Gejala Virus Marburg, Tingkat Fatalitasnya hingga 80 Persen

- Pemerintah Rwanda tengah menghadapi wabah virus Marburg, virus yang oleh WHO dikategorikan sebagai sangat ganas dan memiliki rasio kematian hingga 88 persen.
- Kasus yang fatal biasanya memiliki beberapa bentuk pendarahan, sering kali dari beberapa area tubuh.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rwanda, pemerintah setempat harus menangani wabah penyakit virus Marburg. Ini adalah sebuah penyakit hemoragik langka namun mematikan yang mirip dengan Ebola.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Rwanda melalui platform X (29/9/2024), sebanyak 26 orang telah terinfeksi, 18 di antaranya sedang menjalani perawatan, dan delapan orang telah meninggal dunia.
Namun, berbeda dengan Ebola, hingga saat ini belum ada pengobatan atau vaksin untuk virus Marburg.
Gejala virus Marburg

Dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit akibat virus Marburg dikategorikan sebagai sangat ganas dan memiliki rasio kematian hingga 88 persen. Penyakit ini masih dalam famili yang sama dengan virus Ebola.
Penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg dimulai secara tiba-tiba dengan masa inkubasi bervariasi, dari 2 hingga 21 hari.
Gejala dari infeksi virus ini termasuk demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise parah.
Diare encer parah, nyeri dan kram perut, serta mual dan muntah bisa dimulai pada hari ketiga.
Meskipun tidak semua kasus menunjukkan tanda-tanda hemoragik, tetapi manifestasi hemoragik parah bisa muncul antara 5 dan 7 hari sejak timbulnya gejala. Kasus yang fatal biasanya memiliki beberapa bentuk pendarahan, sering kali dari beberapa area tubuh.
Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi antara 8 dan 9 hari setelah timbulnya gejala, biasanya didahului oleh kehilangan darah parah dan syok.
Saat ini tidak ada pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk virus ini.
Virus ini ditularkan ke manusia dari kelelawar buah dan menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, permukaan, dan benda.
Telah menyebar di 30 distrik di Rwanda

Dalam cuitan lanjutan, Kementerian Kesehatan Rwanda mengatakan bahwa masyarakat diizinkan untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka.
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena mereka yakin telah mengidentifikasi semua titik rawan penyakit, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah penyebarannya.
Virus Marburg telah menyebar ke 7 dari 30 distrik di negara tersebut. Lebih dari 100 orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi sedang dipantau atau diisolasi. Banyak dari mereka yang jatuh sakit adalah petugas kesehatan.
Referensi
World Health Organization. Diakses pada September 2024. Rwanda reports first-ever Marburg virus disease outbreak, with 26 cases confirmed.
World Health Organization. Diakses pada September 2024. Marburg virus disease - Rwanda.