- Bell’s palsy. Kelumpuhan sementara pada saraf wajah yang membuat salah satu sisi wajah menurun, termasuk kesulitan menutup mata atau mengangkat alis. Umumnya ini tidak berbahaya, dan 85 persen orang pulih total dalam beberapa bulan.
- Stroke. Bisa menimbulkan gejala mirip Bell’s palsy, tetapi ini kondisi darurat medis. Kalau ada gejala seperti kehilangan penglihatan mendadak, segera cari pertolongan.
- Blepharochalasis. Kelopak mata bengkak akibat alergi, infeksi, atau cedera, yang membuat mata terlihat tidak seimbang.
- Enophthalmos. Mata tampak cekung ke dalam, biasanya karena trauma, kecelakaan, atau penyakit tertentu seperti kanker dan masalah sinus.
- Heterokromia. Kondisi langka ketika seseorang punya dua warna mata berbeda, bisa bawaan lahir atau karena penyakit atau cedera.
- Ptosis. Kelopak mata terkulai yang bisa terjadi di satu atau kedua mata, biasanya karena penuaan, masalah saraf, otot, atau adanya benjolan.
- Exophthalmos. Mata menonjol keluar, sering dikaitkan dengan penyakit tiroid seperti penyakit Graves.
Mata Asimetris: Penyebab, Cara Mengatasi, Kapan Harus ke Dokter

- Banyak orang terlahir dengan wajah tidak sepenuhnya simetris, termasuk pada mata.
- Ada kondisi medis seperti Bell’s palsy, stroke, blepharochalasis, enophthalmos, heterokromia, ptosis, dan exophthalmos yang dapat membuat tampilan mata tidak simetris.
- Mata simetris bisa diatasi dengan beberapa trik khusus dengan makeup, tetapi ada juga kasus yang butuh penanganan medis.
Suatu pagi, saat kamu menatap cermin sebelum beraktivitas, mata kanan terlihat sedikit lebih besar atau kiri terlihat lebih cekung, seolah setiap mata punya karakternya sendiri. Tenang, asimetri kecil seperti ini sangat umum dan seringnya luput dari perhatian orang lain.
Secara alami, wajah manusia jarang benar-benar simetris, termasuk mata. Namun, jika perbedaan ukuran atau bentuknya makin mencolok, entah itu karena penuaan, gangguan saraf dan otot, kelopak yang kendur, atau kondisi medis tertentu, barulah penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan memahami apa yang wajar dan apa yang perlu diwaspadai, kamu bisa mengambil langkah tepat sebelum gejala lain muncul.
1. Penyebab mata asimetris
Banyak orang terlahir dengan wajah yang tidak sepenuhnya simetris, termasuk area mata. Pada sebagian besar kasus, ini bukan masalah besar dan malah bisa dianggap sebagai ciri khas yang membuat wajah unik. Namun, ada juga kondisi medis yang bisa membuat mata terlihat tidak simetris, misalnya:
2. Cara mengatasi mata asimetris
Kalau perbedaan bentuk mata terjadi tiba-tiba, sebaiknya segera periksa ke dokter mata. Namun, jika ini merupakan bawaan sejak lahir, ada beberapa cara yang bisa membantu memperbaiki tampilan mata asimetris:
- Mengatasi kondisi medis penyebabnya. Misalnya, pengobatan untuk penyakit tiroid bisa membantu mengurangi mata menonjol.
- Botox. Suntikan Botox di sekitar mata bisa membantu memperbaiki ketidakseimbangan, terutama kalau masalahnya ada di alis.
- Operasi. Tindakan bedah seperti blefaroplasti (operasi kelopak mata) bisa dilakukan untuk memperbaiki ptosis atau mata cekung.
- Obat tetes khusus. Ada obat tetes untuk membantu mengangkat kelopak mata yang terkulai.
Meski banyak klaim tentang senam mata untuk memperbaiki asimetri, tetapi sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang kuat bahwa latihan tersebut benar-benar efektif.
3. Cara praktis di rumah

Selain cara medis, kamu juga bisa mencoba trik sederhana di rumah untuk mengatasi asimetri ringan, misalnya:
- Makeup. Teknik contouring, shading, atau penggunaan eyeliner bisa membantu menyamarkan perbedaan. Banyak tutorial online yang bisa kamu ikuti.
- Hairstyling. Gaya rambut tertentu juga bisa mengalihkan perhatian dari mata.
- Eyelid tape. Pita kelopak mata tipis transparan bisa digunakan untuk mengangkat kelopak yang turun dan membuat tampilan mata lebih simetris.
4. Teknik makeup untuk mata tidak seimbang
Sering kali perias wajah profesional punya trik khusus agar mata tampak lebih simetris, contohnya:
- Pakai eyeshadow lebih gelap di lipatan mata yang tidak cekung untuk menyeimbangkan bentuk.
- Tambahkan eyeshadow dengan sentuhan lebih ringan di mata yang cekung.
- Tarik eyeliner ke arah luar dan ke atas untuk memberi kesan seimbang.
- Hindari eyeshadow terlalu terang di kelopak, karena bisa menonjolkan perbedaan ukuran mata.
5. Kapan harus ke dokter?
Kalau kamu mengalami gejala lain, seperti penglihatan kabur, nyeri, atau bengkak pada mata, jangan anggap remeh. Perubahan bentuk mata yang muncul tiba-tiba setelah cedera juga bisa jadi tanda serius. Segera temui dokter mata atau langsung pergi ke IGD untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mata asimetris biasanya normal dan bukan masalah medis serius. Sering kali, kamu sendiri yang terlalu kritis pada penampilan, padahal orang lain tidak memperhatikan perbedaannya. Namun, kalau kamu merasa ada perubahan mendadak atau disertai gejala lain, jangan ragu untuk menghubungi dokter. Ingat, kesehatan mata jauh lebih penting daripada sekadar penampilan.
Referensi
"Causes of and Treatments for Asymmetrical or Uneven Eyes." All About Vision. Diakses pada September 2025.
"Why Are My Eyes Uneven, and Do I Need to Do Something About It?" Healthline. Diakses pada September 2025.
"What to Know About Asymmetrical or Uneven Eyes (Home Remedies)." Medical News Today. Diakses pada September 2025.