Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

Berguna untuk mengatasi penumpukan cairan di tubuh

Obat furosemide termasuk dalam kelompok obat diuretik atau disebut juga sebagai pil air. Furosemide umumnya dipakai untuk membantu mengobati edema atau penumpukan cairan di dalam tubuh, serta bisa juga untuk hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Obat ini tersedia dalam bentuk cairan dan tablet. Furosemide merupakan obat resep, sehingga tidak bisa sembarang dibeli dan digunakan.

1. Kegunaan furosemide sebagai obat diuretik

Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi edema atau pembengkakan (nhs.uk)

Furosemide berguna untuk mengobati edema, yakni pembengkakan yang terjadi karena penumpuan cairan di dalam tubuh. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis lain seperti gagal jantung, dilansir Medical News Today

Selain itu, furosemide juga digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi untuk mengobati hipertensi. Obat ini bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan obat hipertensi lainnya.

Sebagai obat diuretik, furosemide bekerja dengan membantu mengeluarkan atau membuang kelebihan garam dan air dalam tubuh. Ketika digunakan, obat ini akan meningkatkan jumlah urine yang dihasilkan tubuh kita. Nah, dengan cara itulah furosemide bisa menurunkan tekanan darah atau mengurangi edema.

2. Dosis furosemide

Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat furosemide dalam bentuk pil (pexels.com/Anna Shvets)

Dosis furosemide pada setiap pasien bisa berbeda-beda, sehingga penting untuk selalu memperhatikan instruksi dokter, apoteker, maupun petunjuk pada kemasan obat.

Dosis obat akan dipengaruhi kekuatan obat serta masalah kesehatan yang dialami pasien. Tidak hanya memengaruhi jumlah dosis harian, faktor tersebut juga memengaruhi waktu yang diperbolehkan antara dosis serta berapa lama pasien harus mengonsumsi atau menggunakan furosemide. 

Dirangkum dari Mayo Clinic, berikut ini dosis umum furosemide untuk edema dan tekanan darah tinggi, tetapi harus diingat kalau dosis ini adalah perkiraan umum yang mungkin berbeda dengan instruksi dokter.

Edema

  • Dewasa: dosis awalnya adalah 20 hingga 80 miligram (mg) sebanyak sekali sehari sebagai dosis tunggal, atau dapat pula dibagi menjadi dua kali sehari. Setelahnya, dokter akan menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak: dosis untuk anak didasarkan pada berat badan serta dosis harus ditentukan oleh dokter. Dosis awal pada anak umumnya adalah 2 mg per kilogram (kg) berat badan anak setiap harinya sebagai dosis tunggal. Selanjutnya, dokter akan menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan, tetapi dosis tidak akan lebih dari 6 mg per kg berat badan per harinya.

Tekanan darah tinggi:

  • Dewasa: dosis awal mungkin 40 mg dua kali sehari. Kemudian, dokter akan menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak: penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.

3. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan furosemide

Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi furosemide dalam bentuk pil (netdoctor.co.uk)

Bila mengalami overdosis furosemide, seseorang bisa mengalami gejala serius seperti pingsan, kelemahan parah, dan penurunan jumlah urine yang signifikan.

Seperti obat pada umumnya, konsumsilah furosemide tepat waktu sesuai arahan dari dokter atau apoteker. Bila ada dosis yang terlewat, segera konsumsi begitu ingat, tetapi lewati dosis tersebut bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Jangan sekali-kali menggandakan dosis. Obat ini juga tidak boleh dibagi dengan orang lain, dilansir WebMD.

Furosemide cukup disimpan di suhu ruangan yang jauh dari cahaya dan kelembapan. Jangan menyimpannya di kamar mandi. Jauhkan obat dari anak dan hewan peliharaan dan jangan membuang obat ke toilet atau ke saluran pembuangan. Bila obat sudah kedaluwarsa atau tak lagi diperlukan, buang obat dengan benar.

