Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Keringat Malam Bisa Menandakan Kanker?

ilustrasi berkeringat (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Keringat malam dapat menandakan tubuh berjuang melawan kanker.
  • Beberapa jenis kanker yang dapat disertai dengan keringat malam contohnya leukemia, limfoma, dan tumor karsinoid.
  • Faktor gaya hidup dan kondisi medis lainnya juga bisa menyebabkan keringat malam, jadi bukan hanya kanker.

Berkeringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan diri. Ketika keringat di permukaan kulit menguap, itu menghilangkan panas dari darah tepat di bawah kulit. Akibatnya, panas dalam tubuh menurun.

Namun, keringat malam tidak terjadi karena tubuh terlalu hangat. Ada banyak penyebab keringat malam dan kanker adalah salah satu kemungkinannya.

Kenapa kanker dapat menyebabkan keringat malam?

Hubungan antara keringat malam dan kanker tidak jelas. Namun, para peneliti percaya bahwa ada beberapa faktor yang mungkin terlibat. Salah satunya adalah perjuangan tubuh melawan kanker.

Faktor lainnya adalah perubahan kadar hormon yang disebabkan oleh kanker dan respons tubuh.

Kamu mungkin juga mengalami keringat malam akibat kanker jika kondisi tersebut menyebabkan demam dan tubuh bekerja keras untuk mendinginkannya.

Selain itu, perawatan kanker, seperti kemoterapi, dapat menyebabkan tubuh berkeringat berlebihan pada malam hari. Hal itu khususnya berlaku untuk beberapa terapi hormon yang digunakan untuk kanker prostat, payudara, dan ginekologi.

Jenis kanker yang dapat menyebabkan keringat malam

ilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Keringat malam dapat menjadi gejala beberapa jenis kanker, seperti:

  • Leukemia.
  • Limfoma.
  • Tumor karsinoid.
  • Kanker hati.
  • Mesothelioma.
  • Kanker tulang.

Dan, seperti yang disebutkan sebelumnya, perawatan kanker prostat, payudara, dan ginekologi dapat menyebabkan keringat malam yang berlebihan.

Penyebab keringat malam lainnya

Selain kanker, keringat malam juga dapat terjadi karena alasan lain, seperti:

  • Penyakit autoimun, seperti artritis reumatoid atau sarkoidosis.
  • Perubahan kadar hormon selama perimenopause dan menopause.
  • Peningkatan hormon dan aliran darah selama kehamilan.
  • Beberapa infeksi bakteri, seperti tuberkulosis dan endokarditis.
  • Hipoglikemia (gula darah rendah).
  • Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat terapi hormon, dan penurun demam.
  • Hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif).
  • Stres. 
  • Kecemasan.
  • Hiperhidrosis idiopatik (kondisi tubuh sering kali menghasilkan keringat berlebihan tanpa penyebab medis atau lingkungan).

Faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan keringat malam meliputi:

  • Berolahraga sebelum tidur.
  • Minum minuman panas sebelum tidur.
  • Minum alkohol.
  • Makan makanan pedas menjelang tidur.
  • Mengatur termostat terlalu tinggi.
  • AC kurang dingin atau tidak pakai AC saat cuaca panas.

Walaupun keringat malam dapat menandakan kanker, tetapi sering kali bukan kanker penyebabnya, terutama jika tidak ada gejala lain yang menyertai.

Apabila kamu mengalami keringat malam yang terus-menerus dan deras disertai gejala lain, seperti demam dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, itu bisa jadi merupakan tanda kanker tertentu. Berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan penyebabnya.

Referensi

"Does Cancer Cause Night Sweats?" Baptist Health. Diakses Mei 2025.
"Causes of sweating." Cancer Research UK. Diakses Mei 2025.
"Are Night Sweats a Sign of Cancer?" Healthline. Diakses Mei 2025.
"Night Sweats and Cancer: When to Be Concerned." Dana-Farber Cancer Institute. Diakses Mei 2025.
"Hot Flashes and Sweating." American Cancer Society. Diakses Mei 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us