Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Nafsu Makan Meningkat Menjelang dan Selama Menstruasi?

ilustrasi makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjelang atau selama menstruasi, perempuan sering kali mengeluhkan nafsu makan yang meningkat berkali-kali lipat daripada hari-hari sebelumnya. Selain itu, keinginan makan ini juga cenderung sulit dikontrol. Bahkan, dalam sekali duduk, bisa melahap berbagai jenis makanan sekaligus, terutama makanan tinggi gula dan karbohidrat, seperti gorengan, keripik, atau minuman manis.

Peningkatan nafsu makan menjelang atau selama menstruasi memang kerap dialami sebagian besar perempuan. Ini adalah salah satu gejala PMS (pre-menstrual syndrome) yang paling umum. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan peningkatan nafsu makan tersebut? Yuk, temukan jawabannya dalam ulasan berikut.

1. Mengenal periode dalam menstruasi

ilustrasi menstruasi (pexels.com/Cliff Booth)

Menstruasi adalah perdarahan vagina yang terjadi akibat peluruhan lapisan rahim. Ini terjadi sebagai bagian dari siklus bulanan perempuan untuk menyiapkan kehamilan. Setiap bulan, tubuh perempuan bersiap untuk mengalami kehamilan dengan terjadinya proses ovulasi, yaitu pelepasan sel telur yang sudah matang (siap dibuahi) ke dalam rahim.

Saat tidak ada pembuahan, sel telur yang sudah matang tersebut akan hancur dan meluruh. Di mana ini kemudian dikeluarkan dari tubuh sebagai menstruasi. Proses ini biasanya berkisar antara 3 hingga 5  hari, namun juga bisa lebih pendek atau lebih lama.

Periode menstruasi terjadi dalam beberapa siklus atau tahapan. Siklus ini dimulai pada hari pertama keluarnya darah menstruasi hingga hari sebelum menstruasi berikutnya. Berikut siklus atau tahapan menstruasi:

  • Menstruasi: ini adalah tahap awal dari siklus menstruasi, yaitu ketika pertama kali keluar darah menstruasi
  • Fase folikular: fase yang berlangsung dari hari pertama menstruasi hingga terjadinya proses ovulasi. Dalam fase ini terjadi penebalan lapisan rahim dan terjadi pembentukan dan pematangan sel telur.
  • Ovulasi: yaitu fase di mana terjadi pelepasan sel telur matang dari ovarium untuk dipindahkan ke dalam rahim.
  • Fase luteal: fase ketika sel telur bergerak meninggalkan ovarium dan masuk ke dalam rahim. Dalam fase ini, folikel di ovarium berubah menjadi korpus luteum. Kelompok sel ini akan memproduksi hormon  yang menjaga lapisan rahim tetap tebal dan siap untuk implantasi sel telur yang siap dibuahi.

Dalam siklus menstruasi tersebut, terjadi banyak perubahan hormonal dan fisiologis dalam tubuh. Kondisi tersebut memengaruhi banyak hal dalam tubuh, seperti perubahan suasana hati dan perilaku. Ini termasuk  mudah marah, mudah tersinggung, lebih sensitif, peningkatan nafsu makan, dan banyak lagi.

2. Hormon yang berperan dalam peningkatan rasa lapar

ilustrasi nafsu makan meningkat (pexels.com/Flo Dahm)

Di dalam tubuh, terdapat banyak sekali jenis hormon. Mereka memainkan banyak peran yang bervariasi. Di mana satu hormon bisa memainkan lebih dari satu peranan.

Adapun hormon yang berperan dalam memengaruhi nafsu makan termasuk estrogen, progesteron, dan kortisol. Estrogen dan progesteron adalah hormon “kunci” dalam sistem reproduksi, namun mereka juga memainkan peran yang penting dalam mengatur nafsu makan. Sementara itu, hormon kortisol adalah hormon stres, yang juga dapat memengaruhi nafsu makan.

Setiap waktu, hormon-hormon ini berfluktuasi untuk menyesuaikan kondisi tubuh. Kadar hormon estrogen yang rendah dapat meningkatkan nafsu makan. Sebaliknya, kadar progesteron yang tinggi dapat meningkatkan nafsu makan. Kadar kortisol yang tinggi juga dapat menambah nafsu makan.

3. Kenapa nafsu makan meningkat sebelum dan selama menstruasi?

ilustrasi makan makanan ringan (pexels.com/Andres Ayrton)

Sebelum menstruasi, tubuh berada dalam fase luteal. Pada fase ini, kadar hormon progesteron mengalami peningkatan untuk mempersiapkan tubuh menerima implantasi sel telur dan memelihara sel telur yang akan dibuahi. Sementara itu, hormon estrogen mulai menurun. Nah, kondisi inilah yang memicu kenaikan nafsu makan menjelang menstruasi.

Selanjutnya, jika tidak terjadi pembuahan atau kehamilan, tubuh berada dalam fase menstruasi, yaitu meluruhnya lapisan rahim. Pada fase ini, kadar hormon estrogen dan progesteron cenderung menurun, namun progesteron masih dalam jumlah yang dominan di dalam tubuh. Penurunan estrogen dan tingginya kadar progesteron ini merangsang nafsu makan sehingga meningkatkan nafsu makan selama menstruasi.

Selain itu, pada fase folikular, yaitu pada hari pertama menstruasi hingga terjadi pelepasan sel telur, kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat. Peningkatan kadar kortisol ini dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan, makan berlebihan, dan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang “menenangkan”. Maka dari itu, selama menstruasi nafsu makan menjadi bertambah dan sulit dikendalikan.

Menstruasi memang bisa menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, termasuk emosional dan peningkatan nafsu makan. Hal ini karena adanya fluktuasi hormon yang memicu hal tersebut. Meski ini wajar, ada baiknya kamu juga tetap  memperhatikan pola makanmu, ya!

Referensi

“Why Am I So Hungry On My Periode?”. Verywell Mind. Diakses Januari 2025.
“Why Am I So Hungry On My Periode?”. Health. Diakses Januari 2025.
“Menstrual Cycle”. Cleveland Clinic. Diakses Januari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us