Baca Juga: Metoprolol: Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakai

4. Cara menggunakan furosemide

Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat furosemide (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Furosemide tersedia dalam bentuk tablet atau cairan. Obat ini juga bisa digunakan dalam bentuk injeksi, tetapi biasanya ini digunakan untuk menangani kondisi seperti oliguria (kondisi saat urine lebih sedikit dari biasanya).

Dokter akan menjelaskan bagaimana menggunakan furosemide kepada pasiennya. Furosemide oral bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya hindari meminumnya 4 jam sebelum waktu tidur untuk mencegah keinginan buang air kecil pada malam hari. 

Untuk furosemide cair, gunakan alat pengukur atau sendok khusus yang disertakan dalam resep untuk mengukur dosis. Jangan gunakan sendok makan biasa karena dosisnya tidak tepat.

5. Peringatan sebelum menggunakan obat

Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi furosemide dalam bentuk sirop (northamerica.covetrus.com)

Furosemide tidak boleh digunakan bila ada alergi terhadapnya, atau saat seseorang tidak bisa buang air kecil. Dilansir Everyday Health, beri tahu dokter bila memiliki kondisi berikut ini:

  • Penyakit ginjal
  • Pembesaran prostat, obstruksi kandung kemih, dan/atau masalah buang air kecil
  • Sirosis atau penyakit hati lainnya
  • Ketidakseimbangan elektrolit seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah dalam darah
  • Asam urat
  • Lupus
  • Diabetes
  • Alergi obat sulfa

Informasikan juga ke dokter bila kamu melakukan pemindaian MRI atau jenis pemindaian apa pun menggunakan pewarna radioaktif yang disuntikkan ke pembuluh darah. Sebab, pewarna kontras yang berinteraksi dengan furosemide bisa membahayakan ginjal.

Juga, beri tahu dokter bila kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil. Obat ini mungkin tidak aman untuk ibu menyusui dan berpotensi memperlambat produksi ASI. Tidak diketahui apakah obat ini akan membahayakan janin atau tidak. Maka dari itu, konsultasikan ke dokter.

6. Interaksi furosemide dengan obat-obatan lain bisa mengurangi efektivitasnya

Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (unsplash.com/hikendal)

Sejumlah obat-obatan yang berinteraksi dengan furosemide akan mengurangi efektivitasnya, memengaruhi berapa lama kerjanya, atau meningkatkan efek sampingnya. Mengutip Drugs, beberapa obat yang mungkin berinteraksi dengan furosemide meliputi:

  • Aspirin
  • Alopurinol
  • Antibiotik seperti sefaleksin, gentamisin, neomisin, atau tobramisin
  • Antikonvulsan, seperti fenitoin atau fosfenitoin
  • Cisplatin
  • Siklosporin
  • Duloksetin
  • Litium
  • Metotreksat
  • Metilfenidat
  • NSAID seperti diklofenak, ibuprofen, atau indometasin
  • Sukralfat
  • Obat lain yang menurunkan kalium

7. Efek samping dari furosemide

Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Sampingilustrasi sering buang air kecil (freepik.com/gpointstudio)

Menurut keterangan dari MedlinePlus, furosemide berpotensi menimbulkan berbagai efek samping, dan beberapa efek samping tersebut bisa serius. Segera beri tahu dokter bila mengalami gejala parah atau berkepanjangan, seperti: 

  • Sering buang air kecil
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Sakit kepala
  • Sembelit
  • Diare

Efek samping yang lebih serius mungkin mencakup:

  • Demam
  • Telinga berdenging
  • Kehilangan pendengaran
  • Ruam
  • Gatal-gatal
  • Kulit melepuh atau mengelupas
  • Gatal
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Mata atau kulit menguning

Furosemida adalah obat yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dari tubuh, bisa untuk mengatasi edema dan mengendalikan tekanan darah tinggi. Maka dari itu, ketika obat ini dikonsumsi, kamu harus banyak minum agar tidak dehidrasi. Konsultasikan ke dokter tentang konsumsi obat ini dan patuhi instruksi yang diberikan, ya!

Baca Juga: Amlodipine: Manfaat, Peringatan, Dosis, Efek Samping, dan Interaksi

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya