6 Gejala Fibromyalgia yang Harus Kamu Waspadai

- Nyeri pada muskuloskeletal, mulai dari tumpul hingga terbakar, diperburuk oleh aktivitas fisik, cuaca dingin, dan stres.
- Munculnya titik tender di area tubuh tertentu yang disebut titik nyeri atau tender points, bisa muncul di semua 19 titik nyeri.
- Kekakuan otot terutama saat bangun tidur atau setelah duduk lama, kelelahan yang memengaruhi kualitas hidup, gangguan tidur dan kesulitan fokus.
Fibromyalgia adalah kondisi di mana seluruh tubuh terasa nyeri dalam jangka panjang. Penderita fibromyalgia kronis (jangka panjang) paling sering mengalami masalah tidur dan kelelahan. Selain itu, mereka mungkin lebih sensitif terhadap rasa sakit dibanding orang tanpa fibromyalgia.
Hingga kini penyebab fibromyalgia belum diketahui secara pasti, namun tenang saja, kondisi ini tetap bisa diobati, kok! Penasaran dengan tanda dan gejala fibromyalgia? Berikut 6 gejala fibromyalgia yang dilansir dari laman Arthritis-Health.
1. Nyeri pada muskuloskeletal

Penderita fibromyalgia merasakan tubuh nyeri pada bagian muskoloskeletal (tulang, otot, tendon, ligamen, dan jaringan lunak). Rasa nyeri tersebut mulai dari nyeri tumpul hingga nyeri terbakar. Kondisi ini dapat diperburuk oleh berbagai faktor seperti aktivitas fisik, cuaca dingin atau lembap, dan stres.
2. Munculnya titik tender

Nyeri adalah gejala utama fibromyalgia. Penderitanya sering kali merasakan kepekaan berlebih di area tubuh tertentu yang disebut titik nyeri atau tender points. Titik-titik ini merupakan area lembut di jaringan otot dan tendon yang terasa sakit bahkan saat disentuh ringan.
Beberapa orang dengan fibromyalgia bisa merasakan nyeri di semua 19 titik nyeri yang tersebar di seluruh tubuh. Rasa sakit ini biasanya muncul di jaringan lunak seperti otot dan ligamen, dan bisa bertahan lama hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Kekakuan otot

Penderita fibromyalgia sering mengalami kekakuan pada otot, terutama saat baru bangun tidur atau setelah duduk dalam waktu lama. Otot terasa tegang, berat, dan sulit digerakkan, bukan karena sendi yang bermasalah, melainkan karena otot yang menegang akibat gangguan sistem saraf dan tidur. Rasa kaku ini biasanya membaik setelah tubuh digerakkan atau melakukan peregangan ringan.
4. Kelelahan

Bagi sebagian orang, kelelahan akibat fibromyalgia terasa lebih melemahkan daripada rasa sakitnya sendiri, karena sangat memengaruhi kualitas hidup. Penderita biasanya hanya memiliki sedikit periode energi (sekitar 24 hingga 48 jam) sebelum tubuh kembali terasa lelah dan kehabisan tenaga. Kondisi ini membuat mereka sulit berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari, dan kurangnya interaksi sosial dapat memicu perasaan terisolasi bahkan depresi.
5. Gangguan tidur

Sebagian besar penderita fibromyalgia mengalami masalah tidur dan tetap merasa lelah meski sudah tidur dalam waktu lama. Salah satu penyebab utamanya adalah rasa nyeri yang mengganggu kualitas tidur. Selain itu, mereka juga rentan mengalami gangguan seperti sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome) dan sleep apnea, yaitu kondisi ketika pernapasan berhenti sesaat selama tidur.
6. Kesulitan untuk fokus

Penderita fibromyalgia juga sering mengalami kesulitan memusatkan perhatian, berkonsentrasi, atau mengingat informasi baru, kondisi yang dikenal sebagai kabut otak atau fibro fog. Selain itu, mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara atau mengalami gangguan ingatan jangka pendek. Masalah kognitif ini biasanya muncul ketika penderita merasa lelah, stres, atau cemas.
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penderita fibromyalgia juga dapat mengalami kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki, sakit kepala atau migrain, nyeri di wajah atau rahang (termasuk temporomandibular joint disorder), serta masalah pencernaan seperti perut kembung atau iritasi usus.
Jika kamu merasa mengalami gejala serupa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.