Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perhatikan, Ini 5 Alasan Orang Jadi Lebih Mudah Gemuk saat Semakin Tua

pexels.com/Artem Podrez
pexels.com/Artem Podrez

Umumnya, saat masih muda, orang cenderung lebih mudah dalam urusan menurunkan atau mempertahankan berat badan ideal. Tapi saat sudah tua, individu jadi lebih sulit mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, bahkan cenderung mudah mengalami penambahan berat badan.

Memang, tidak semua orang akan mengalami kelebihan berat badan seiring bertambahnya usia karena berat badan sangat dipengaruhi oleh genetik dan pola hidup. Tapi nyatanya, banyak yang merasa jadi lebih mudah gemuk saat sudah memasuki usia tua.

Nah, ternyata ada alasan ilmiah di balik hal ini. Penasaran apa sajakah itu? Yuk, baca penjelasan berikut ini.

1. Mengalami perubahan hormon

ilustrasi perempuan usia menopause (unsplash.com/Damir Bosnjak)
ilustrasi perempuan usia menopause (unsplash.com/Damir Bosnjak)

Baik laki-laki maupun perempuan akan mengalami perubahan kadar hormon seiring dengan terjadinya penuaan. Menurut laman CDC, hal ini pula yang menjadi alasan mengapa usia paruh baya berkaitan dengan bertambahnya berat badan.

Bagi perempuan, menopause menyebabkan penurunan estrogen yang signifikan yang mendorong kelebihan lemak di sekitar perut. Pergeseran penyimpanan lemak ini dapat membuat penambahan berat badan lebih terlihat dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2. Selain itu, fluktuasi kadar estrogen selama perimenopause, dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang membuat seseorang lebih sulit untuk konsisten dengan diet sehat dan olahraga.

Sedangkan laki-laki, mengalami penurunan testosteron yang signifikan seiring bertambahnya usia, sekitar 1 hingga 2 persen per tahun, menurut Harvard Health. Testosteron sendiri berperan dalam mengatur distribusi lemak dan kekuatan serta massa otot. Jadi, penurunan testosteron bisa membuat tubuh kurang efektif dalam membakar kalori.

2. Lebih rentan mengalami stres

unsplash.com/Tim Gouw
unsplash.com/Tim Gouw

Seiring bertambahnya usia, kamu perlu mengemban lebih banyak tanggung jawab, yang menyebabkan stres meningkat. Stres memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengoptimalkan pemrosesan nutrisi. Stres juga menyebabkan orang cenderung makan berlebihan. 

Dilansir dari laman Psychology Today, stres dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan selain penambahan berat badan, seperti kesulitan belajar, defisit memori, menurunnya fungsi kekebalan, meningkatknya tekanan darah tinggi dan kolesterol, serta risiko penyakit jantung. Sehingga, stres perlu dikendalikan.

3. Gaya hidup yang tidak aktif

ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ingatkah kamu, saat masih anak-anak, kamu sangat aktif bahkan cenderung tidak bisa diam, tapi saat ini kamu justru lebih banyak diam dan malas bergerak? Nah, karena banyak bergerak, anak-anak cenderung memiliki tubuh yang lebih kurus. Bahkan remaja yang aktif berolah dan aktivitas lain juga memiliki tubuh yang ramping.

Tapi, begitu kamu menyelesaikan bangku sekolah dan melanjutkan karier, kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk. Menurut laman Medical Daily, karena tubuh kurang aktif, maka lebih banyak kalori disimpan sebagai lemak daripada diubah menjadi energi.

4. Kehilangan massa otot

ilustrasi tulang dan otot yang sehat (pexels.com/Pikx by Panther)
ilustrasi tulang dan otot yang sehat (pexels.com/Pikx by Panther)

Menurut laman Harvard Health, produksi hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH) kelenjar pituitari juga menurun setelah memasuki usia paruh baya. GH sendiri memiliki fungsi salah satunya adalah membangun dan memelihara massa otot. Jadi, ketika GH menurun, maka akan semakin sulit bagi tubuh untuk membangun dan memelihara otot, yang memengaruhi pembakaran kalori tubuh.

Selain itu, dilansir dari laman WebMD, individu yang tidak aktif secara fisik dapat mengalami kehilangan sebanyak 3 hingga 5 persen massa otot setiap dekade setelah usia 30, kondisi ini dikenal sebagai sarcopenia terkait usia. Bahkan, meskipun kamu aktif bergerak, kamu masih akan mengalami penurunan massa otot.

5. Metabolisme yang semakin lambat

pexels.com/Artem Podrez
pexels.com/Artem Podrez

Penurunan massa otot kemungkinan juga akan memperlambat metabolisme, sebuah proses kompleks yang mengubah kalori menjadi energi, dikutip dari laman Everyday Health. Memiliki lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot dapat mengurangi pembakaran kalori. Terlebih lagi, banyak orang menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia, yang juga dapat memperlambat metabolisme.

Selain usia, ukuran tubuh, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan juga memengaruhi metabolisme tubuh.

Walaupun secara alami seseorang jadi lebih mudah gemuk seiring bertambahnya usia, tapi bukan berarti hal ini tidak bisa dikendalikan. Tetap jaga pola makan, aktif bergerak, dan hindari stres untuk mencegah penambahan berat badan yang berlebihan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us

Latest in Health

See More

10 Penyebab Nyeri Payudara Pria, Bisa Jadi Tanda Bahaya

07 Okt 2025, 22:26 WIBHealth