Irritable Bowel Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Jangan abaikan gejalanya, ya

Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar adalah gangguan pencernaan kronis yang memengaruhi usus besar. Kondisi ini biasanya berkembang setelah seseorang mengalami serangan diare parah (gastroenteritis) yang dipicu oleh bakteri atau virus.

Ini merupakan gangguan pencernaan yang umum tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Orang dengan kondisi ini dapat memiliki gas secara berlebihan, sakit perut, atau kram perut. Yuk, kenali irritable bowel syndrome lewat penjelasan di bawah ini sampai habis!

1. Jenis

Irritable Bowel Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi sakit perut atau kram perut (elblogdelasalud.info)

Dilansir Medical News Today, irritable bowel syndrome (IBS) terdiri dari tiga jenis:

  • IBS dengan konstipasi (IBS-C): jenis ini membuat penderitanya mengalami ketidaknyamanan pada bagian perutnya, seperti sakit perut, kembung, disertai tinja yang keras atau kental.
  • IBS dengan diare (IBS-D): jenis ini membuat penderitanya merasakan ketidaknyamanan pada perut, seperti sakit perut ingin buang air besar secara mendadak dengan frekuensi yang sangat sering dengan disertai tinja yang teksturnya encer.
  • IBS dengan pola bergantian (IBS-A): tipe ini membuat penderitanya mengalami sembelit dan diare secara bergantian.

2. Penyebab

Irritable Bowel Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi sindrom iritasi usus besar atau IBS (scientificanimations.com)

Menurut keterangan dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, dokter belum mengetahui secara pasti apa penyebab IBS. Para ahli meyakini bahwa kombinasi beberapa masalah mungkin menyebabkan IBS. Faktor yang berbeda dapat menyebabkan IBS pada orang-orang secara berbeda.

Gangguan fungsi gastrointestinal seperti IBS adalah masalah dengan interaksi otak-usus, yaitu bagaimana otak dan usus bekerja sama. Para ahli berpikir bahwa masalah dengan interaksi otak-usus dapat memengaruhi cara kerja tubuh dan menyebabkan gejala IBS.

Misalnya, pada beberapa orang dengan IBS, makanan dapat bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat melalui saluran pencernaan, menyebabkan perubahan gerakan usus. Beberapa orang dengan IBS mungkin merasakan sakit ketika jumlah gas atau tinja yang normal ada di usus.

Masalah tertentu lebih sering terjadi pada orang dengan IBS. Para ahli menganggap masalah ini mungkin berperan dalam menyebabkan IBS. Masalah-masalah ini termasuk:

  • Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau sulit, misalnya dulunya menjadi korban pelecehan fisik atau seksual.
  • Gangguan mental tertentu, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan gejala somatik.
  • Infeksi bakteri di saluran pencernaan.
  • Pertumbuhan bakteri di usus kecil yang berlebihan, peningkatan jumlah, atau perubahan jenis bakteri di usus kecil.
  • Intoleransi atau sensitivitas makanan, di mana makanan tertentu menyebabkan gejala pencernaan.
  • Penelitian menunjukkan bahwa gen dapat membuat beberapa orang lebih mungkin mengembangkan IBS.

Penelitian menemukan bahwa gen tampaknya membuat beberapa orang lebih mungkin untuk mengembangkan IBS.

Baca Juga: 10 Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Kosong, Bisa Dukung Imun!

3. Perempuan lebih berisiko

Irritable Bowel Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi gejala kram perut pada irritable bowel syndrome (science.org)

International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan fakta bahwa perempuan di negara Barat lebih besar kemungkinannya untuk melaporkan gejala IBS ke dokter dibanding laki-laki.

Para peneliti berpendapat bahwa hal tersebut terjadi karena perbedaan hormon dan usus laki-laki tidak terlalu sensitif pada gejala IBS.

Dilansir Healthline, perempuan umumnya didiagnosis IBS saat masih dalam masa subur. Menurut laporan dari banyak perempuan, gejala yang muncul akibat IBS bervariasi, tergantung siklus menstruasi mereka.

Dalam laporan juga disebutkan bahwa gejala diare dan sakit perut lebih banyak muncul sebelum dan selama periode menstruasi. Namun, 2 minggu setelah siklus menstruasi berakhir, gejala tersebut berganti menjadi sembelit dan perut lebih kembung dari biasanya.

4. Gejala

Irritable Bowel Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi sembelit (freepik.com/freepik)

Gejala IBS meliputi:

  • Nyeri atau kram perut, umumnya di bagian bawah perut
  • Perut kembung
  • Tinja lebih keras atau lebih encer dibanding biasanya
  • Diare, konstipasi, atau bergantian antara keduanya
  • Gas berlebih
  • Lendir dalam tinja (mungkin warnanya terlihat agak putih)

Perempuan dengan IBS mungkin menemukan gejala meningkat selama haid. Gejala-gejala ini sering terjadi berulang kali yang bisa bikin stres atau kesal. Akan tetapi, bila sudah menguasai teknik manajemen dalam mengendalikan gejala, penderitanya bisa merasa lebih baik secara fisik dan mental.

4. Diagnosis

Irritable Bowel Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kolonoskopi (gastrocenternj.com)

Tidak ada tes definitif untuk mendiagnosis IBS. Dokter kemungkinan akan memulai dengan riwayat medis lengkap, pemeriksaan fisik, dan tes untuk menyingkirkan kondisi lain, seperti penyakit celiac.

Setelah kondisi lain dikesampingkan, dokter mungkin akan menggunakan salah satu dari rangkaian kriteria diagnostik ini untuk IBS:

  • Kriteria Rome: meliputi nyeri perut dan ketidaknyamanan yang berlangsung rata-rata setidaknya satu hari dalam seminggu dalam tiga bulan terakhir, terkait dengan setidaknya dua faktor berikut: nyeri dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan buang air besar, frekuensi buang air besar berubah, atau konsistensi tinja berubah.
  • Jenis IBS: untuk tujuan pengobatan, IBS dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan gejala.

Dokter juga mungkin akan menilai apakah pasien memiliki tanda atau gejala lain yang mungkin menandakan adanya kondisi lain yang lebih serius. Tanda dan gejala tersebut antara lain:

  • Timbulnya tanda dan gejala setelah usia 50 tahun
  • Penurunan berat badan
  • Perdarahan rektal
  • Demam
  • Mual atau muntah berulang
  • Sakit perut, terutama jika tidak berhubungan dengan buang air besar, atau terjadi
  • pada malam hari
  • Diare yang persisten atau membangunkan seseorang dari tidur
  • Anemia yang berhubungan dengan zat besi rendah

Jika memiliki tanda atau gejala di atas, atau jika pengobatan awal untuk IBS tidak berhasil, tes tambahan mungkin diperlukan.

Prosedur diagnostik yang bisa dilakukan meliputi:

  • Kolonoskopi: untuk memeriksa seluruh usus besar.
  • Sinar-X atau CT scan: menghasilkan gambar perut dan panggul yang memungkinkan dokter mengesampingkan penyebab lain dari gejala, terutama jika mengalami sakit perut. Dokter mungkin mengisi usus besar dengan cairan (barium) agar bila ada masalah itu akan terlihat pada sinar-X.
  • Endoskopi saluran pencernaan bagian atas: memungkinkan dokter untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas dan mengambil sampel jaringan (biopsi) dari usus kecil dan cairan untuk mencari pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Dokter mungkin merekomendasikan endoskopi mencurigai adanya penyakit celiac.

Tes laboratorium yang mungkin dibutuhkan dapat mencakup:

  • Tes intoleransi laktosa: karena kondisi ini punya gejala serupa dengan IBS. Dokter Anda mungkin memesan tes napas atau meminta pasien untuk menyingkirkan susu dan produk susu dari pola makan selama beberapa minggu.
  • Tes napas untuk pertumbuhan bakteri yang berlebihan: untuk menentukan apakah pasien memiliki pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus kecil.
  • Tes tinja: untuk memeriksa bakteri atau parasit, atau cairan pencernaan yang diproduksi di hati (asam empedu) jika pasien menderita diare kronis.

5. Pengobatan

Irritable Bowel Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan PengobatanMeningkatkan asupan sayur dan buah dapat membantu penanganan IBS. (pexels.com/Maarten van den Heuvel)

Tidak ada terapi khusus yang bekerja untuk semua orang, tetapi kebanyakan orang dengan IBS dapat menemukan pengobatan yang cocok untuk mereka. Dokter akan menyesuaikan pengobatan berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasien.

Pilihan pengobatan yang umum termasuk perubahan pola makan dan gaya hidup. Seorang ahli diet dapat membantu merancang pola makan yang sesuai.

Perubahan pola makan:

  • Meningkatkan asupan serat dengan makan lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
  • Tambahkan serat tambahan ke dalam pola makan, bisa dengan suplemen.
  • Minum banyak air, setidaknya delapan gelas per hari.
  • Hindari kafein.
  • Batasi keju dan susu. Intoleransi laktosa lebih sering terjadi pada orang dengan IBS. Pastikan untuk mendapatkan kalsium dari sumber lain, seperti brokoli, bayam, salmon atau suplemen.
  • Cobalah diet rendah FODMAP yang dapat membantu memperbaiki gejala.

Perubahan aktivitas:

  • Rutin olahraga.
  • Tidak merokok.
  • Pelajari dan praktikkan teknik relaksasi.
  • Makan porsi kecil tapi lebih sering.
  • Catat makanan yang dimakan, sehingga pasien bisa tahu makanan apa yang memicu gejala IBS. Pemicu umum adalah paprika merah, bawang hijau, anggur merah, gandum dan susu sapi.

Intervensi medis:

  • Dokter mungkin meresepkan obat antidepresan jika pasien mengalami depresi dan kecemasan bersama dengan sakit perut yang signifikan.
  • Obat-obatan lain dapat membantu dengan diare, sembelit, atau sakit perut.
  • Probiotik mungkin bisa menjadi pilihan untuk membantu memperbaiki gejala.

Bicaralah dengan dokter jika gejala tidak membaik. Mungkin akan diperlukan lebih banyak tes untuk melihat apakah ada kondisi yang mendasari menyebabkan gejala.

Dalam beberapa kasus, gejala tidak merespons perawatan medis. Dokter mungkin akan merujuk pasien untuk terapi kesehatan mental. Beberapa pasien merasa lega melalui dengan terapi perilaku kognitif, hipnoterapi, dan terapi biofeedback.

Nah, itulah ulasan seputar irritable bowel syndrome. Jangan anggap remeh gejala-gejalanya, ya. Karena, makin lama diabaikan, ini malah bisa memperparah kondisinya.

Baca Juga: 5 Titik Akupresur untuk Melegakan Perut Kembung

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya