Saat periksa ke dokter, kamu akan mengekspektasikan mereka untuk memeriksa kondisimu menggunakan stetoskop, termometer, pengukur tekanan darah, dan alat-alat medis lainnya. Terkadang dokter juga akan menanyai pasien mengenai keluhan apa yang sedang dialami dan menceritakannya dengan detail. Benar, kan?
Namun tahukah kamu bahwa ada kondisi tertentu yang sebenarnya bisa mereka tahu hanya dengan melihat kondisi fisikmu? Kira-kira apa saja dan bagaimana bisa? Simak penjelasannya berikut ini!
Sklera (bagian putih pada mata) yang berubah warna menjadi kekuningan menandakan bahwa seseorang memiliki gangguan pada hati. Ini disebabkan oleh bilirubin, zat kuning yang dihasilkan ketika sel darah merah terurai.
Dilansir dari jurnal JAMA Oncology, ketika sel hati rusak atau terserang kanker, fungsinya untuk menyaring zat tersebut pun terganggu. Akhirnya bilirubin menumpuk di tubuh dan memengaruhi warna mata. Biasanya penyakit hati yang mengakibatkannya adalah hepatitis, sirosis, anemia hemolitik, dan kanker.
Area pelipis yang cekung atau berongga biasanya disebut sebagai tanda penuaan. Namun ternyata hal ini juga bisa menjadi tanda penyakit yang parah. Mulai dari penyakit saraf, osteoarthritis, kanker, dan bahkan stroke.
Dilansir dari Health and Nutrition Tips, ini terjadi karena penyakit-penyakit tersebut menimbulkan ketidaknormalan pada massa otot, termasuk yang berada di sekitar pelipis. Sering kali kondisi tersebut juga menyebabkan wajah pasien menjadi pucat karena kekurangan aliran oksigen.
Napas yang bau seperti ketika sedang berpuasa kemungkinan menandakan bahwa pasien menderita diabetes. Ada dua hal yang menyebabkan hal ini, yaitu tingginya tingkat ketone di dalam darah serta periodontitis.
Zat ketone berasal dari pembakaran lemak karena tubuh tidak menerima glukosa yang cukup sebagai energi. Tingginya tingkat ketone sering kali menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Kemudian, dilansir dari The Open Dentistry Journal tahun 2011, pasien diabetes rentan terhadap infeksi kronis dan radang jaringan mulut yang disebut dengan periodontitis. Ini terjadi karena penyakit gula tersebut bisa merusak pembuluh darah dengan mengurangi alirannya ke area mulut, terutama gusi. Karenanya, gusi dan gigi pun menjadi lemah dan rentan infeksi.
Ketika pasien memasuki ruangan, dokter sering kali memerhatikan postur tubuh. Apakah tegap atau terlihat lesu. Bahasa tubuh yang terlihat terbuka serta badan yang tegap menandakan bahwa orang tersebut memiliki pikiran yang positif. Hal ini membantu mereka untuk menangani pasien tersebut selanjutnya.
“Pasien yang sering menggerakkan kaki dan bergerak dengan lambat kemungkinan kekurangan energi dan sakit atau mungkin saja depresi,” ujar Lilie Rosenthal, dokter pengobatan osteopatik, dilansir dari The Healthy.
Memang tidak selalu seperti ini. Namun biasanya dokter bisa membedakan suara yang serak secara alami dengan suara serak karena merokok. Tidak hanya dari suara, kita juga bisa mengidentifikasi perokok dari bau badan, bau napas, gigi, serta bibirnya.
“Rokok juga sering kali membuat kuku menguning dan garis-garis di sekitar bibir perokok pun akan terlihat karena gerakan yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun untuk menghisap rokok,” kata Anna D. Guanche, seorang dermatologis kepada The Healthy.
Walaupun pembengkakan pada mata sering kali bukanlah hal yang serius, tetapi ia juga bisa menjadi tanda bahwa ada organmu yang sedang berjuang keras. Salah satunya adalah ginjal, organ yang berperan dalam proses penyaringan cairan terakhir di tubuh kita.
Untuk penyakit ginjal, ini terjadi karena penumpukan protein karena organ tersebut tidak mampu menyaringnya lagi, tutur laman Kidney.org. Zat tersebut akan membuat beberapa bagian tubuh menjadi bengkak, termasuk area mata.
Penggunaan obat terlarang bisa memiliki sejumlah dampak pada tubuhmu, termasuk kulit. Berbeda jenis narkoba yang digunakan, beda pula efek yang dirasakan tubuh. Dokter yang jeli pasti bisa melihat tanda-tanda tersebut.
Dilansir dari American Addiction Centers, untuk kokain, ia akan menyebabkan kulit terkena nekrosis, menghitam, timbul bisul, bersisik, dan bernanah. Dokter juga akan mengetahui pengguna heroin dari sklerosis vena akibat suntikan yang dilakukan terus menerus. Sedangkan untuk pengguna metamfetamin, kulit akan terasa gatal seakan-akan ada serangga yang menginfeksinya.
Wah ternyata mata dokter jeli sekali ya terhadap kondisi kesehatan pasiennya! Kemampuan inilah yang membantu mereka menangani pasien dengan lebih baik dan tepat.