6 Gejala HMPV dan Penanganannya, Sudah Terdeteksi di RI

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Bima Valentino Samsudin, SpPD
Infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) yang beberapa waktu lalu merebak di China dikabarkan telah sampai Indonesia. Meski demikian, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikit, meminta masyarakat untuk tidak panik. Pasalnya, virus tersebut bukanlah virus baru.
Gejala infeksi HMPV yang sedang ramai dibicarakan pun nyaris identik dengan flu biasa. Berikut beberapa tanda yang perlu kamu kenali dan upaya pengobatannya.
Gejala infeksi HMPV

Seperti disebut sebelumnya, HMPV bukan virus baru dan infeksinya mirip seperti virus flu biasa yang sudah beredar di seluruh dunia. Oleh karena itu, gejala yang muncul saat terinfeksi pun sangat mirip dengan flu. Berikut beberapa gejalanya yang dapat kamu kenali.
1. Batuk
Pada dasarnya, HMPV merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan. Keberadaan virus ini dapat menyebab batuk sebagai bentuk reflek spontan untuk mengeluarkannya.
2. Demam
Seseorang yang terinfeksi HMPV mungkin menunjukkan gejala demam. Sebuah studi pada 39 anak yang dipublikasi dalam Emerging Infectious Disease menyebutkan bahwa 72 persen responden yang terinfeksi HMPV mengalami demam. Perlu dicatat, jika demam menyentuh angka 40 derajat Celsius, segera periksakan diri ke dokter, ya.
3. Sakit tenggorokan
Salah satu tanda infeksi HMPV adalah radang tenggorokan, tetapi lebih spesifik pada bagian faring. HMPV yang menyerang saluran pernapasan dapat memicu pembengkakan faring. Selain itu, organ tersebut juga meradang sehingga terasa nyeri.
4. Bersin-bersin
Sama seperti kebanyakan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, tubuh mungkin merespons HMPV dengan bersin. Refleks tubuh ini merupakan langkah perlindungan agar virus keluar dan tidak terjadi iritasi lebih parah pada lapisan hidung serta saluran pernapasan dalam.
5. Mengi dan napas pendek
Gejala infeksi saluran pernapasan lain yang juga muncul akibat infeksi HMPV adalah mengi serta napas pendek. Mengi berarti bunyi melengking atau suara berderak kasar ketika saluran napas tersumbat. Hal tersebut dapat membuat seseorang kesulitan menghirup udara sehingga membuat napas terasa lebih pendek.
6. Ruam
Meski jarang terjadi, infeksi HMPV dapat memicu ruam pada permukaan kulit. Ruam yang muncul merupakan respons imun tubuh terhadap virus tersebut. Selain itu, ruam mungkin menandakan kerusakan kulit akibat aktivitas virus dan reaksi toksin yang dihasilkan.
Upaya pengobatannya

Sama seperti infeksi virus pada umumnya, tidak ada antivirus yang spesifik dapat mengobati HMPV. Satu-satunya cara menanganinya dengan beristirahat cukup sehingga imun tubuh cukup kuat untuk melawan virus tersebut.
Di sisi lain, tindakan tertentu mungkin perlu dilakukan untuk meringankan gejala infeksi HMPV yang dialami. Beberapa tindakan tersebut dapat berupa hal berikut:
- Terapi oksigen dapat diberikan ketika kesulitan bernapas
- Cairan infus untuk menjaga hidrasi tubuh
- Kortikosteroid yang dapat mengurangi peradangan.
HMPV tidak dapat diobati dengan pemberian antibiotik, ya. Jika dokter memberi resep obat tersebut, berarti untuk mengobati infeksi sekunder yang mungkin muncul bersamaan dengan infeksi HMPV.
Pada kasus yang lebih serius, gejala infeksi HMPV dapat meliputi asma yang menyebabkan seseorang kesulitan bernapas. Kapan pun kamu mengalami gejala yang mengganggu, konsultasikan kepada dokter, ya!
Referensi:
"Human Metapneumovirus (HMPV)". Cleveland Clinic.
"Human Metapneumovirus (hMPV) Symptoms and Diagnosis". American Lung Association.
Heikkinen, Terho, dkk. “Human Metapneumovirus Infections in Children.” Emerging Infectious Diseases 14, no. 1 (January 1, 2008): 101–6.