Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang mengalami diare (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Gastroenteritis, dikenal juga sebagai flu perut atau muntaber, adalah kondisi peradangan pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung dan usus. Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit.

Walaupun sering disebut flu perut, gastroenteritis berbeda dengan flu atau influenza yang memengaruhi sistem pernapasan. Gastroenteritis terjadi pada saluran pencernaan.

Bisa dialami siapa saja, gastroenteritis dapat menular bila berkontak langsung dengan orang-orang yang terinfeksi atau saat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus atau bakteri. Untuk lebih mengetahui tentang gastroenteritis, simak ulasan berikut ini, ya!

1. Gejala gastroenteritis

ilustrasi muntah-muntah (health.clevelandclinic.org)

Dilansir WebMD, gejala utama gastroenteritis yaitu diare serta mual dan muntah. Selain itu, penderitanya juga bisa mengalami nyeri dan kram perut, demam, dan sakit kepala.

Berbagai gejala tersebut dapat terjadi dalam 1-3 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala biasanya berlangsung 1-2 hari, tetapi terkadang bisa juga terjadi selama 10 hari.

2. Virus adalah penyebab umum gastroenteritis

ilustrasi rotavirus yang bisa menyebabkan gastroenteritis (nfid.org)

Seperti dijelaskan di laman Cleveland Clinic, gastroenteritis umumnya disebabkan oleh virus. Sejumlah virus yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk norovirus dan rotavirus.

Virus tersebut dapat menyebar dan menular dari penderita ke orang lain. Penularannya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, menggunakan peralatan bersama-sama dengan orang yang terinfeksi, menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan penderita gastroenteritis.

Gastroenteritis dapat terjadi pada siapa saja. Orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini termasuk bayi dan anak-anak, lansia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Perbedaan antara gastroenteritis dan diare biasa

ilustrasi sakit perut (pixabay.com/Nastya_gepp)

Terjadi pada sistem pencernaan, gastroenteritis dan diare biasa memiliki gejala yang mirip. Umumnya, kedua kondisi tersebut bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Sering dikira sama, gastroenteritis dan diare merupakan dua kondisi yang berbeda.

Diare ditandai dengan sakit perut dan lebih sering buang air besar, biasanya sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari, dengan konsistensi feses yang cenderung cair.

Nah, gastroenteritis juga menimbulkan diare. Bedanya, gastroenteritis juga disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan kram perut.

Selain gastroenteritis, diare juga bisa menjadi gejala dari penyakit lain, misalnya sindrom iritasi usus besar dan radang usus. Jadi, butuh pemeriksaan dari dokter untuk memastikan penyebab dari diare.

4. Bisa menyebabkan dehidrasi

ilustrasi dehidrasi (memorial.org)

Pada gastroenteritis, muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi, yakni kehilangan lebih banyak cairan dibandingkan dengan yang masuk ke dalam tubuh. Adapun beberapa gejalanya meliputi:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Frekuensi buang air kecil berkurang dari biasanya
  • Urine berwarna lebih gelap atau pekat
  • Mata atau pipi tampak cekung
  • Pusing
  • Kelelahan

5. Pengobatan gastroenteritis

ilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Tujuan utama pengobatan adalah untuk mencegah dehidrasi dengan meminum banyak air. Oralit juga bisa diberikan untuk membantu hidrasi. Pemberian oralit berfungsi untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat diare dan muntah. Namun, pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dari dokter atau aturan pemakaian yang tertera pada kemasan.

Di samping itu, penderita gastroenteritis juga merasa lemas, sehingga perlu lebih banyak beristirahat. Pada kasus yang parah, penderita perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengganti cairan melalui infus.

6. Makanan untuk orang-orang dengan gastroenteritis

ilustrasi bubur (unsplash.com/Charles Chen)

Ketika sudah merasa lebih baik, pasien gastroenteritis bisa mencoba mengonsumsi beberapa makanan yang lebih mudah dicerna, di antaranya:

  • Nasi
  • Kentang
  • Roti panggang
  • Pisang
  • Saus apel

Penderita gastroenteritis dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu pemulihan bagi perut.

Di samping itu, penderita juga perlu untuk menghindari makanan tertentu yang bisa memperburuk gejala, seperti:

  • Makanan tinggi lemak
  • Makanan atau minuman yang tinggi gula
  • Makanan pedas
  • Alkohol
  • Kafein
  • Susu dan produk olahan susu

Demikianlah fakta seputar gastroenteritis. Untuk mencegah penularannya, kita perlu menjaga kebersihan, misalnya dengan rajin mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas, memastikan kebersihan makanan dan saat mengolahnya, serta memiliki peralatan sendiri untuk keperluan pribadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team