Kasus Kanker Capai 20.000, RS UMMI Operasi Gratis 10 Pasien di Bogor

- RS UMMI Kota Bogor bersama PERHATI-KL dan Kelompok Studi (Kodi) Onkologi Bedah Kepala Leher menggelar bakti sosial kesehatan gratis.
- Sebanyak 10 pasien dengan kanker telinga, hidung, tenggorok-bedah kepala leher (THT-BKL) menjalani operasi secara gratis pada 2–3 Agustus 2025. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh 36 tenaga medis spesialis dari berbagai daerah di Indonesia.
Bogor, IDN Times - Dalam rangka memperingati World Head and Neck Cancer Day (WHNCD) 2025 yang jatuh pada 27 Juli lalu, RS UMMI Kota Bogor bersama PERHATI-KL dan Kelompok Studi (Kodi) Onkologi Bedah Kepala Leher menggelar bakti sosial (baksos) kesehatan.
Sebanyak 10 pasien dengan kanker telinga, hidung, tenggorok-bedah kepala leher (THT-BKL) menjalani operasi secara gratis pada 2–3 Agustus 2025. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh 36 tenaga medis spesialis dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kegiatan hari ini adalah bakti kesehatan. Kita akan melaksanakan operasi sejumlah 10 pasien kanker,” Direktur Utama RS UMMI dr. Najib Askar, di Bogor, Minggu (3/8/2025).
1. Aksi nyata di tengah kasus kanker kepala-leher yang terus meningkat
Menurut data Globocan 2020, jumlah kasus baru kanker kepala dan leher di Indonesia mencapai lebih dari 20.000 kasus per tahun, dengan kanker nasofaring dan kanker laring sebagai yang paling umum.
Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut karena gejala awal sering diabaikan.
“World Head and Neck Cancer Day ini jadi pengingat pentingnya deteksi dini dan akses layanan yang mudah," ujar Ketua KODI Prof. Dr. A. C. Romdhoni, dr., Sp. T.H.T.B.K.L.,Subsp.Onk.(K) FICS.
2. Solidaritas nasional dari Sabang sampai Merauke

Para dokter THT-KL dari berbagai daerah ikut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan kolaborasi nasional dalam meningkatkan layanan kesehatan.
Ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah nyata untuk menjangkau pasien yang kesulitan biaya operasi kanker.
“Kami datang bukan hanya untuk operasi, tetapi juga edukasi dan semangat gotong royong,” dr. Yuni, salah satu dokter peserta baksos.
3. Dukungan pemda
Dinas Kesehatan Kota Bogor mengapresiasi kegiatan ini, mengingat akses operasi kanker THT di tingkat daerah masih sangat terbatas.
Ia mengingatkan kanker kepala dan leher sering menyerang usia produktif 30–60 tahun.
Gejala yang sering diabaikan antara lain sariawan yang tak kunjung sembuh, suara serak lebih dari 2 minggu, serta benjolan di leher.
Sementara itu, faktor risikonya meliputi merokok, konsumsi alkohol, infeksi HPV, dan paparan zat berbahaya di tempat kerja.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Bai Kusnadi.