Pneumonia Atipikal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Ini merupakan bentuk ringan dari pneumonia

Pneumonia atipikal adalah infeksi yang memengaruhi saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Ini merupakan bentuk ringan dari pneumonia (infeksi paru-paru). Dibanding dengan pneumonia tipikal (pneumonia biasa), gejala pneumonia atipikal cenderung lebih ringan dan persisten.

Penderita pneumonia atipikal biasanya tidak butuh rawat inap dan kemungkinan merasa cukup sehat untuk melakukan tugas harian. Gejalanya kemungkinan terasa seperti flu biasa, sehingga penderitanya sering kali tidak sadar dirinya mengidap pneumonia. Oleh sebab itu, pneumonia atipikal juga disebut dengan sebagai "walking pneumonia" atau pneumonia berjalan.

1. Penyebab

Pneumonia Atipikal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi Mycoplasma pneumoniae (journals.asm.org/ASM Journals Clinical Microbiology Reviews Vol. 17, No. 4)

Pneumonia atipikal bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Dilansir Medical News Today, tiga bakteri infeksi spesifik yang menyebabkan sebagian besar kasus pneumonia atipikal meliputi:

  • Mycoplasma pneumoniae: Biasanya menginfeksi individu berusia di bawah 40 tahun dengan gejala pneumonia ringan. Ini biasanya mengakibatkan sakit telinga, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. 
  • Chlamydophila pneumoniae: Ini sering terjadi pada anak usia sekolah dan dewasa muda.
  • Legionella pneumophila: Ini umumnya lebih parah dan paling sering terlihat pada orang dewasa yang lebih tua, perokok, dan mereka yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ini juga disebut penyakit Legionnaires.

Kasus langka pneumonia atipikal disebabkan oleh bakteri Chlamydophila psittaci, yang ditularkan dari unggas yang terinfeksi seperti unggas, burung beo, dan parkit.

Pneumonia atipikal bisa menginfeksi siapa pun. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko berkembangnya penyakit, meliputi:

  • Merokok. 
  • Orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun. 
  • Anak di bawah usia 2 tahun.
  • Menderita pernapasan kronis. 
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah atau terganggu.

Selain itu, siapa pun yang tinggal atau bekerja di daerah di mana wabah pneumonia atipikal sering terjadi kemungkinan juga berisiko lebih tinggi. Tempat-tempat ini termasuk asrama sekolah dan perguruan tinggi, panti jompo, dan rumah sakit.

2. Apakah pneumonia atipikal menular?

Pneumonia Atipikal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi pneumonia atipikal (pexels.com/EVG Kowalievska)

Pneumonia atipikal adalah penyakit yang sangat menular. Ini bisa diteruskan ke orang lain hingga 10 hari. Namun, butuh waktu lebih lama untuk gejala muncul daripada infeksi umum lainnya, seperti pneumonia tipikal, atau virus flu dan pilek.

Pneumonia atipikal menyebar melalui kontak dekat. Batuk dan bersin yang mengandung patogen menular dari orang ke orang, mengutip Medical News Today. Bakteri bisa bertahan hidup di tangan seseorang dan menyebar jika mereka menggosok mata atau menyentuh mulutnya.

Penyakit Legionnaires biasanya berkembang sesudah menghirup droplet yang terinfeksi, bukan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. 

3. Gejala

Pneumonia Atipikal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi pneumonia atipikal (pexels.com/Edward Jenner)

Gejala pneumonia atipikal muncul secara perlahan. Seseorang yang terinfeksi kemungkinan tidak mengalami gejala hingga 1-4 minggu sesudah terpapar patogen.

Setelah gejalanya muncul, ini cenderung memburuk selama 2 hingga 6 hari ke depan. Gejalanya bisa meliputi:

  • Batuk terus-menerus yang kemungkinan muncul sepanjang hari. 
  • Gejala seperti flu, seperti demam, kedinginan, atau keringat dingin. 
  • Tenggorokan yang sakit, kering, atau gatal. 
  • Kelemahan atau kelelahan. 
  • Nyeri dada ketika bernapas dalam. 
  • Sakit kepala terus-menerus. 
  • Sakit dan nyeri pada otot dan persendian. 

Gejala pneumonia atipikal bisa bervariasi, tergantung jenis kuman penyebab infeksi. Penderita pneumonia atipikal juga bisa mengalami kondisi sekunder, seperti ruam atau infeksi telinga, terutama jika mempunyai sistem kekebalan yang lemah.

