bagian tajam pada ujungnya, untuk mengambil jaringan kulit dengan diameter tertentu sehingga jaringan kulit yang terambil akan berbentuk lingkaran.
  • Biopsi bedah: Baik operasi terbuka atau laparoskopi mungkin diperlukan untuk mendapatkan biopsi jaringan yang sulit dijangkau. Sepotong jaringan atau seluruh gumpalan jaringan dapat diangkat.
  • Biopsi kolposkopi: Kolposkopi memungkinkan dokter untuk mengevaluasi setelah pemeriksaan serviks yang abnormal. Dokter mungkin menggunakan kolposkop, yaitu teleskop fokus dekat yang memungkinkan untuk melihat area serviks secara detail.
  • Biopsi endoskopi: Profesional kesehatan menggunakan endoskopi untuk mengumpulkan sampel. Endoskopi adalah instrumen optik panjang, tipis, yang digunakan dokter untuk melihat jauh ke dalam tubuh. Biopsi ini dapat mengumpulkan sampel dari usus, usus besar, paru-paru, dan jalur internal lainnya.
  • Biopsi stereotaktik: Sistem stereotaktik menggunakan pencitraan 3D untuk menemukan kelainan sel dan memandu pengumpulan sampel. Teknologi ini umum dalam skrining kanker payudara dan biopsi otak.
  • Biopsi eksisi: Benjolan diangkat seluruhnya. Tergantung pada lokasi benjolan, kamu mungkin perlu menjalani anestesi umum. Jenis biopsi ini dapat digunakan untuk benjolan payudara.
  • Biopsi insisi atau sayatan: Hanya sebagian kecil dari benjolan yang diangkat. Tergantung pada lokasi benjolan, anestesi umum atau lokal mungkin diperlukan. Jenis biopsi ini dapat digunakan untuk benjolan yang terletak di jaringan ikat seperti otot.

3. Persiapan

Tergantung jenis biopsi yang akan dilakukan, dokter mungkin memberikan instruksi tertentu. Dokter mungkin menyarankan agar:

  • Berhenti sementara minum obat tertentu, seperti aspirin atau pengencer darah.
  • Tidak makan atau minum sebelum prosedur.

Selain itu, dokter mungkin juga ingin tahu:

  • Semua obat yang sedang diminum, termasuk suplemen herbal, vitamin, dan produk lain yang dijual bebas.
  • Alergi apa pun yang mungkin dimiliki, termasuk lateks, yang ada dalam sarung tangan yang dikenakan oleh tim medis yang akan melakukan biopsi.
  • Setiap penyakit atau kondisi medis saat ini.
  • Jika ada kemungkinan hamil.

Jika sedang hamil, kamu mungkin harus melakukan tindakan pencegahan ekstra sebelum biopsi. Itu tergantung pada alasannya, jenis biopsi, dan bagian tubuh di mana biopsi dilakukan. Konsultasikan dengan dokter jika ada pertanyaan atau kekhawatiran apa pun yang dimiliki tentang dampak biopsi pada kesehatan ibu dan bayi.

Baca Juga: Kolonoskopi: Prosedur, Skrining, Persiapan, Efek Samping

4. Saat biopsi

Biopsi: Tujuan, Tipe, Persiapan, dan Risikoilustrasi biopsi plong atau biopsi punch (nejm.org)

Biopsi sangat bervariasi sesuai dengan seberapa sulit jaringan itu diperoleh. Istilah medis untuk ini adalah "invasif."

Biopsi invasif minimal (misalnya, sebagian besar biopsi kulit) dapat dilakukan di klinik atau tempat praktik dokter selama kunjungan yang sama ketika lesi ditemukan. Suntikan kecil obat mati rasa dapat membuat prosedur ini hampir tidak menimbulkan rasa sakit.

Biopsi yang lebih invasif dapat dilakukan di rumah sakit, pusat operasi, atau klinik dokter khusus. Biasanya kamu akan butuh janji temu terpisah untuk biopsi. Dalam kebanyakan kasus, obat penenang dan pereda nyeri diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan. Kamu mungkin nantinya tidak dapat mengemudi setelah menerima obat-obatan ini.

Kamu mungkin akan merasakan sakit di area biopsi selama beberapa hari. Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri yang sesuai jika kamu mengalami nyeri yang signifikan.

5. Setelah biopsi

Apa yang dirasakan setelah biopsi tergantung pada jenis prosedur yang dilakukan. Dilansir Better Health Channel, umumnya inilah yang akan terjadi setelah biopsi:

  • Terdapat rasa sakit di sekitar lokasi biopsi. Ini akan hilang dengan sendirinya atau setidaknya mereda selama dua atau tiga hari ke depan.
  • Dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit yang sesuai.
  • Perawat memantau kondisi selama beberapa jam dan memeriksa pendarahan dari tempat biopsi.
  • Kamu mungkin menjalani tes hitung darah untuk memeriksa ulang apakah kamu tidak mengalami pendarahan internal dari tempat biopsi.
  • Kamu mungkin menjalani tes lain untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Misalnya, rontgen dada jika menjalani biopsi paru-paru.
  • Obat bedah terkadang bisa memicu kantuk, jadi sebaiknya kamu tidak menyetir sendiri pulang. Mintalah teman atau kerabat untuk menjemput atau naik taksi.

Setelah jaringan dikumpulkan dan diawetkan, sampel akan dikirim ke ahli patologi. Ahli patologi adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam mendiagnosis kondisi berdasarkan sampel jaringan dan tes lainnya. (Dalam beberapa kasus, dokter yang mengumpulkan sampel dapat mendiagnosis kondisi).

Ahli patologi memeriksa jaringan biopsi di bawah mikroskop. Dengan memperhatikan jenis, bentuk, dan aktivitas internal sel jaringan, dalam banyak kasus, ahli patologi dapat mendiagnosis masalah tersebut.

Terkadang dokter atau ahli patologi akan dapat membuat diagnosis dan memberi tahu hasilnya segera setelah mengambil sampel sel atau jaringan. Jika biopsi diambil saat operasi, hasilnya mungkin akan segera tersedia saat kamu bangun tidur.

Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil tergantung pada apakah laboratorium ada di lokasi atau apakah sampel perlu dikirim untuk dianalisis. Untuk sebagian besar prosedur biopsi, umumnya hasilnya akan tersedia dalam beberapa hari hingga satu minggu hingga 10 hari.

Setelah hasilnya keluar, dokter mungkin menghubungi kamu atau menjadwalkan janji temu lanjutan untuk membahas langkah selanjutnya.

Jika hasilnya menunjukkan tanda-tanda kanker, dokter akan memberi tahu jenis kanker dan tingkat agresinya. Jika biopsi dilakukan karena alasan selain kanker, laporan laboratorium harus dapat memandu dokter dalam mendiagnosis dan mengobati kondisi tersebut.

Jika hasilnya negatif tetapi kecurigaan dokter masih tinggi baik untuk kanker atau kondisi lain, kamu mungkin memerlukan jenis biopsi lain, mengutip Healthline.

6. Keamanan

Biopsi: Tujuan, Tipe, Persiapan, dan Risikoilustrasi ahli patologi memeriksa sampel biopsi (pexels.com/Edward Jenner)

Umumnya biopsi aman dan merupakan prosedur yang berisiko rendah. Ada risiko infeksi dan pendarahan. Dalam kasus yang jarang terjadi, perdarahan yang berlebihan dapat terjadi. Ini mungkin perlu prosedur lebih lanjut untuk mengatasinya.

Biopsi dapat membantu dokter mendiagnosis dini kanker dan penyakit lain, dan, dalam banyak kasus, deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.

Penting untuk dipahami bahwa biopsi adalah prosedur yang sangat aman yang dapat memberikan informasi penting untuk kesehatan masa depan kamu, seperti dilansir Medical News Today.

Banyak orang khawatir saat direkomendasikan dokter untuk menjalani biopsi, terutama jika dokter mencurigai kanker. Menunggu hasilnya juga bisa bikin stres. Apa pun hasilnya, biopsi adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit atau kanker sejak dini. Dokter akan membantu dalam setiap langkah dan membuat keputusan penting tentang kesehatan. Jangan ragu bertanya tentang apa pun, termasuk kekhawatiran.

Baca Juga: CT Scan: Tujuan, Cara Kerja, Risiko, Persiapan, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya