- Batuk terus-menerus selama beberapa minggu.
- Batuk berdarah.
- Sesak napas atau nyeri dada.
- Suara serak.
- Sering mengalami infeksi paru seperti bronkitis atau pneumonia.
- Nyeri saat bernapas atau batuk.
Kenapa Kanker Paru-paru Lebih Sering Terjadi pada Laki-laki?

- Kanker paru-paru lebih umum pada laki-laki karena merokok dan paparan zat karsinogen di tempat kerja.
- Laki-laki lebih sering mengalami kanker paru non sel kecil tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan perempuan lebih sering didiagnosis dengan adenokarsinoma.
- Secara historis, laki-laki memang lebih rentan terkena kanker paru. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, angka kejadian pada laki-laki menurun, terutama sejak tahun 1990-an.
Kanker paru-paru menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh laki-laki maupun perempuan di dunia. Namun, secara statistik, laki-laki cenderung lebih sering didiagnosis terkena kanker paru-paru dibandingkan perempuan.
Walaupun angka kejadian kanker paru-paru mulai menurun sejak pertengahan tahun 2000-an, tetapi perbedaan antara jenis kelamin dalam hal prevalensi, tingkat kematian, dan angka harapan hidup masih sangat terlihat.
Lantas, kenapa kanker paru lebih banyak dialami oleh laki-laki? Artikel ini akan membahasnya lebih lanjut!
1. Kenapa kanker paru-paru lebih umum pada laki-laki
Ada dua penyebab utama mengapa laki-laki lebih berisiko terkena kanker paru-paru dibandingkan wanita: kebiasaan merokok dan lingkungan kerja yang penuh paparan zat karsinogen (pemicu kanker).
Merokok adalah faktor risiko terbesar penyebab kanker paru-paru. Menurut survei Our World in Data, sekitar 35 persen laki-laki di dunia merokok, sedangkan hanya 6 persen persen yang melakukannya. Selain itu, laki-laki cenderung mulai merokok pada usia yang lebih muda dan mengonsumsi produk tembakau lain, seperti cerutu, pipa, atau tembakau kunyah.
Pekerjaan yang melibatkan paparan bahan kimia atau debu berbahaya juga menjadi faktor risiko besar bagi laki-laki. Banyak pekerjaan, seperti tambang, pengecatan, pertukangan, pengelasan, konstruksi, hingga pabrik baja dan karet masih didominasi oleh laki-laki.
Paparan zat seperti asbes, arsenik, kadmium, kromium, nikel, tar, dan jelaga terbukti meningkatkan risiko kanker paru. Bahkan, pada orang yang tidak merokok, paparan zat ini bisa memicu kanker paru dan risikonya makin tinggi jika mereka juga memiliki riwayat merokok.
2. Perbedaan jenis kanker paru-paru antara perempuan dan laki-laki
Laki-laki lebih sering mengalami kanker paru non sel kecil (NSCLC) tipe karsinoma sel skuamosa. Jenis kanker ini terkait erat dengan kebiasaan merokok berat. Misalnya, laki-laki yang merokok lebih dari 30 batang per hari memiliki risiko lebih dari 100 kali lipat terkena jenis kanker ini.
Sebaliknya, perempuan lebih sering didiagnosis dengan adenokarsinoma. Ini adalah jenis kanker paru-paru yang bisa muncul bahkan pada orang yang tidak pernah merokok. Adenokarsinoma juga biasanya terdeteksi pada usia yang lebih muda dan pada tahap yang lebih awal sehingga peluang kesembuhannya lebih tinggi.
3. Gejala awal kanker paru-paru

Pada tahap awal, kanker paru-paru sering tidak menunjukkan gejala. Tanda-tanda biasanya baru muncul saat kanker mulai menyebar. Gejala kanker paru-paru umumnya sama pada laki-laki maupun perempuan, yang bisa meliputi:
Pada kasus tertentu, kanker paru dapat menyebabkan sindrom paraneoplastik, yaitu kondisi ketika sel kanker memicu produksi hormon atau zat yang memengaruhi jaringan tubuh lain. Gejalanya bisa berupa kelemahan otot, kesulitan berjalan, gangguan bicara, atau perubahan perilaku.
4. Respons terhadap pengobatan dan peluang bertahan hidup
Hasil pengobatan dan tingkat kelangsungan hidup sangat bergantung pada jenis kanker dan tahap diagnosisnya. Menariknya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa perempuan cenderung merespons pengobatan lebih baik daripada laki-laki, bahkan pada stadium lanjut.
Dalam sebuah studi, pasien perempuan dengan kanker paru stadium 3B atau 4 yang menjalani kemoterapi berbasis platinum memiliki angka harapan hidup sekitar dua bulan lebih lama dibandingkan pasien laki-laki. Secara umum, angka kelangsungan hidup lima tahun untuk semua jenis kanker paru adalah 17 persen pada laki-laki dan 24 persen pada perempuan (ESMO Open, 2020).
5. Tren dari waktu ke waktu
Secara historis, laki-laki memang lebih rentan terkena kanker paru. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, angka kejadian pada laki-laki menurun, terutama sejak tahun 1990-an berkat kampanye berhenti merokok dan kemajuan di bidang medis. Dalam sepuluh tahun terakhir saja, kasus kanker paru pada laki-laki turun sekitar 9,2 persen, sementara pada perempuan justru meningkat 6 persen.
Kematian akibat kanker paru pada laki-laki juga terus menurun hampir 5 persen setiap tahun. Namun, peningkatan kasus pada perempuan dan orang yang tidak pernah merokok mulai menjadi perhatian baru.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa perempuan mungkin lebih sensitif terhadap zat karsinogen dari asap rokok dibandingkan dengan laki-laki, kemungkinan karena faktor genetik dan biologis tertentu.
Selain itu, paparan bahan kimia di pekerjaan yang lebih banyak digeluti perempuan, seperti penata rambut, pekerja salon kuku, pembersih rumah, atau pekerjaan laundry dan memasak, juga diduga ikut berkontribusi terhadap meningkatnya kasus kanker paru pada perempuan.
Kanker paru-paru lebih sering terjadi pada laki-laki karena kombinasi faktor gaya hidup dan lingkungan kerja. Namun, perubahan tren menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan tetap perlu waspada terhadap penyakit ini. Gaya hidup sehat tanpa rokok, perlindungan dari paparan bahan kimia berbahaya, serta deteksi dini bisa menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko kanker paru-paru di masa depan.
Referensi
"Key Statistics for Lung Cancer." American Cancer Society. Diakses pada November 2025.
Fleur Delva et al., “Medical Follow-up of Workers Exposed to Lung Carcinogens: French Evidence-based and Pragmatic Recommendations,” BMC Public Health 17, no. 1 (February 13, 2017): 191, https://doi.org/10.1186/s12889-017-4114-1.
Nuria Mederos et al., “Gender-specific Aspects of Epidemiology, Molecular Genetics and Outcome: Lung Cancer,” ESMO Open 5, no. Suppl 4 (January 1, 2020): e000796, https://doi.org/10.1136/esmoopen-2020-000796.
"Lung Cancer: Early Signs and Symptoms." Medical News Today. Diakses pada November 2025.
"Are Men More Likely to Be Diagnosed with Lung Cancer?" My Lung Cancer Team. Diakses pada November 2025.


















