Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Paparan COVID-19 saat Hamil Tingkatkan Risiko Autisme Anak

Seorang ibu menggendong bayinya.
ilustrasi ibu menggendong bayi laki-lakinya (pexels.com/Helena Lopes)
Intinya sih...
  • Anak-anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi COVID-19 selama kehamilan memiliki risiko sekitar 29 persen lebih tinggi untuk kondisi neurodevelopmental pada usia 3 tahun.
  • Risiko paling besar ditemukan pada anak laki-laki dan ketika infeksi terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
  • Meskipun temuan studi mengkhawatirkan, tetapi ini bukan bukti bahwa setiap anak akan mengalaminya. Temuan studi ini menekankan pemantauan dan pencegahan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kehamilan yang mengalami infeksi COVID‑19 dapat berpengaruh jauh melampaui kesehatan sang ibu, yaitu berpotensi berdampak pada perkembangan otak janin.

Dalam satu riset yang melibatkan lebih dari 18.000 kelahiran di wilayah Massachusetts, Amerika Serikat (AS), antara Maret 2020 dan Mei 2021, ditemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang pernah positif COVID‑19 saat hamil memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami ondisi perkembangan saraf (neurodevelopmental condition) seperti keterlambatan bicara (speech delay), gangguan motorik, dan autisme hingga pada usia 3 tahun hingga 29 persen.

Spesifiknya, dari kelompok ibu yang terinfeksi, sekitar 16,3 per anak–anak mereka telah memiliki setidaknya satu gangguan neurodevelopmental, dibandingkan 9,7 persen dari kelompok yang ibu mereka tidak terinfeksi.

Ada beberapa faktor yang memperkuat hasil ini. Sebagian besar infeksi terjadi pada trimester ketiga kehamilan, dan anak laki-laki tampaknya lebih rentan dibanding anak perempuan.

Mengapa infeksi selama kehamilan bisa berpengaruh pada otak janin?

Para peneliti menyebut bahwa aktivasi sistem imun ibu, termasuk adanya peradangan, dapat mengganggu perkembangan otak janin melalui perubahan di plasenta atau sinyal imun yang diteruskan ke janin.

Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa studi ini bersifat hubungan korelasional, bukan membuktikan kausalitas langsung, dan sebagian besar kasus risikonya masih “kemungkinan kecil”.

Para peneliti juga menyebut bahwa hasil riset mungkin berbeda untuk kehamilan yang terjadi setelah masa puncak pandemi atau saat vaksinasi lebih luas.

Dari sisi praktis, ini menjadi pengingat penting bagi calon orang tua dan tenaga kesehatan. Menjaga kesehatan saat hamil, termasuk mencegah infeksi COVID-19, bisa memberi manfaat bagi perkembangan otak anak. Beberapa langkah yang disarankan antara lain vaksinasi yang dianjurkan untuk ibu hamil, menjaga kesehatan umum selama kehamilan, serta pemantauan lebih lanjut bagi anak-anak yang ibunya terkena COVID-19 saat hamil.

Referensi

"Kids exposed to COVID in utero may be at higher risk for autism, other brain problems." CIDRAP. Diakses November 2025.

Lydia L. Shook et al., “Neurodevelopmental Outcomes of 3-Year-Old Children Exposed to Maternal Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) Infection in Utero,” Obstetrics and Gynecology, October 30, 2025, https://doi.org/10.1097/aog.0000000000006112.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Mengempiskan Jerawat Kistik dalam Semalam, Memang Bisa?

01 Nov 2025, 20:48 WIBHealth