Trauma Masa Kecil Dikaitkan dengan Disfungsi Seksual Perempuan

Dampaknya baru terasa saat dewasa

Tidak hanya laki-laki, disfungsi seksual juga terjadi pada perempuan, membuat mereka tidak bisa menikmati aktivitas seksual. Disfungsi seksual bisa disebabkan oleh kondisi medis, seperti penyakit jantung dan ketidakseimbangan hormon. Selain itu, bisa disebabkan oleh masalah psikologis, seperti stres, depresi, kecemasan, dan trauma masa lalu.

Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Sexual Medicine pada Juni 2023 menemukan korelasi antara kejadian traumatis pada masa kanak-kanak dengan disfungsi seksual pada perempuan saat dewasa. Selengkapnya ada di bawah!

Baca Juga: Pengaruhi Vitalitas, Kenali Disfungsi Seksual Laki-laki & Perempuan

1. Definisi disfungsi seksual dan seberapa banyak orang yang mengalaminya

Disfungsi seksual didefinisikan sebagai masalah dengan hasrat, gairah, pelumasan, kepuasan, orgasme, dan nyeri seksual yang terjadi terus-menerus. Ini bisa menyebabkan hilangnya keintiman dalam hubungan dan memengaruhi kesejahteraan mental kedua belah pihak.

Lantas, berapa banyak orang yang mengalami disfungsi seksual? Menurut studi dalam jurnal Current Psychiatry Reports (2000), disfungsi seksual diperkirakan memengaruhi sekitar 43 persen perempuan dan 31 persen laki-laki.

2. Melibatkan lebih dari 1.500 perempuan berusia 40–65 tahun

Trauma Masa Kecil Dikaitkan dengan Disfungsi Seksual Perempuanilustrasi pasangan yang mengalami disfungsi seksual (pexels.com/Alex Green)

Studi ini melibatkan lebih dari 1.500 perempuan berusia 40–65 tahun (dengan usia rata-rata 53,2 tahun) yang mengunjungi Menopause and Women's Sexual Health Clinic di Mayo Clinic, Amerika Serikat, antara tahun 2015 dan 2016.

Mereka diminta untuk mengisi survei yang di dalamnya terdapat pertanyaan tentang riwayat pengalaman buruk pada masa kanak-kanak, fungsi seksual, suasana hati, kepuasan hubungan, gejala menopause, serta apakah akhir-akhir ini mengalami pelecehan dan kecemasan.

Hasilnya, perempuan yang memiliki empat (atau lebih) pengalaman masa kecil yang buruk hampir dua kali lebih mungkin tidak aktif secara seksual dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah mengalami kejadian traumatis pada masa kanak-kanak. Mereka juga lebih mungkin mengalami disfungsi seksual pada usia paruh baya.

3. Perlu penelitian lanjutan dengan peserta yang latar belakangnya lebih beragam

Yang dimaksud sebagai pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak mencakup pelecehan fisik, emosional, atau seksual, tumbuh di rumah yang penuh kekerasan, memiliki anggota keluarga yang menggunakan narkoba atau mempunyai masalah kejiwaan, hingga rasa tidak aman karena orang tua yang berpisah, bercerai, dipenjara, atau meninggal.

Para peneliti percaya bahwa pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak bisa memengaruhi kehidupan seks perempuan saat ia tumbuh dewasa, sehingga selain mendapat pengobatan farmakologi, mereka juga harus menjalani konseling. Selain itu, perlu adanya studi lanjutan dengan peserta yang lebih banyak dan datang dari latar belakang yang lebih beragam.

Baca Juga: Mengenal Disfungsi Seksual Perempuan Lengkap dengan Pengobatannya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya