3 Kerugian Resistansi Antibiotik, Salah Satunya Gak Sembuh-sembuh

Resistansi antbiotik berpengaruh terhadap kesembuhan dari suatu infeksi bakteri. Selain itu, ini juga menjadi ancaman kesehatan secara global. Diperkirakan pada tahun 2050, 10 juta orang mengalami resistansi antibiotik. Ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya antibiotik.
Banyak oang kerap membeli antibiotik secara bebas tanpa mempertimbangkan fungsi dan efeknya. Misalnya, banyak orang minum obat antibiotik untuk infeksi virus.
Dampak dari resistansi antibiotik adalah meningkatnya angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Berikut ini beberapa kerugian dari resistansi antibiotik yang bisa terjadi.
1. Pengobatan menjadi lebih lama

Salah satu akibat dari resistansi antibiotik adalah bertambah lamanya durasi pengobatan. Ini karena kebalnya bakteri dalam tubuh yang tidak lagi mempan diobati dengan antibiotik standar lini pertama.
Biasanya, penyakit yang ringan akan teratasi dengan antibiotik lini pertama. Namun, ini tidak berlaku untuk orang yang sudah mengalami resistansi antibiotik. Kalau ini terjadi, biasanya dokter akan menggunakan alternatif pengobatan lain sehingga membuat durasi pengobatan menjadi lebih lama.
2. Meningkatnya biaya pengobatan

Akibat lamanya durasi pengobatan, otomatis biaya yang harus kamu keluarkan juga meningkat, apalagi kalau harus dirawat inap.
Selain itu, peningkatan biaya juga bisa terjadi karena obat yang digunakan harganya lebih mahal daripada antibiotik lini pertama yang biasa digunakan pada kondisi yang tidak kebal antibiotik.
Akibat lainnya adalah timbulnya komplikasi pada pasien dengan resistansi bakteri, sehingga memungkinkan biaya pengobatan bertambah, karena biasanya obat yang digunakan juga bertambah.
Banyaknya obat yang digunakan juga bisa menimbulkan kerusakan organ seperti hati, apalagi untuk pasien HIV/AIDS dan pasien penyakit autoimun yang dimungkinkan mengalami komplikasi serius.
3. Berpengaruh pada kesehatan orang lain, karena bisa menular

Resistansi antibiotik membuat bakteri dalam tubuh lebih kebal dan mampu bertahan hidup saat diberi obat antibiotik lini pertama. Bahkan, beberapa bakteri patogen pada manusia dilaporkan telah mengalami resitansi terhadap lebih dari satu kelas antibiotik.
Infeksi bakteri bisa menular lewat udara sama halnya seperti virus. Munculnya berbagai penyakit menular akibat bakteri yang resistan ditambah minimnya antibiotik baru yang dihasilkan membuat resistansi menjadi masalah kesehatan dunia yang angka kasusnya terus meningkat. Jika seseorang tertular, maka orang tersebut akan mengalami hal yang sama dengan orang yang menularkan bakteri tersebut, yaitu akan kebal terhadap antibiotik.
Kerugian akibat resistansi antibiotik ini seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya ketaatan dalam menggunakan obat, terutama antibiotik. Bijaklah dalam menggunakan obat, jangan gunakan antibiotik tanpa resep dokter!