Bahaya Residu Pestisida pada Anggur Shine Muscat

The Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN), Thailand Consumers Council, dan Food and Drug Administration memaparkan hasil uji laboratorium anggur shine muscat. Dari 24 sampel anggur yang diteliti, 23 di antaranya mengandung residu pestisida yang melebih batas izin.
Temuan tersebut lantas membuat warganet khawatir. Pasalnya, ada bahaya residu pestisida pada anggur shine muscat yang dapat memengaruhi kesehatan. Apa yang perlu kamu waspadai?
Bahaya residu pestisida pada anggur shine muscat

Pada dasarnya, pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk melindungi tanaman dari serangga, jamur, gulma, dan lainnya. Meski bisa memberantas hama, pestisida berpotensi menjadi racun bagi manusia jika terpapar dalam jumlah yang melebihi batas aman.
Dampaknya pun konon cukup serius. Berikut beberapa bahaya paparan pestisida secara umum, termasuk yang terdapat pada buah.
1. Parkinson dan Alzheimer
Studi dalam Biomed Pharmacother menyebutkan bahwa paparan pestisida berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit Parkinson. Tak hanya itu, pestisida juga dapat mengubah gen tertentu yang terlibat dalam perkembangan penyakit tersebut.
Nah, publikasi dalam Scientific Reports menemukan kaitan paparan pestisida dengan alzheimer. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa paparan kumulatif terhadap pestisida dapat menimbulkan efek toksik jangka panjang pada sistem saraf pusat.
2. Kanker
Bahaya pestisida pada anggur shine muscat juga dikaitkan dengan kanker. Studi Occupational and Environmental Medicine menjadi salah satu buktinya. Riset yang melibatkan lebih dari 30 ribu perempuan ini menunjukkan peningkatan paparan organofosfat dengan risiko kanker yang berkaitan pada hormon. Adapun kanker yang dimaksud berupa kanker payudara, tiroid, hingga ovarium.
Penelitian tersebut juga bukan satu-satunya bukti. Selain hal yang disebutkan sebelumnya, jenis kanker, seperti limfoma non-Hodgin, multiple myeloma, prostat, ginjal, dan paru-paru, pun berpotensi terjadi.
The International Agency for Research on Cancer sendiri menyebutkan bahwa beberapa jenis pestisida bersifat karsinogenik. Adapun beberapa jenis lainnya diklasifikasikan sebagai karsinogen potensial.
3. Gangguan reproduksi
Menurut WHO, paparan pestisida pada buah juga bisa menganggu sistem reproduksi. Sebuah studi dalam JAMA Internal Medicine menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi buah dan sayur dengan residu pestisida tinggi cenderung sulit hamil.
Di luar itu, paparan pestisida dan residunya juga dapat memengaruhi sistem reproduksi pria. Dampak yang ditunjukkan berupa penurunan kualitas sperma dan jumlahnya. Pada prosesnya, pestisida dapat menganggu keseimbangan hormon yang mengatur fungsi reproduksi.
Bahaya bahan kimia pada anggur shine muscat

Selain residu pestisida pada anggur shine muscat, kamu juga perlu mewaspadi senyawa kimia lainnya. Pasalnya, temuan The Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) dan institusi yang terlibat lainnya juga menemukan senyawa kimia lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Adapun senyawa kimia yang dimaksud meliputi klorpirifos, triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil. Senyawa kimia dalam anggur shine muscat tersebut tidak hanya melebihi batas aman, tetapi bahkan dilarang di Thailand.
Lantas, apa efeknya? Sebut saja, klorpirifos yang merupakan insektisida organofosfat, akarisida, dan mitisida. Senyawa ini dapat memengaruhi sistem saraf manusia dan hewan. Pada jumlah kecil, senyawa tersebut bisa membuat hidung berair, mata berair, dan produksi liur berlebih. Tidak jarang, senyawa itu juga bisa memicu mual, pusing, tremor, hingga kehilangan koordinasi. Sementara itu, fludioxonil atau disebut sebagai fungisida dikatakan dapat memengaruhi hormon yang berpotensi menyebabkan gangguan pada sistem tubuh.
Bahaya residu pestisida pada anggur shine muscat ini perlu diwaspadai. Apalagi residu tersebut berpotensi tertinggal pada jaringan buah dan sulit dicuci. Nah, selain menunggu pemerintah melakukan uji senyawa pada anggur impor, ada baiknya kita juga tetap selektif memilih buah yang dikonsumsi, ya.
Referensi:
"Food Safety: Pesticide Residue". World Health Organization. Diakses Oktober 2024.
"Are Pesticides in Foods Harming Your Health?". Healthline. Diakses Oktober 2024.
Lerro, Catherine C, dkk. “Organophosphate Insecticide Use and Cancer Incidence among Spouses of Pesticide Applicators in the Agricultural Health Study.” Occupational and Environmental Medicine 72, no. 10 (July 6, 2015): 736–44.
Yan, Dandan, dkk. “Pesticide Exposure and Risk of Alzheimer’s Disease: A Systematic Review and Meta-Analysis.” Scientific Reports 6, no. 1 (September 1, 2016).
Ahmed, Hussien, dkk. “Parkinson’s Disease and Pesticides: A Meta-Analysis of Disease Connection and Genetic Alterations.” Biomedicine & Pharmacotherapy 90 (April 14, 2017): 638–49.
"Human Health Issues Related to Pesticides". EPA. Diakses Oktober 2024.
"Pesticides: what are the risks to our health and to the environment?". European Environment Agency. Diakses Oktober 2024.
"Pesticides". Canadian Cancer Society. Diakses Oktober 2024.
Chiu, Yu-Han, dkk. “Association between Pesticide Residue Intake from Consumption of Fruits and Vegetables and Pregnancy Outcomes among Women Undergoing Infertility Treatment with Assisted Reproductive Technology.” JAMA Internal Medicine 178, no. 1 (October 30, 2017): 17.
"The Unseen Threat: How Pesticides Are Impacting Male Fertility And Sperm Counts". Audubon Fertility.
"Chlorpyrifos General Fact Sheet". NPIC. Diakses Oktober 2024.
"Triasulfuron". PubChem. Diakses Oktober 2024.
"The Six Most Concerning Pesticides on Produce". Consumer Reports. Diakses Oktober 2024.