7 Penyebab Pendarahan pada Penis, Apakah Kondisi Serius?

Saat melihat ada darah pada penis, kamu mungkin merasa khawatir. Keluarnya darah dari penis bukanlah hal yang normal, bahkan meskipun kamu tidak mengalami gejala apa pun.
Ada banyak penyebab pendarahan pada penis, mulai dari cedera hingga kondisi medis yang lebih serius. Penting untuk menemui dokter agar kamu mengetahui penyebabnya serta pengobatan yang tepat.
Berikut ini sejumlah penyebab darah pada penis yang perlu kamu ketahui.
1. Prostatitis

Infeksi bakteri pada prostat atau yang dikenal sebagai prostatitis dapat menyebabkan keluarnya darah bersama dengan urine, dikutip dari laman Healthline.
Dokter mungkin akan melakukan tes urine untuk memastikan apakah pasien mengalami infeksi. Selanjutnya, USG atau CT scan dapat digunakan untuk melihat ukuran, bentuk, dan kesehatan prostat. Infeksi biasanya diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
2. Trauma

Trauma pada penis atau saluran kemih dapat menyebabkan pendarahan. Dilansir Health News, ini termasuk kecelakaan dan cedera yang melibatkan benda tumpul atau tembus pada selangkangan, perut, atau punggung, yang semuanya dapat melukai saluran kemih.
Prosedur medis tertentu juga dapat menyebabkan perdarahan, seperti pembedahan, pemasangan atau pelepasan kateter, biopsi ginjal, atau sistoskopi. Seks yang terlalu kasar juga dapat menyebabkan cedera pada penis. Cedera testis juga dapat menyebabkan pendarahan, tetapi jarang terjadi.
3. Infeksi

Beberapa jenis infeksi dapat menyebabkan keluarnya darah dari penis atau adanya darah di urine. Diterangkan dalam laman Medical News Today, beberapa gejala infeksi pada saluran kemih (ISK) meliputi:
- Kebocoran urine.
- Sering merasa ingin buang air kecil.
- Perasaan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas.
- Saat buang air kecil, urine hanya keluar beberapa tetes.
- Buang air kecil terasa sakit.
- Nyeri di daerah kandung kemih atau panggul.
Penting untuk segera menemui dokter jika mengalami gejala ISK. Sebab, jika tidak segera diobati, ISK bisa menyebar ke ginjal. Infeksi ginjal yang tidak diobati dapat memicu kerusakan ginjal permanen bahkan menyebar ke aliran darah.
4. Pembuluh darah pecah

Cedera pada pembuluh darah di dalam penis dapat memicu pendarahan dari uretra atau di bawah kulit disertai memar. Pecahnya pembuluh darah di penis tidak mengancam nyawa.
Meskipun demikian, menurut Medical News Today, pengobatan segera diperlukan untuk menghentikan rasa sakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
5. Idiopatik

Idiopatik merupakan istilah yang digunakan dokter untuk menggambarkan kondisi yang tidak diketahui penyebabnya. Menurut sebuah ulasan yang dimuat dalam Central European Journal of Urology (2013) sekitar 70 persen kasus darah dalam air mani bersifat idiopatik.
Pada kebanyakan kasus, perdarahan idiopatik hilang dengan sendirinya dan tidak kambuh lagi. Namun, penting untuk kembali ke dokter jika mengalami gejala baru atau gejala yang sudah ada memburuk.
6. Penyakit saluran kemih

Infeksi dan penyakit ginjal bisa memicu pendarahan pada penis. Terkadang, ISK juga dapat memicu pendarahan. Batu ginjal atau batu kandung kemih dapat menyebabkan adanya darah dalam urine dan menyebabkan pendarahan saat melewati ureter dan uretra.
Tuberkulosis (TBC) yang menyerang saluran kemih juga bisa memicu pendarahan atau kencing berdarah. Penyakit menular seksual umumnya tidak menyebabkan pendarahan pada laki-laki, tetapi bisa saja terjadi.
7. Batu ginjal

Batu ginjal ialah endapan mineral dan garam berukuran kecil dan mengeras yang dapat terbentuk di ginjal. Dijelaskan laman Healthline, endapan ini mengiritasi organ dan bisa menyebabkan munculnya darah dalam urine.
Jika endapan belum berpindah ke ureter, kemungkinan tidak akan menimbulkan gejala sama sekali. Mungkin ada sedikit darah dalam urine, tetapi hanya terlihat samar-samar.
Setelah batu berpindah ke saluran kemih, kamu mungkin mengalami berbagai gejala, seperti nyeri hebat di punggung, pinggang, atau perut. Buang air kecil juga terasa menyakitkan dan urine berwarna kemerahan atau cokelat.
Pendarahan dari penis bisa menjadi keadaan darurat medis. Jika kamu mengalami pendarahan yang hebat atau mengganggu fungsi normal, penting untuk segera mencari perawatan medis.