Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Pria Lebih Disarankan Kencing Jongkok? Ini Manfaatnya

Kenapa Pria Lebih Disarankan Kencing Jongkok
ilustrasi buang air kecil (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Kencing jongkok lebih disarankan bagi pria karena membuat kandung kemih lebih rileks dan urine bisa keluar dengan tuntas.
  • Posisi duduk membantu otot dasar panggul lebih rileks, mengurangi sisa urine yang bisa memicu infeksi atau ketidaknyamanan.
  • Kebiasaan kencing berdiri punya risiko splashback, infeksi saluran kemih, dan pelemahan otot panggul dalam jangka panjang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pria terbiasa buang air kecil sambil berdiri karena dianggap cepat dan praktis. Padahal, kebiasaan ini bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan yang jarang disadari. Alih-alih berdiri, pria sebetulnya lebih disarankan kencing dengan posisi jongkok.

Lantas, kenapa pria lebih disarankan kencing jongkok? Posisi ini membuat kandung kemih lebih rileks sehingga urine bisa keluar dengan tuntas. Selain lebih higienis karena mengurangi percikan, jongkok juga membantu menjaga kesehatan saluran kemih dan mencegah masalah jangka panjang, lho. Berikut pembahasan selengkapnya.

Kenapa pria lebih disarankan kencing jongkok?

Meskipun belum banyak bukti yang benar-benar menyimpulkan bahwa kencing dengan posisi duduk atau jongkok lebih baik daripada berdiri, ada beberapa alasan mengapa cara ini sering dianggap lebih bermanfaat bagi pria. Posisi jongkok atau duduk dapat membantu otot dasar panggul lebih rileks sehingga aliran urine menjadi lancar. Hal ini bisa membantu pria yang mengalami kesulitan mengosongkan kandung kemih, misalnya karena pembesaran prostat.

Penelitian juga menyebutkan bahwa posisi duduk memungkinkan kandung kemih lebih kosong dibanding saat berdiri. Secara tidak langsung, kondisi itu bisa mengurangi sisa urine yang bisa memicu infeksi atau ketidaknyamanan.

Selain itu, kencing jongkok juga bisa jadi pilihan lebih aman, khususnya bagi pria yang memiliki masalah keseimbangan, mobilitas, atau tekanan darah rendah saat berdiri. Nah, dari sisi kebersihan, posisi ini biasanya juga lebih minim cipratan sehingga toilet tetap bersih dan higienis.

Bahaya kencing berdiri

buang air kecil
ilustrasi buang air kecil (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Meski dianggap lebih praktis, kebiasaan kencing berdiri punya sejumlah risiko kesehatan dan kebersihan. Berikut uraianya:

  • Splashback dan penyebaran bakteri

Saat berdiri, aliran urine lebih mudah pecah menjadi tetesan kecil yang menyiprat ke toilet, lantai, hingga benda di sekitarnya. Hal ini bisa menyebarkan bakteri seperti E. coli dan menciptakan kondisi kurang higienis.

  • Kandung kemih tidak kosong sempurna

Posisi berdiri membuat otot panggul kurang rileks sehingga kandung kemih tidak bisa kosong sepenuhnya. Lama-kelamaan, hal ini bisa memicu infeksi saluran kemih (ISK).

  • Kebingungan otot panggul (muscle confusion)

Kebiasaan berdiri sambil memaksa untuk buang air kecil bisa membuat otot dasar panggul jadi terlalu tegang. Akibatnya, fungsi otot terganggu dan bisa menyebabkan masalah jangka panjang.

  • Risiko pelemahan otot panggul dan prolaps

Strain atau dorongan berulang saat kencing berdiri bisa melemahkan otot dasar panggul. Dalam jangka panjang, ini berisiko memicu pelvic organ prolapse, yaitu kondisi ketika organ panggul turun dari posisi normalnya.

Tips kencing jongkok yang aman saat di toilet umum

Banyak pria enggan jongkok atau duduk langsung di toilet umum karena alasan kebersihan. Padahal, jika terus-menerus memilih jongkok setengah, otot dasar panggul tidak bisa rileks sepenuhnya sehingga kandung kemih sulit kosong total.

Untuk mengatasinya, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu coba. Berikut tipsnya:

  • Gunakan alas duduk. Lapisi toilet dengan seat cover sekali pakai atau tisu toilet sebelum duduk. Kalau perlu, bawa tisu antibakteri atau semprotkan cairan pembersih.
  • Atur posisi duduk. Jika kesulitan mengosongkan kandung kemih, coba condongkan tubuh sedikit ke depan dengan siku bertumpu di lutut atau lakukan gerakan ringan seperti mengayun tubuh agar urine lebih mudah keluar.
  • Jangan terburu-buru. Hindari kebiasaan mendorong urine terlalu cepat atau beranjak sebelum benar-benar kosong. Ambil waktu sekitar 30 detik untuk relaksasi dengan menarik napas dalam.
  • Jangan takut dengan toilet duduk. Penelitian menunjukkan toilet duduk jarang jadi sumber penularan penyakit serius, termasuk infeksi menular seksual. Risiko terbesar justru berasal dari percikan air saat flush. Karena itu, paling penting adalah cuci tangan pakai sabun setidaknya 20 detik setelah buang air.

Dari mengurangi percikan hingga menjaga kesehatan saluran kemih, alasan kenapa pria lebih disarankan kencing jongkok memang tidak bisa diremehkan. Yuk, mulai biasakan sekarang, siapa tahu kebiasaan sederhana ini jadi investasi kesehatan jangka panjang!

FAQ seputar kenapa pria lebih disarankan kencing jongkok

  1. Apakah benar pria lebih disarankan untuk kencing jongkok?
    Ya, beberapa penelitian dan ahli kesehatan menyebutkan bahwa posisi jongkok dapat membantu kandung kemih kosong lebih sempurna dibanding posisi berdiri.
  2. Mengapa kencing jongkok dianggap lebih sehat?
    Saat jongkok, tekanan pada kandung kemih meningkat secara alami sehingga urin bisa keluar lebih tuntas. Ini membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan sisa urin yang bisa menyebabkan batu kandung kemih.
  3. Apakah kencing jongkok bisa mencegah masalah prostat?
    Beberapa studi menunjukkan bahwa pria dengan masalah prostat merasa lebih nyaman dan lancar buang air kecil saat jongkok, karena posisi ini membantu otot panggul lebih rileks.
  4. Apakah kencing berdiri berisiko bagi kesehatan?
    Tidak selalu berisiko, tapi kencing berdiri cenderung membuat sebagian urin tertinggal di kandung kemih, terutama pada pria yang lebih tua atau memiliki gangguan prostat.

Referensi

"Should Men Sit When They Pee? 4 Benefits of Sitting Down". Aeroflow Urology. Diakses September 2025.
"Is It OK To Squat on the Toilet?". Health. Diakses September 2025.
"Sitting Down To Urinate Can Be Healthier For Men, Especially As They Age". The Telegraph. Diakses September 2025.
"The Splashback Scandal: Should All Men Sit Down To Urinate?". The Guardian. Diakses September 2025.
De Jong, Ype, Johannes Henricus Francisca Maria Pinckaers, Robin Marco Ten Brinck, Augustinus Aizo Beent Lycklama À Nijeholt, and Olaf Matthijs Dekkers. “Urinating Standing Versus Sitting: Position Is of Influence in Men With Prostate Enlargement. A Systematic Review and Meta-Analysis.” PLoS ONE 9, no. 7 (July 22, 2014): e101320.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Health

See More

Influenza A pada Anak: Fakta, Gejala, dan Cara Mengatasinya

23 Okt 2025, 20:14 WIBHealth