14 Komplikasi Kanker Paru-paru, Bisa Ringan hingga Berat

- Kanker paru-paru dapat menyebabkan sesak napas akibat efusi pleura atau produksi lendir berlebihan.
- Pendarahan di saluran udara bisa membuat pasien sulit bernapas dan memicu pendarahan hebat.
- Kanker paru-paru dapat merusak saraf, pembuluh darah, kerongkongan, dan sumsum tulang belakang, serta meningkatkan risiko depresi.
Hidup dengan kanker jenis apa pun dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai gejala. Pada pasien dengan kanker paru-paru, mereka bisa menghadapi komplikasi ringan hingga berat yang timbul dari kondisinya.
Memahami komplikasi kanker paru-paru dapat membantu pasien mengambil tindakan untuk mencegah atau mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat gejalanya.
1. Sesak napas
Jika kanker menghalangi saluran udara, pasien mungkin mengalami sesak napas.
Terkadang, kesulitan bernapas disebabkan oleh efusi pleura (penumpukan cairan di sekitar paru-paru). Ketika cairan menumpuk, paru-paru akan makin sulit mengembang sepenuhnya saat menarik napas. Cairan tersebut bisa dikeluarkan untuk memudahkan pernapasan.
Jenis kanker paru-paru tertentu juga dapat memicu produksi lendir dalam jumlah besar, sehingga dapat menyebabkan masalah pernapasan.
2. Batuk darah

Kanker paru-paru terkadang dapat menyebabkan pendarahan di saluran udara. Hal ini dapat membuat pasien sulit bernapas dan menyebabkan batuk darah.
Pilihan pengobatan tergantung pada seberapa banyak darah yang dikeluarkan saat batuk. Apabila terjadi pendarahan hebat di saluran pernapasan, ini bisa menyebabkan tersedak. Jika ini terjadi, segera dapatkan bantuan medis.
3. Nyeri dada
Sekitar 20 hingga 40 persen pasien kanker paru-paru mungkin mengalami nyeri dada. Ini terjadi ketika tumor di paru-paru menyebabkan sesak di dada atau menekan saraf. Seberapa parah rasa sakitnya berbeda-beda pada setiap orang.
Biasanya, pasien akan merasakan nyeri di paru-paru tempat tumor berada. Nyerinya mungkin terasa tumpul dan dirasakan terus-menerus di rongga dada. Kondisi ini mungkin lebih buruk ketika batuk, tertawa, atau menarik napas dalam-dalam.
Apabila nyeri dada ini memengaruhi kehidupan sehari-hari, tanyakan kepada dokter tentang cara mengelola dan mengendalikannya.
4. Masalah saraf

Kanker paru-paru kadang dapat berkembang dan merusak saraf, sehingga dapat menimbulkan berbagai jenis gejala, termasuk nyeri yang berhubungan dengan saraf (neuropati). Komplikasi ini juga bisa disebabkan oleh perawatan kanker.
Gejala neuropati termasuk nyeri, mati rasa, kesemutan, atau kelemahan. Perawatan tersedia untuk membantu meringankan efek yang tidak diinginkan ini, meskipun neuropati sulit diobati dan sering kali pengobatan tidak sepenuhnya menghilangkan gejala.
Jika kanker tumbuh di saraf leher atau wajah, hal ini dapat menyebabkan sindrom Horner, suatu kondisi yang ditandai dengan kelopak mata terkulai, pupil mengecil, dan sedikit atau tidak ada keringat di sisi wajah yang terkena.
Jika pleksus brakialis (jaringan saraf yang bercabang dari leher ke bahu dan lengan) rusak, pasien bisa mengembangkan sindrom Pancoast. Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan, nyeri, atau mati rasa pada tangan, lengan, atau bahu.
Tumor paru-paru juga dapat berdampak pada saraf yang terhubung ke kotak suara. Jika ini terjadi, pasien bisa mengalami suara serak atau perubahan suara.
5. Masalah jantung
Beberapa tumor paru-paru bisa tumbuh di dekat jantung atau pembuluh darah utama di tubuh. Jika hal ini terjadi, pembuluh darah dan arteri tertentu mungkin tersumbat, sehingga menyebabkan pembengkakan di dada, leher, atau wajah.
Pasien mungkin juga mengalami sakit kepala, pusing, masalah penglihatan, dan kelelahan.
Tumor yang tumbuh di dekat jantung dapat memengaruhi ritme jantung dan menyebabkan penumpukan cairan.
6. Kesulitan menelan

Jika kanker tumbuh di dekat kerongkongan (saluran yang menghubungkan tenggorokan ke perut), pasien kanker paru-paru mungkin mengalami kesulitan menelan. Beberapa orang juga melaporkan merasa lebih sakit saat makan atau minum.
Orang yang menerima radiasi pada tumornya sering kali mengalami masalah ini. Radiasi juga dapat merusak lapisan esofagus untuk sementara.
Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu asupan nutrisi. Pastikan untuk memberi tahu tim perawatan jika mengalami masalah dalam menelan makanan atau minuman.
7. Hiperkalsemia
Pada hiperkalsemia, kadar kalsium dalam darah bisa lebih tinggi dari biasanya. Pasien kanker paru-paru kemungkinan mengalami kondisi ini.
Hiperkalsemia bisa terjadi ketika kanker di paru-paru menyebar ke tulang. Tulang bisa membocorkan kalsium ke dalam darah. Terlalu banyak kalsium dalam darah dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah. Ini juga dapat menyebabkan nyeri punggung atau pinggul.
Dalam sebuah penelitian kanker paru-paru dengan lebih dari 1.000 peserta, sekitar 6 persen mengalami hiperkalsemia. Biasanya hiperkalsemia terjadi pada pasien kanker paru-paru stadium III atau IV. Hal ini juga jarang terjadi ketika kanker menghasilkan hormon yang dapat menyebabkan penumpukan kalsium dalam darah.
8. Pembengkakan wajah

Pembengkakan pada wajah sebagai komplikasi dari kanker paru-paru dapat terjadi ketika tumor di paru-paru menghalangi aliran darah di pembuluh darah yang disebut vena cava superior. Dokter menyebutnya sebagai sindrom vena cava superior (SVCS).
Kanker adalah penyebab umum SVCS, dan sebagian besar kasus disebabkan oleh kanker paru-paru atau limfoma non-Hodgkin. SVCS bisa memburuk saat berbaring atau mengangkat kedua tangan.
Gejala SVCS lainnya meliputi:
- Pembesaran vena di leher dan dinding dada.
- Sesak napas saat beraktivitas.
- Batuk.
- Bengkak di lengan.
Dalam beberapa kasus, SVCS bisa menjadi tanda pertama kanker.
Studi kasus dalam jurnal BMJ Case Reports tahun 2018 melaporkan pengalaman seseorang yang menemui dokter kulit karena pembengkakan di sekitar mata dan rasa bengkak di wajah dan tenggorokan. Tes diagnostik menunjukkan bahwa orang tersebut menderita kanker paru-paru sel kecil.
9. Kelebihan cairan di sekitar paru-paru
Kelebihan cairan di sekitar paru-paru, atau efusi pleura, adalah penumpukan cairan di antara selaput yang menutupi paru-paru. Cairan tersebut kemudian dapat menekan paru-paru, menyebabkan sesak napas.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengeluarkan kelebihan cairan untuk meredakan gejala. Alternatifnya, dokter dapat mengecilkan ruang pleura dengan memasukkan bahan iritan ke dalamnya atau dengan memasang kateter.
10. Lebih berisiko mengalami infeksi

Sekitar 35–70 persen kematian pasien kanker paru-paru disebabkan oleh infeksi (European Respiratory Journal, 2017). Ini dapat terjadi karena kanker mengganggu kesehatan paru-paru sehingga meningkatkan risiko bronkitis atau pneumonia. Beberapa jenis pengobatan juga mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh.
Jika pasien kanker paru-paru mengalami demam, sakit tenggorokan, nyeri, atau gejala infeksi lainnya, mereka harus segera mencari pertolongan medis.
11. Penggumpalan darah
Pasien kanker, terutama kanker paru-paru, mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah. Ketika kanker menyebar ke bagian tubuh lain selama metastasis, hal ini juga dapat meningkatkan risikonya.
Para ahli tidak mengetahui secara pasti mengapa hal ini terjadi, tetapi ada kemungkinan ini disebabkan oleh kerusakan jaringan akibat kanker.
12. Metastasis

Kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Sel kanker dapat berpindah dari paru-paru ke hati, tulang, otak, dan area lain melalui sistem limfatik atau aliran darah.
Gejala yang mungkin terjadi meliputi:
- Nyeri tulang jika kanker memengaruhi tulang.
- Sakit kepala, pusing, dan kejang jika menyebar ke otak.
- Mata menguning jika menyebar ke hati.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau di atas tulang selangka.
Pada stadium lanjut, kanker dapat menyerang banyak bagian tubuh.
13. Kompresi sumsum tulang belakang
Hingga 5 persen pasien kanker metastatik mengalami kompresi sumsum tulang belakang. Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mungkin menyebabkan komplikasi ini.
Kompresi sumsum tulang belakang metastatik dapat terjadi ketika tulang belakang runtuh karena kerusakan akibat kanker atau ketika tumor berkembang dan menekan sumsum tulang belakang.
Siapa pun yang mengalami kelemahan anggota badan, mati rasa, kesulitan berjalan, kehilangan kontrol usus atau kandung kemih, atau nyeri di dada atau tulang belakang harus segera menghubungi dokter.
14. Risiko pada kesehatan mental

Didiagnosis dengan kanker paru-paru bisa sangat memengaruhi kesehatan mental. Hal ini dapat meningkatkan risiko depresi dan bunuh diri.
Pasien kanker paru-paru yang mengalami tanda-tanda depresi, seperti masalah tidur, suasana hati yang buruk, dan perubahan berat badan yang tidak terkait dengan diagnosis tersebut, harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.
Komplikasi kanker paru-paru bisa diakibatkan oleh kanker tersebut dan pengobatannya. Ada komplikasi yang bersifat sementara, tetapi ada juga yang bisa bertahan atau memburuk seiring waktu. Beberapa komplikasi bahkan dapat mengancam nyawa.
Ada cara untuk menangani komplikasi dan membantu pasien kanker paru-paru memaksimalkan kualitas hidupnya. Tim perawatan kanker dapat memberi saran terbaik tentang cara menangani setiap jenis komplikasi.
Referensi
"Lung cancer". Mayo Clinic. Diakses November 2024.
"Lung Cancer Complications". WebMD. Diakses November 2024.
"Signs and Symptoms of Lung Cancer". American Cancer Society. Diakses November 2024.
Sasu-Tenkoramaa J, Fudin J. Neuropathy in the Cancer Patient: Causes and Cures. Pract Pain Manag. 2013;13(3).
"What Are the Complications of Lung Cancer?" Everyday Health. Diakses November 2024.
"Lung cancer complications: What you should know". Medical News Today. Diakses November 2024.
Nguyen, A L, H Belderbos, J G Van Harten, and L Wijne. “Superior vena cava syndrome presenting as position-dependent periorbital oedema.” BMJ Case Reports, June 20, 2018, bcr-225220.
Bruno, Pierdonato, Simone Pascale, et al. "Lung Cancer and bronchial infection." European Respiratory Journal 2017 50(suppl 61): PA4092.
"7 Common Complications of Lung Cancer". MyLungCancerTeam. Diakses November 2024.
Peter Robson, “Metastatic spinal cord compression: a rare but important complication of cancer,” Clinical Medicine 14, no. 5 (October 1, 2014): 542–45.
"Depression and Lung Cancer". WebMD. Diakses November 2024.