Batu Kandung Kemih: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Menyebabkan masalah saat buang air kecil

Intinya Sih...

  • Batu kandung kemih dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, nyeri saat buang air kecil, dan urine berdarah.
  • Faktor risiko terbentuknya batu kandung kemih meliputi pembesaran kelenjar prostat, saraf yang rusak, peradangan, alat kesehatan, dan batu ginjal.
  • Untuk kasus batu kandung kemih yang kecil, minum banyak air dapat membantu membuat batu kandung kemih keluar dengan sendirinya.

Kamu mungkin sudah sering mendengar seputar batu ginjal. Nah, sebenarnya batu ini juga dapat terbentuk pada kandung kemih, yang kemudian disebut sebagai batu kandung kemih atau bladder calculi atau bladder stone.

Batu kandung kemih adalah zat kecil yang keras yang terbuat dari mineral dari urine. Batu kandung kemih paling umum terjadi pada laki-laki berusia di atas 50 tahun.

1. Gejala

Terkadang, batu kandung kemih tidak menimbulkan gejala apa pun, bahkan jika batu yang terbentuk berukuran besar. Namun, jika batu menyebabkan terganggunya aliran urine atau mengiritasi dinding kandung kemih, ini akan menimbulkan beberapa gejala, yang meliputi:

  • Sakit perut bagian bawah.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Terdapat darah dalam urine.
  • Urine keruh atau berwarna gelap.

2. Penyebab

Batu Kandung Kemih: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri pinggang karena batu ginjal (freepik.com/racool-studio)

Batu kandung kemih dapat terbentuk saat kandung kemih tidak kosong sepenuhnya yang menyebabkan warna urine menjadi lebih pekat. Urine yang pekat ini kemudian mengkristal menjadi batu.

Beberapa infeksi juga bisa memicu terbentuknya batu kandung kemih. Kondisi yang memengaruhi kemampuan kandung kemih untuk menahan, menyimpan, atau membuang urine, juga dapat menyebabkan pembentukan batu kandung kemih.

Kondisi yang paling sering menjadi penyebab terbentuknya batu kandung kemih meliputi:

  • Pembesaran kelenjar prostat: Kondisi ini dapat menghalangi aliran urine dan mencegah kemampuan kandung kemih mengosongkan sepenuhnya.
  • Saraf yang rusak: Kerusakan saraf dapat menyebabkan masalah dalam kemampuan pengosongan kandung kemih.

Kemungkinan lain yang bisa menyebabkan terbentuknya batu kandung kemih termasuk:

  • Peradangan: Peradangan pada kandung kemih dapat menyebabkan batu kandung kemih.
  • Alat kesehatan: Kateter kandung kemih dan benda-benda yang tanpa sengaja bermigrasi ke kandung kemih dapat menyebabkan batu kandung kemih.
  • Batu ginjal: Batu ginjal yang berukuran kecil dapat bermigrasi ke ureter lalu ke kandung kemih yang kemudian berkembang menjadi batu kandung kemih.

3. Diagnosis

Untuk melakukan diagnosis, dokter akan memulai dengan menanyakan gejala yang dialami pasien.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti meraba perut bagian bawah untuk memeriksa kandung kemih.

Setelahnya, dokter akan meminta pasien melakukan:

  • Sistoskopi: Tabung kecil dengan kamera ditempatkan di uretra dan digerakkan ke kandung kemih untuk mencari batu.
  • Pencitraan: Untuk menemukan lokasi dan ukuran batu kandung kemih serta melihat apakah urine tersumbat. Pencitraan mungkin dilakukan dengan menggunakan CT scan, sinar-X, atau ultrasonografi (USG).
  • Tes urine: Untuk menemukan sesuatu yang tidak biasa dan memeriksa adanya infeksi.

Baca Juga: Apa Itu Kandung Kemih Turun atau Sistokel?

4. Pengobatan

Batu Kandung Kemih: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi minum air putih (unsplash.com/quokkabottles)

Untuk kasus batu kandung kemih yang kecil, minum banyak air dapat membantu membuat batu kandung kemih keluar dengan sendirinya.

Jika batu tidak bisa keluar dengan sendirinya, dokter akan melakukan beberapa tindakan, seperti:

  • Memecah batu menjadi berkeping-keping: Prosedur ini disebut sebagai cystolitholapaxy. Pemecahan batu dilakukan menggunakan USG, laser, atau alat lain untuk memecah batu dan mengeluarkan potongan-potongan kecil.
  • Operasi: Jika batu terlalu besar, dokter mungkin menyarankan pasien untuk melakukan operasi guna membuka kandung kemih dan mengeluarkan batu.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Jika batu kandung kemih tidak dikeluarkan, komplikasi bisa terjadi. Komplikasi ini bahkan dapat terjadi pada batu kandung kemih yang tidak menimbulkan gejala.

Komplikasi yang mungkin terjadi di antaranya:

  • Masalah kandung kemih kronis: Dalam jangka panjang, batu kandung kemih yang dibiarkan bisa menyebabkan masalah buang air kecil, seperti nyeri atau sering buang air kecil.
  • Infeksi saluran kemih: Adanya kristal di saluran kemih dapat menyebabkan infeksi bakteri berulang.

6. Pencegahan

Batu Kandung Kemih: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi minum air (pexels.com/Daria Shevtsova)

Umumnya, kondisi mendasar yang menyebabkan batu kandung kemih sulit dicegah. Namun, kamu tetap dapat mengurangi risiko terbentuknya batu kandung kemih dengan cara:

  • Menemui dokter jika mengalami masalah kencing yang tidak biasa.
  • Cukupi kebutuhan cairan, utamanya air putih. Cairan dapat mencegah terbentuknya batu kandung kemih karena mencegah penggumpalan mineral di kandung kemih.

Sekarang kamu tahu, batu juga dapat terbentuk di kandung kemih dan menyebabkan berbagai komplikasi. Jadi, jangan lupa minum banyak air untuk mencegah pembentukan batu kandung kemih dan kunjungi dokter jika merasakan gejala seperti yang dijelaskan di atas.

Baca Juga: 11 Kebiasaan untuk Menjaga Kesehatan Kandung Kemih

Referensi

Radiopaedia.org. Diakses pada April 2024. Bladder Calculus.
WebMD. Diakses pada April 2024. What Are Bladder Stones?
Penn Medicine. Diakses pada April 2024. What are Bladder Stones?
Yale Medicine. Diakses pada April 2024. Bladder Stone.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya