6 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otak

Yuk segera ubah kebiasaan buruk ini

Sama seperti organ tubuh yang lain, otak dapat menjadi rusak karena disebabkan oleh berbagai faktor, bahkan yang tampaknya sepele dan tidak membahayakan. Salah satu penyebab kerusakan pada otak adalah kebiasaan sehari-hari. Banyak sekali aktivitas yang biasa kita lakukan sehari-hari, tanpa kita sadari ternyata dapat menimbulkan dampak buruk bagi otak.

Dikutip dari Bright Side dan WebMD, berikut ini adalah beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa kita sadari dapat merusak otak.

1. Kurang tidur

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otaknypost.com

Tidur penting untuk mengistirahatkan tubuh dan memungkinkan peremajaan secara instan. Tidur juga memungkinkan tubuh memperbaiki kerusakan sel, mengembalikan tingkat energi, dan mengurangi stres.

Jika tubuh tidak mendapatkan tidur dan istirahat yang cukup dalam jangka waktu yang lama, maka hal ini dapat merusak sel-sel otak yang sehat, dan membuatnya tidak berfungsi secara optimal.

2. Kurang berkomunikasi

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi OtakUnsplash.com/Olya Kuzovkina

Sebuah studi yang dilakukan di University of Michigan menunjukkan bahwa melakukan komunikasi sedikitnya 10 menit per hari dapat meningkatkan kesehatan mental. Ini bukan berarti kamu perlu berbicara dengan orang baru setiap harinya, ngobrol dengan keluarga atau orang yang kamu kenal saja sudah cukup untuk menstimulasi otak dan membuatnya tetap sehat.

3. Konsumsi gula yang berlebihan

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otakunsplash.com/Glen Carrie

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam National Center for Biotechnology Information, konsumsi gula dalam jumlah yang besar memiliki dampak yang buruk pada faktor neurotropik otak atau brain derived neurotrophic factor (BDNF), yang bertanggung jawab dalam produksi neuron. Secara khusus, BDNF sendiri sangat penting bagi pembentukan memori dan pembelajaran jangka panjang.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk Ini Ternyata Baik untuk Kesehatan Kita

4. Kurang melatih otak

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi OtakUnsplash.com/Nick Karvounis

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontier in Aging Neuroscience, puncak produktivitas otak tercapai pada usia 16-25 tahun, setelah itu produktivitas otak perlahan-lahan akan menurun. Namun, penelitian yang lebih lanjut telah menunjukkan bahwa latihan otak secara teratur, seperti membaca dan memecahkan teka-teki dapat secara signifikan meningkatkan kinerja otak, bahkan hal ini juga berlaku pada orang yang sudah memiliki tanda-tanda awal pikun.

5. Melewatkan sarapan

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi OtakUnsplash.com/Mike Mayer

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Frontiers in Neuroscience, dijelaskan bahwa anak-anak yang makan sarapan secara teratur menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik di sekolah, terutama dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam. Sebaliknya, melewatkan sarapan dapat menyebabkan penurunan kadar glukosa darah, yang selanjutnya akan memengaruhi fungsi otak secara negatif.

6. Menutupi kepala dengan selimut saat tidur

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otakgofordigitalindia.com

Ketika tidur sambil menutupi kepala dengan selimut, sebenarnya kita sedang mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke tubuh. Sebab dalam kondisi tersebut, kita harus menghirup udara yang sudah "didaur ulang", dan jenuh dengan karbon dioksida. Hal ini kemudian membuat otak kita menjadi kekurangan oksigen yang pastinya akan berdampak pada terganggunya fungsi otak.

Demikian tadi beberapa kebiasaan sehari-hari yang ternyata berdampak buruk bagi otak. Kalau selama ini kamu sering melakukannya, yuk segera kurangi demi otak yang senantiasa terjaga kesehatannya.

Baca Juga: 5 Risiko Kesehatan yang Timbul pada Orang Berambut Merah, Apa Saja?

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya