Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makan Kentang Goreng Cepat Saji Setiap Hari, Apa Dampak Negatifnya?

ilustrasi kentang goreng (pixabay.com/Pexels)

Kentang goreng cepat saji atau french fries memang bukan makanan sehari-hari mayoritas orang Indonesia, tapi kudapan ini adalah salah satu camilan yang sangat disukai. Bahkan sekarang, kita mudah menemukannya dalam bentuk frozen, sehingga praktis dinikmati kapan saja, baik sebagai teman nonton film atau camilan santai lainnya.

Walau enak dan praktis, kentang goreng tidak disarankan untuk dikonsumsi terlalu sering, terutama versi fast food-nya. Ini karena kentang goreng cenderung mengandung zat-zat yang tidak baik untuk kesehatan. Contohnya seperti lemak trans, kolesterol jahat, dan sodium yang tinggi.

Ada beberapa dampak negatif dan risiko kesehatan yang akan kita hadapi jika makan kentang goreng cepat saji setiap hari. Apa sajakah itu?

1. Berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh

ilustrasi kentang goreng (pixabay.com/StockSnap)

Gorengan bukanlah makanan yang baik untuk dikonsumsi setiap hari, tak terkecuali kentang goreng. Sebab, makanan yang digoreng mengandung banyak lemak jahat. Apalagi, jika makanan tersebut diproses berkali-kali seperti dalam bentuk frozen food

Jika dikonsumsi setiap hari, makanan berlemak tinggi seperti ini bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dalam tubuh. Dalam jumlah yang berlebihan, kolesterol jahat tak hanya mengganggu metabolisme, tapi juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan lebih lanjut di masa mendatang.

2. Kadar kolesterol jahat yang terlalu tinggi bisa memperbesar risiko berbagai penyakit

ilustrasi sakit jantung (pixabay.com/pexels)

Meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam darah bisa membawa risiko kesehatan yang serius. Beberapa di antaranya adalah stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung koroner.

Ini terjadi karena kolesterol jahat dapat menumpuk di dalam pembuluh darah sehingga membuatnya menyempit. Akibatnya, aliran darah ke organ-organ penting terganggu dan meningkatkan potensi komplikasi jantung.

Berdasarkan studi dari The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2020, kebiasaan mengonsumsi makanan goreng setiap hari berpotensi meningkatkan risiko penyakit-penyakit di atas hingga 15 persen. Meski efeknya mungkin belum terasa sekarang, dampak buruk bisa terakumulasi seiring waktu jika tidak diikuti dengan tindakan pencegahan.

3. Risiko obesitas

ilustrasi obesitas (freepik.com/jcomp)

Kentang goreng cepat saji bisa dikategorikan sebagai junk food yang sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah berlebihan. Selain berisiko meningkatkan kolesterol jahat, makanan ini juga berpotensi memicu kenaikan berat badan.

Berdasarkan penjelasan laman Eat This, makanan yang digoreng, terutama dengan metode deep fry, mengandung kalori yang sangat tinggi. Mereka biasa disebut sebagai “bom kalori.” Jika dikonsumsi setiap hari, berat badan cenderung akan naik. Bahkan, riset dari The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2020 mengaitkan pola makan ini dengan meningkatnya risiko obesitas.

4. Risiko hipertensi meningkat akibat kadar sodium dalam kentang goreng

ilustrasi tes tekanan darah (freepik.com/freepik)

Kentang goreng cepat saji juga mengandung kadar garam yang cukup tinggi. Dalam jangka pendek, konsumsi garam berlebihan ini bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Namun biasanya hal itu bersifat sementara. Jika kamu hanya mengonsumsinya sesekali dan dalam jumlah terkontrol, tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Nah, beda cerita jika kamu mengonsumsinya setiap hari. Peningkatan tekanan darah tersebut dapat bertahan lebih lama. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan pengerasan pembuluh darah.

5. Meningkatkan risiko kematian dini

ilustrasi kentang goreng (pixabay.com/Pexels)

Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2017 terhadap 4.500 orang dewasa menghasilkan bahwa konsumsi kentang goreng cepat saji lebih dari 2 kali seminggu dapat menggandakan risiko kematian dini. Para peneliti menegaskan bahwa faktor utama yang berkontribusi terhadap risiko ini adalah minyak yang digunakan, bukan kentangnya sendiri.

Fakta ini sebenarnya sejalan dengan risiko kesehatan lain yang telah disebutkan sebelumnya. Obesitas membuka pintu bagi berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Mengonsumsi kentang goreng cepat saji setiap hari bisa menjadi salah satu faktor risikonya. 

Sebenarnya sah-sah saja jika kamu suka makan kentang goreng cepat saji, tapi jangan berlebihan, apalagi setiap hari. Walau begitu, ada baiknya untuk mulai mencari alternatif yang lebih sehat. Misalnya, olah kentang menjadi mashed potato, kentang rebus, dan sajian lain yang tak memerlukan banyak minyak. 

Referensi

Eat This, Not That. "The Unfortunate Side Effects of Eating French Fries, According to Science". Diakses pada Oktober 2024.
The American Journal of Clinical Nutrition. "French Fries and Health". Diakses pada Oktober 2024.
Harvard Health. "In Defense of French Fries". Diakses pada Oktober 2024.
Forbes. "The Unfortunate Health Risks of French Fries". Diakses pada Oktober 2024.
Mashed. "When You Eat French Fries Every Day, This Happens". Diakses pada Oktober 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahra
EditorZahra
Follow Us