Kista Ganglion: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Dilansir Yale Medicine, kista ganglion adalah kantong cairan lengket seperti jeli yang tidak berwarna dan terasa keras atau kenyal saat disentuh. Kista ini cenderung muncul dari jaringan yang mengelilingi persendian.

Kista paling sering ditemukan di bagian belakang pergelangan tangan, tetapi bisa juga muncul di area lain, seperti pangkal jari di bagian dalam telapak tangan. Meski kurang umum, kista ganglion juga bisa berkembang di pergelangan kaki dan kaki. Mungkin terdapat satu kista besar atau beberapa kista kecil.

Terkadang, kista ganglion berkembang di lokasi cedera atau di dekat area di mana seseorang menderita radang sendi. Kadang-kadang kista ditemukan pada orang yang melakukan olahraga atau aktivitas lain yang mengharuskan mereka memberikan tekanan pada pergelangan tangan.

Penyebab kista ganglion belum diketahui secara pasti. Cedera atau kerusakan dapat menyebabkan jaringan sendi rusak, membentuk kista kecil yang kemudian membentuk massa yang lebih besar. Cacat pada kapsul sendi atau selubung tendon (lapisan jaringan ikat yang memungkinkan tendon bergerak dengan lancar di atas tulang) juga dapat menyebabkan jaringan sendi membengkak, mengutip dari WebMD.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kista ganglion termasuk:

• Usia 15–40 tahun.
• Jenis kelamin perempuan.
• Mengalami cedera pada pergelangan tangan atau jari.
• Melakukan pekerjaan berulang dengan pergelangan tangan atau tangan.
• Memiliki radang sendi/artritis.
• Mengalami peradangan pada tendon atau persendian.

Ciri-ciri umum dari kista ganglion adalah:

• Lokasi: Sering terbentuk di sepanjang tendon atau sendi pergelangan tangan atau tangan. Lokasi paling umum berikutnya adalah pergelangan kaki dan kaki. Kista ini juga tumbuh di dekat sendi lain.
• Bentuk dan ukuran: Kista berbentuk bulat atau oval. Beberapa terlalu kecil untuk dirasakan. Ukuran kista dapat berubah, sering kali bertambah besar seiring waktu seiring pergerakan sendi.
• Nyeri: Kista ganglion biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, jika kista menekan saraf atau struktur lain, maka kamu bisa merasakan nyeri, kesemutan, mati rasa, atau kelemahan otot.

Menurut Better Health Channel, kista ganglion biasanya didiagnosis dengan sejumlah tes, seperti:

• Pemeriksaan riwayat kesehatan.
• Pemeriksaan fisik.
• USG.
• Sinar-X.
• Aspirasi jarum halus.

Kista ganglion sering kali tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memerlukan pengobatan. Dokter akan meminta kamu untuk memantau kista untuk melihat jika ada perubahan. Apabila kista menyebabkan nyeri atau mengganggu pergerakan sendi, kamu mungkin perlu:

• Menjaga agar sendi tidak bergerak: Aktivitas dapat menyebabkan kista ganglion tumbuh. Memakai penyangga atau belat untuk menjaga sendi tetap diam selama beberapa waktu mungkin bisa membantu. Saat kista menyusut, tekanan pada saraf dapat dilepaskan sehingga mengurangi rasa sakit. Namun, penggunaan penyangga atau belat dalam jangka panjang dapat melemahkan otot di sekitarnya.
• Mengeringkan kista: Menguras cairan dari kista dengan jarum mungkin bisa membantu. Namun, kista bisa muncul lagi.
• Operasi: Ini bisa menjadi pilihan jika cara lain tidak berhasil. Operasi melibatkan pengangkatan kista dan tangkai yang menempelkannya ke sendi atau tendon. Jarang terjadi, operasi dapat melukai saraf, pembuluh darah, atau tendon di sekitarnya. Kista bisa muncul kembali, bahkan setelah operasi.

Kista ganglion jarang menimbulkan komplikasi serius. Karena kista bisa hilang dengan sendirinya, atau setelah aspirasi jarum sederhana atau operasi kecil, ada kemungkinan besar kamu akan sembuh total. Namun, karena kista ganglion dapat muncul kembali setelah satu jenis pengobatan, maka pengobatan tunggal mungkin tidak cukup.