Kandidat terbaik untuk IVM baiknya memenuhi kriteria berikut:
- Berusia di bawah 35 tahun (lebih baik lagi jika di bawah usia 30 tahun).
- Memiliki jumlah folikel yang banyak per ovarium (idealnya >15), seperti yang terlihat pada USG vagina.
- Kadar hormon anti-mullerian (AMH) di bagian atas untuk kelompok usia perempuan tersebut.
- Pernah menjalani siklus IVF stimulasi di masa lampau dan menghasilkan banyak sel telur selama siklus tersebut.
- Memiliki berat badan yang sehat (tidak obesitas).
Selama program IVF, pasien diberikan obat kesuburan dosis tinggi untuk merangsang indung telur dan proses pematangan sel telur. Namun, beberapa perempuan mungkin tidak toleran terhadap obat-obatan ini karena mereka berisiko tinggi mengalami OHSS.
Perempuan dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga cenderung mengalami komplikasi akibat terapi hormonal. Dalam kasus ini, IVM bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena melibatkan stimulasi minimal untuk menyelesaikan siklus.
IVM melibatkan stimulasi ovarium dan berakhir sampai pada proses itu saja, dengan lebih sedikit obat kesuburan yang dilibatkan. Selain itu, tidak ada lagi hormon yang diberikan untuk mempercepat kematangan sel telur.
Sebaliknya, sel telur dipanen pada tahap perkembangan awal, saat masih belum matang. Hal ini meminimalkan komplikasi dan efek samping obat-obat hormonal. Oleh karena itu, perempuan yang tidak dapat memilih IVF karena takut akan komplikasi tersebut memiliki secercah harapan baru dalam bentuk perawatan IVM yang inovatif.
Dibandingkan dengan perawatan IVF, IVM jauh lebih tidak rumit dan hemat biaya. Alasannya adalah karena IVM membutuhkan lebih sedikit kunjungan klinik, obat-obatan dan tes diagnostik.
Selain itu, siklus IVM lebih pendek dibandingkan dengan siklus IVF, yang berarti pasien dapat hamil lebih cepat. Meskipun banyak manfaat IVM yang telah terbukti, tetapi teknik ini masih dalam tahap evolusi. Apakah kamu kandidat yang tepat untuk IVM atau tidak, keputusan tersebut harus diambil setelah berkonsultasi dengan spesialis kesuburan.
Referensi
Xu, Yalan, and Jie Qiao. “Comparison of in vitro maturation and in vitro fertilization for polycystic ovary syndrome patients: a systematic review and meta-analysis.” Annals of Translational Medicine 9, no. 15 (August 1, 2021): 1235.
"IVF vs. IVM - What's The Difference?". Pinnacle Fertility. Diakses Januari 2025.
"IVF or IVM: Which one is right for you?". Gaudium IVF. Diakses Januari 2025.
Silvia, Roza. “In Vitro Maturation (IVM) of Human Oocytes: Promising Potential, Challenges and Chances for Improvement.” Jurnal Kesehatan Andalas 4, no. 2 (May 1, 2015).
"What is IVM?". ReproductiveFacts. Diakses Januari 2025.