Amy Berrington De Gonzalez et al., “Trends in Cancer Incidence in Younger and Older Adults : An International Comparative Analysis.,” PubMed, October 21, 2025, https://doi.org/10.7326/annals-24-02718.
Vishal R. Patel, Adewole S. Adamson, and H. Gilbert Welch, “The Rise in Early-Onset Cancer in the US Population—More Apparent Than Real,” JAMA Internal Medicine, September 29, 2025, https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2025.4917.
Studi: Kanker Terkait Obesitas Meningkat pada Usia Muda dan Tua

- Sebuah studi global menemukan kasus kanker meningkat di kalangan populasi muda di berbagai belahan dunia, dengan sebagian besar peningkatan tersebut terkait dengan obesitas.
- Peningkatan ini tidak terbatas pada orang di bawah usia 50 tahun, generasi yang lebih tua juga mengalami tren peningkatan serupa.
- Jenis kanker yang paling banyak meningkat meliputi kanker tiroid, payudara, kolorektal, ginjal, endometrium, dan leukemia.
Kasus kanker tidak lagi identik dengan usia lanjut. Studi global terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine mengungkapkan bahwa kanker makin sering ditemukan pada orang berusia 20 hingga 49 tahun.
Para peneliti menganalisis data dari 42 negara di lima benua antara tahun 2003 hingga 2017, mencakup 13 jenis kanker yang sebelumnya dilaporkan meningkat pada usia muda.
Jenis kanker yang paling banyak meningkat meliputi kanker tiroid, payudara, kolorektal, ginjal, endometrium, dan leukemia. Kanker tiroid menunjukkan peningkatan paling tajam, rata-rata 3,57 persen per tahun, disusul kanker ginjal dan endometrium. Menariknya, hampir 70 persen negara yang diteliti menunjukkan laju pertumbuhan kasus kanker yang lebih cepat di kalangan muda dibanding lansia.
Para peneliti menilai pola ini kemungkinan dipicu oleh faktor-faktor yang saling berhubungan, seperti meningkatnya obesitas, pola makan tinggi lemak dan gula, serta penggunaan antibiotik yang memengaruhi mikrobioma usus. Meskipun demikian, tetapi para peneliti menegaskan bahwa kelompok lansia tetap menanggung beban terbesar dari total kasus kanker global.
Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat tahun 2022, sekitar 50.000 perempuan di bawah usia 50 tahun didiagnosis kanker payudara, angka yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan 210.000 kasus pada perempuan di atas usia 50. Karena itu, upaya pencegahan tetap perlu dilakukan secara menyeluruh di semua kelompok usia, bukan cuma pada generasi muda.
Ada dugaan tren kenaikan kasus kanker ini terkait dengan meningkatnya kemampuan deteksi dini berkat teknologi medis modern
Walaupun data menunjukkan tren peningkatan, tetapi ada kemungkinan fenomena ini tidak sepenuhnya mencerminkan kenaikan kasus sebenarnya.
Studi yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine menemukan bahwa sebagian besar lonjakan kasus kanker usia muda justru berasal dari overdiagnosis, yaitu meningkatnya kemampuan deteksi dini berkat teknologi medis modern.
Para peneliti meninjau delapan jenis kanker yang kasusnya meningkat paling cepat, termasuk kanker tiroid, kolorektal, ginjal, dan pankreas. Hasilnya, meski jumlah diagnosis hampir dua kali lipat sejak 1992, tetapi tingkat kematian tidak berubah signifikan. Artinya, sebagian besar “peningkatan” mungkin hanya mencerminkan kemampuan dokter menemukan kanker lebih awal, bukan karena kanker benar-benar melonjak.
Akan tetapi, overdiagnosis juga membawa konsekuensi tersendiri. Diagnosis yang tidak perlu bisa menyebabkan stres emosional, beban finansial, dan bahkan prosedur medis invasif yang tidak memberikan manfaat nyata bagi kesehatan pasien.
Para ahli menekankan pentingnya keseimbangan antara deteksi dini dan kehati-hatian. Fokus utama seharusnya tetap pada pencegahan faktor risiko utama, seperti obesitas, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik, yang sudah terbukti meningkatkan risiko kanker pada semua kelompok usia.
Referensi


















