Studi: Pelihara Anjing dari Kecil Bantu Cegah Penyakit Crohn

Apakah kamu pernah mendengar penyakit Crohn atau ileitis? Penyakit yang belum ada obat pastinya ini ditandai dengan peradangan saluran pencernaan dan gejalanya termasuk sakit perut, diare, penurunan berat badan, hingga anemia. Selain faktor infeksi, faktor lingkungan dan genetik juga bisa memicu penyakit Crohn.
Berbagai studi menunjukkan salah satu faktor lingkungan, seperti memiliki anjing peliharaan, bisa memengaruhi risiko penyakit Crohn pada individu. Namun, durasi dan sejak kapan memelihara anjing bisa memengaruhi penyakit Crohn masih belum diketahui.
1. Melibatkan hampir 4.300 orang

Dipresentasikan dalam Digestive Disease Week pada Mei 2022 di Amerika Serikat (AS), para peneliti Kanada dan AS meneliti hubungan antara lingkungan dan risiko penyakit Crohn.
Para peneliti juga menguji pengaruh lingkungan pada inflamasi pencernaan, perubahan mikrobioma usus, dan naiknya permeabilitas usus sebagai indikasi awal penyakit Crohn.
Studi ini melibatkan 4.289 anggota keluarga pasien penyakit Crohn yang termasuk dalam Crohn’s and Colitis Canada Genetic, Environmental, Microbial (CCC-GEM), studi skala global untuk mengungkap faktor penyakit Crohn yang belum diketahui.
2. Faktor risiko yang diukur
Pertama kali masuk ke studi tersebut, para peneliti juga menilai tingkat biomarker penyakit Crohn pada para partisipan. Selain itu, para partisipan juga mengisi kuesioner mengenai paparan faktor lingkungan terhadap penyakit Crohn pada masa kini dan masa lalu. Faktor-faktor tersebut adalah:
- Ukuran keluarga.
- Hidup di ternak.
- Mengonsumsi susu yang tak melewati pasteurisasi.
- Jumlah kamar mandi di rumah.
- Hidup bersama hewan peliharaan.
Pada masa lampau, para peneliti menilai faktor-faktor tersebut antara usia 0–1, 2–4, dan 5–15 tahun.
3. Hasil: Memiliki anjing peliharaan cegah penyakit Crohn
Setelah diteliti selama kurang lebih 5 setengah tahun, sebanyak 86 partisipan terkena penyakit Crohn. Berita baiknya, peneliti Kanada mencatat bahwa partisipan yang tumbuh bersama anjing peliharaan di usia antara 2–4 tahun memiliki risiko penyakit Crohn yang lebih minim.
Selain masa kecil, memelihara anjing pada usia berapa pun dapat memperbaiki permeabilitas usus, dan komposisi mikrobioma para pemelihara anjing lebih baik dibanding yang tidak. Oleh karena itu, para peneliti mencatat bahwa memiliki anjing peliharaan berpotensi melindungi dari penyakit Crohn.
"Kami tak melihat hasil yang sama dengan kucing. Kemungkinan besar, pemilik anjing lebih sering keluar rumah dan tinggal di daerah yang lebih asri, sehingga lebih terlindung dari penyakit Crohn," ujar peneliti senior, William Turpin, PhD.
4. Tumbuh dalam keluarga besar juga membantu

Kabar baiknya tidak berhenti sampai situ. Ternyata, mereka yang tumbuh di keluarga besar juga memiliki keuntungan terhindar dari penyakit Crohn. Para peneliti Kanada mencatat bahwa partisipan yang tumbuh di keluarga yang terdiri lebih dari tiga orang di tahun pertama kehidupannya tidak lebih berisiko mengembangkan penyakit Crohn.
Selain itu, para peneliti Kanada juga mencatat bahwa hidup bersama keluarga besar memiliki komposisi mikrobioma yang lebih baik di masa dewasa. Menjelaskan temuan tersebut, William mengatakan bahwa kurangnya paparan mikroba di masa kecil bisa menyebabkan gangguan imun di kemudian hari.
"Memiliki keluarga besar atau anjing peliharaan pada awal kehidupan meningkatkan paparan mikroba sehingga memperkuat sistem imun. Hasilnya, toleransi individu terhadap bakteri jadi lebih besar," ujar William.
Kekurangan dari riset ini adalah tidak serta-merta menjelaskan alasan di balik hubungan memelihara anjing dengan proteksi dari penyakit Crohn, dan penggunaan kuesioner yang bisa memengaruhi hasil. Meski begitu, William dan tim berharap penelitian ini bisa membantu deteksi pasien yang berisiko terhadap penyakit Crohn.