5 Fakta Implan Gigi, Dinilai Lebih Unggul Ketimbang Gigi Tiruan!
Ilustrasi implan gigi (Pexels.com/Shiny Diamond)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa dari kamu mungkin sudah familiar dengan gigi palsu. Namun, istilah implan gigi barangkali masih awam untuk kita. Padahal, keduanya bisa jadi alternatif ketika kita kehilangan gigi kita lho!
Yuk, kenali fakta implan gigi menurut drg. Mohammad Aditya Latief, Sp. BM dalam dalam buletin HealthFirst Rumah Sakit Pondok Indah Group! Mungkin saja, kamu membutuhkannya di hari tua nanti lho!
1. Implan gigi dinilai lebih unggul ketimbang gigi tiruan
Ilustrasi implan gigi (Pexels.com/Oleg Magni)Gigi tiruan memang jadi pilihan ketika kita memasuki usia lanjut dan kehilangan gigi. Namun, dalam jangka 1-2 tahun, diperlukan penyesuaian ulang. Ini karena gusi dan tulang yang digunakan sebagai penunjang gigi, akan mengalami perubahan.
Untuk pemakaian gigi tiruan removable atau gigi tiruan permanen, pasien perlu mengorbankan gigi yang masih sehat. Ini karena gigi tiruan perlu berpegangan pada gigi yang masih kuat. Karena itu, gigi sehat nan kuat ini akan mendapatkan tekanan ganda saat mengunyah makanan serta dari gigi tiruannya.
Sementara pada gigi implan, kamu tidak perlu mengorbankan gigi yang masih sehat. Gigi implan dirancang selama bertahan selama mungkin dan menggantikan fungsi akar gigi yang tertanam kuat. Bisa dibilang, gigi implan adalah investasi untuk lansia.
2. Keamanan implan gigi
Ilustrasi periksa gigi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)Tingkat keamanan implan gigi, khususnya pada lansia, bersifat relatif. Umumnya, risiko pemasangan implan gigi sama dengan pencabutan gigi jika dilihat dari kondisi pasien secara umum dan riwayat sistemik.
Secara jangka panjang, implan gigi tidak akan menimbulkan reaksi. Bahkan alergi cenderung tidak terjadi.
Baca Juga: Bikin Ngilu, Jangan Makan 10 Makanan Ini saat Sakit Gigi!
3. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum implan gigi
Editor’s picks
Ilustrasi pemeriksaan gigi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)Tahap yang dimaksud adalah skrining kondisi tulang dengan pemeriksaan panoramik standar. Pemeriksaan tiga dimensi ini akan membuat dokter gigi spesialis bedah mulut lebih mudah saat menilai volume tulang rahang, yang nantinya jadi panduan operasi.
Kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh juga akan dicek. Di samping cek darah, riwayat sistemik akan diperiksa. Kalau ada riwayat jantung, diabetes melitus, dan lainnya, dokter spesialis bedah mulut akan meminta toleransi tindakan pada dokter yang menanganimu.
4. Setelah implan dipasang, ada proses osseointegrasi
Ilustrasi dokter gigi (Pexels.com/Anna Shvets)Osseointegrasi adalah proses pelekatan tulang dengan implan gigi. Proses ini memerlukan waktu sekitar tiga bulan agar implan bisa beradaptasi dengan tubuh pasien.
Selama itu pula, pasien diminta menghindari hal-hal yang mengganggu proses penyembuhan. Misalnya, merokok, minum alkohol, terkena makanan panas, dan lainnya. Baru kemudian mahkota implan dipasang setelah periode ini.
5. Tidak ada perawatan khusus setelah implan usai dilakukan
Ilustrasi merawat gigi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)Pada umumnya, tidak ada perawatan khusus yang diperlukan pasca proses implan usai. Pasien hanya perlu menjaga kesehatan gigi seperti merawat gigi pada umumnya.
Selain itu, rutin periksakan gigi ke dokter gigi. Dengan demikian, diharapkan kamu bisa menikmati gigi implanmu hingga bertahun-tahun lamanya.
Itu dia fakta tentang implan gigi. Ada rencana memasangnya? Yang paling penting, pastikan kamu memasangnya pada dokter gigi yang terpercaya ya!
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Lansia, Rutin Praktikkan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
