Bisakah Seseorang Mengalami Pneumonia Tanpa Demam?

- Pneumonia bisa terjadi tanpa demam, sepertinya lebih mungkin terjadi pada lansia, bayi, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Gejala pneumonia kadang tidak selalu terjadi bersamaan, bahkan beberapa kelompok orang mungkin tidak mengalami gejala pneumonia yang umum.
- Pneumonia pada bayi, lansia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menunjukkan gejala yang tidak biasa.
Pneumonia, yang sering disebut sebagai paru-paru basah, adalah suatu kondisi ketika paru-paru mengalami peradangan dan terisi cairan, sehingga mengganggu proses pernapasan. Tingkat keparahannya bisa ringan hingga mengancam jiwa.
Meskipun demam merupakan gejala umum pneumonia, tetapi dalam beberapa kasus seseorang bisa mengalami pneumonia tanpa demam.
Gejala umum pneumonia

Yang membuat pneumonia terkadang sulit diobati adalah karena gejalanya mirip pilek atau flu. Tanda-tanda pneumonia biasanya meliputi:
- Demam.
- Menggigil.
- Batuk.
- Dahak berwarna kental.
- Sesak napas.
- Nyeri saat bernapas atau batuk.
- Sakit kepala.
- Mual dan/atau muntah.
- Diare
Tingkat keparahan gejala bergantung pada status kesehatan seseorang. Pneumonia jauh lebih sulit ditangani dan muncul dengan gejala yang lebih parah pada mereka yang mengalami gangguan kekebalan tubuh atau orang-orang yang sudah memiliki kondisi paru-paru.
Gejala juga dapat bergantung pada usia. Pneumonia pada lansia dan beberapa pasien dengan gangguan kekebalan tubuh, misalnya, dapat disertai dengan kebingungan. Bayi dan balita di bawah usia 2 tahun dapat mengalami kesulitan bernapas, masalah makan, warna kebiruan pada kulit atau bibir, rewel, dan produksi urine yang lebih sedikit
Mungkinkah pneumonia terjadi tanpa demam?

Ya, seseorang bisa mengidap pneumonia tanpa mengalami demam.
Ada laporan yang mencatat bahwa gejala pneumonia tidak selalu terjadi pada saat yang bersamaan. Disebutkan juga bahwa beberapa kelompok orang mungkin tidak mengalami semua gejala pneumonia yang umum.
Bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin mengalami gejala yang tidak biasa, seperti suhu yang lebih rendah dari biasanya, bukan demam.
Lansia dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin juga mengalami gejala yang lebih sedikit atau lebih ringan. Selain itu, lansia juga mungkin mengalami gejala kebingungan.
Gejala pneumonia pada bayi mungkin meliputi:
- Muntah.
- Batuk.
- Tampak gelisah atau lelah.
- Kesulitan bernapas, seperti: mengerang, napas cepat, warna kebiruan pada bibir dan kulit, pelebaran lubang hidung saat bernapas, dan otot-otot tertarik ke dalam di antara tulang rusuk saat bernapas.
Kesimpulannya, seseorang mungkin saja mengidap pneumonia tanpa demam. Namun, ini sepertinya lebih mungkin terjadi pada lansia, bayi, dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kelompok-kelompok ini mungkin mengalami suhu tubuh yang lebih rendah dari biasanya.
Selain itu, seseorang mungkin tidak mengalami semua gejala pneumonia secara bersamaan, atau mereka mungkin tidak mengalami beberapa gejala khas sama sekali.
Referensi
"Pneumonia". Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses November 2024.
"What Is Pneumonia?" National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses November 2024.
"Silent Pneumonia: What to Watch for When There's No Fever". Verywell Health. Diakses November 2024.
Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG). “Overview: Pneumonia.” InformedHealth.org - NCBI Bookshelf, May 18, 2021.
"Is it possible to have pneumonia without a fever?" Medical News Today. Diakses November 2024.
"Can You Have Pneumonia Without a Fever?" Healthline. Diakses November 2024.