Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pernah Tertidur Singkat karena Menahan Kantuk? Awas Bahaya Microsleep

unsplash/Lechon Kirb
unsplash/Lechon Kirb

Jika kamu pernah tiba-tiba tertidur dalam waktu singkat, itu berarti kamu mengalami microsleep. Mungkin istilah microsleep ini masih belum banyak dikenal. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kurang tidur dan sering menahan kantuk.

Seringkali seseorang mengalami microsleep saat sedang beraktivitas, lho! Jika hal itu terjadi, maka bisa menyebabkan masalah bahkan membahayakan. Untuk itulah kita harus waspada agar tidak mengalaminya. Nah, berikut ini hal-hal seputar microsleep yang perlu diketahui agar terhindar dari bahayanya.

1. Tertidur dalam waktu singkat

share.upmc.com
share.upmc.com

Microsleep merupakan kondisi ketika seseorang tiba-tiba tertidur selama beberapa detik. Orang yang mengalami microsleep mungkin tertidur tanpa menyadarinya. Microsleep bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Biasanya ini terjadi saat seseorang sedang melakukan aktivitas seperti menonton tv, bekerja, belajar, bahkan saat mengemudi. Kondisi ini bisa berbahaya dan membuat orang yang mengalaminya kehilangan fokus.

2. Orang yang kurang tidur rentan mengalamai microsleep

unsplash/Miikka Luotio
unsplash/Miikka Luotio

Microsleep seringkali terjadi pada orang yang mencoba melawan rasa kantuk dan berusaha untuk tetap terjaga. Seseorang yang kurang tidur sangat rentan mengalami microsleep, misalnya pekerja shift malam, penderita insomnia atau tidak mendapatkan kualitas dan waktu tidur yang cukup karena alasan lain.

Microsleep juga berkaitan erat dengan melakukan aktivitas yang membosankan atau monoton untuk durasi yang cukup lama dan berulang-ulang. Di samping itu, penderita gangguan tidur memungkinkan mengalami microsleep, misalnya penderita sleep apnea dan narkolepsi. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan kantuk juga bisa meningkatkan risiko microsleep.

Dilansir dari Healthline, penyebab pasti microsleep belum dipahami sepenuhnya. Namun diyakini terjadi pada saat beberapa bagian otak "tertidur", sementara bagian otak lainnya tetap aktif.

3. Memiliki tanda-tanda kesulitan untuk tetap terjaga dan sering menguap

ilustrasi mengantuk saat bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengantuk saat bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seseorang dengan microsleep, sebelumnya memiliki tanda-tanda seperti kesulitan menahan mata agar tetap terbuka dan menguap berulang kali. Selain itu, orang yang mengalaminya akan :

  • Hilang fokus dan tidak menanggapi informasi atau percakapan.
  • Memiliki tatapan kosong.
  • Tubuh tersentak dan menjatuhkan kepala secara tiba-tiba.
  • Tidak dapat mengingat kejadian 1-2 menit yang lalu.
  • Mengedipkan mata dengan lambat.

4. Kondisi microsleep bisa membahayakan

pexels/Pixabay
pexels/Pixabay

Saat mengalami microsleep, seseorang akan tiba-tiba tertidur, kehilangan fokus, bahkan tidak menyadari hal tersebut. Kondisi ini bisa sangat berbahaya jika terjadi pada waktu yang tidak tepat dan sedang melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus, seperti saat mengemudi atau bekerja.

Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang banyak terjadi karena pengendara mengantuk dan tertidur saat mengemudi. Dikutip dari sebuah penelitian dalam "Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America" tahun 2016, melibatkan partisipan yang merupakan pekerja shift malam mengemudi kendaraan selama 2 jam. Risiko tinggi terjadinya kejadian mengemudi yang berbahaya dan hampir kecelakaan pada pekerja shift malam setelah mereka bekerja semalaman. Mereka jauh lebih mengantuk dan kesulitan untuk tetap membuka mata, terutama saat mengemudi selama lebih dari 15-30 menit.

Begitupun ketika sedang bekerja, seperti saat mengoperasikan mesin atau alat berat, microsleep bisa meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja.

5. Tidur yang cukup bisa mencegah microsleep

pexels/Acharaporn Kamornboonyarush
pexels/Acharaporn Kamornboonyarush

Memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas di malam hari sangat penting untuk mencegah microsleep. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi microsleep, terutama saat beraktivitas.

Saat berada di rumah :

  • Tidur yang cukup sekitar 7-9 jam untuk orang dewasa.
  • Menghindari konsumsi kafein sebelum tidur.
  • Mematikan lampu kamar dan mengatur suasana kamar agar lebih nyaman dan tidur lebih nyenyak.

Saat beraktivitas :

  • Istirahat ketika mengantuk, misalnya saat mengemudi agar menepi terlebih dahulu dan tidur sejenak.
  • Mengobrol dengan rekan atau melakukan sedikit peregangan saat bekerja untuk mengalihkan perhatian dari rasa kantuk.
  • Mengkonsumsi kopi, tetapi biasanya kopi memberikan efek setelah 30 menit dikonsumsi.
  • Jika masih mengalami microsleep walaupun sudah cukup tidur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena mungkin kamu memiliki gangguan tidur.

Jadi, penuhilah kebutuhan tidurmu dengan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Hindari begadang atau kegiatan lainnya yang bisa menganggu tidur. Jika mengantuk saat beraktivitas, usahakan untuk berhenti terlebih dahulu dan istirahat sejenak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us