Sebagian besar gejala pneumonia atipikal biasanya hilang dalam 3 hingga 5 hari. Namun batuk bisa bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, mengutip Healthline. 

Baca Juga: Pneumonia Aspirasi: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

4. Diagnosis

Pneumonia Atipikal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan dokter (freepik.com/pressfoto)

Untuk menegakkan diagnosis pneumonia atipikal, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang dimiliki, berapa lama gejala berlangsung, dan apakah ada anggota keluarga lain atau orang yang sering berinteraksi dengan pasien juga sakit dengan gejala yang sama. 

Setelah itu, dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan paru-paru pasien agar bisa memeriksa suara napas yang tidak normal. Dokter juga akan memesan rontgen dada untuk melihat apakah ada infeksi di paru-paru. 

Selain itu, darah atau lendir pasien kemungkinan akan diuji untuk menentukan apakah pneumonia pasien disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae, bakteri lain, virus, atau jamur.

5. Pengobatan

Pneumonia Atipikal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengobatan untuk pneumonia atipikal tergantung pada penyebabnya. Apabila disebabkan oleh bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Antibiotiknya pun juga akan disesuaikan dengan bakteri penyebab penyakit, meskipun pasien dengan pneumonia atipikal sering sembuh dengan sendirinya.

Dokter hanya akan meresepkan antibiotik jika pasien menderita pneumonia bakteri. Pastikan untuk meminum seluruh obat yang diresepkan sampai habis, bahkan jika sudah merasa lebih baik.

Untuk kasus yang disebabkan oleh virus, dokter kadang meresepkan obat antivirus, yang tergantung pada tingkat keparahan gejala dan virus yang menyebabkan penyakit.

Untuk kasus pneumonia atipikal yang sangat ringan, pengobatan kemungkinan hanya melibatkan pengelolaan gejala di rumah dan istirahat. Berikut langkah-langkah yang bisa diambil untuk pemulihan:

  • Mengurangi demam dengan mengonsumsi asetaminofen, ibuprofen, atau naproxen.
  • Menghindari obat penekan batuk (kecuali direkomendasikan oleh dokter), karena bisa membuat batuk menjadi lebih sulit.
  • Minum banyak air, minuman hangat, dan cairan lainnya. 
  • Menggunakan pelembap udara atau mandi air hangat untuk membuat lebih mudah bernapas.  
  • Istirahat sebanyak mungkin. 

Meski kebanyakan penderita pneumonia atipikal bisa menjalani masa pemulihan di rumah, tetapi pada individu yang berisiko tinggi dan yang memiliki kasus pneumonia yang parah dengan gejala yang terus memburuk selama beberapa hari, kemungkinan dibutuhkan rawat inap.

Selama dirawat, pasien mungkin akan mendapatkan terapi antibiotik, cairan infus, dan terapi pernapasan jika sulit bernapas. Kebanyakan orang akan merasa cukup sehat dan boleh pulang setelah tiga hari.

6. Pencegahan

Pneumonia Atipikal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi cuci tangan (pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Mendapatkan vaksin flu tahunan bisa membantu mencegah pneumonia dari virus influenza. Namun, sayangnya tidak ada vaksinasi yang mencegah pneumonia atipikal dari M. pneumoniae atau Chlamydia pneumoniae.

Meski begitu, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena pneumonia atipikal. Ini meliputi:

  • Sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh wajah dan memegang makanan.
  • Menggunakan pembersih tangan, jika tidak ada sabun dan air.
  • Menutup mulut ketika batuk atau bersin. 
  • Mendapatkan tidur yang cukup. 
  • Menghindari merokok. 
  • Berolahraga secara teratur. 
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang menderita pneumonia atau penyakit menular lainnya. 

Sebagian besar kasus pneumonia atipikal mudah diobati. Gejalanya pun umumnya lebih tidak parah dibanding pneumonia tipikal dan infeksi bisa hilang dengan sendirinya.

Infeksi berat mungkin butuh rawat inap, dan siapa pun yang mengalami gejala pneumonia atipikal harus menemui dokter. Mengikuti panduan medis adalah cara terbaik untuk mengobati dan mencegah penularan penyakit ini.

Baca Juga: 7 Tanda Ini Mungkin Indikasi Pneumonia, Tak Sekadar Batuk

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya