Apa Itu Hexymer? Obat untuk Penyakit Parkinson

Penggunaan obat harus dalam pengawasan dokter

Hexymer merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala penyakit Parkinson. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi gerakan tak sadar akibat efek samping obat psikiatri tertentu, seperti klorpromazin atau haloperidol.

Dilansir Mersifarma, perusahaan yang memproduksi Hexymer, obat ini mengandung trihexyphenidyl. Ini merupakan kelas obat antikolinergik yang bekerja dengan memblokir zat alami tertentu (asetilkolin).

Trihexyphenidyl termasuk dalam kategori obat keras dan harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter. 

Penggunaan

Dilansir WebMD, Hexymer dikonsumsi secara oral seperti yang diarahkan oleh dokter, biasanya 3 sampai 4 kali sehari setelah makan dan sebelum tidur.

Dokter mungkin akan meresepkan dosis rendah dan meningkatkan dosis secara perlahan untuk menemukan dosis terbaik pasiennya. Pemberian dosis obat akan didasarkan pada kondisi medis pasien, usia, dan respons terhadap terapi.

Jika pasien menggunakan obat ini dalam bentuk cair, dosis bisa diukur dengan sendok atau alat takar khusus. Pasien yang mengonsumsi obat ini disarankan untuk tidak menggunakan sendok makan rumah tangga karena mungkin tidak memberikan dosis yang tepat.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Ketamine, Penyebab Kematian Matthew Perry

Efek samping

Apa Itu Hexymer? Obat untuk Penyakit Parkinsonilustrasi efek samping obat (unsplash.com/Adrian Swancar)

Mengutip dari laman Healthline, tablet oral trihexyphenidyl bisa menyebabkan kantuk. Beberapa efek samping umum yang dapat terjadi akibat penggunaan trihexyphenidyl meliputi:

  • Mulut kering
  • Penglihatan kabur
  • Pusing
  • Mual
  • Kegugupan
  • Sembelit
  • Kantuk
  • Kesulitan buang air kecil

Selain efek samping yang disebutkan di atas, efek berikut juga telah dilaporkan pada anak-anak yang pernah menggunakan trihexyphenidyl:

  • Kelupaan
  • Penurunan berat badan
  • Kegelisahan
  • Kesulitan tidur
  • Kejang otot
  • Gerakan tubuh yang tidak disengaja

Perlu diingat bahwa obat-obatan memberikan efek yang berbeda untuk tiap individu. Informasi di atas tidak bisa menjadi pengganti nasihat medis dari dokter dan penyedia layanan kesehatan. Oleh karena itu, selalu diskusikan kemungkinan efek samping dengan tenaga medis yang mengetahui riwayat kesehatan kamu.

Penyalahgunaan

Trihexyphenidyl adalah obat antikolinergik yang paling sering disalahgunakan (Journal of Alcoholism & Drug Dependence, 2017).

Menurut laman Kementerian Kesehatan RI, trihexyphenidyl disalahgunakan karena efek antimuskarinik bersifat menimbulkan efek delirium (bengong dan bingung) serta sedasi ringan. Namun, penggunaan berlebih dapat menimbulkan bahaya seperti gangguan glaukoma dan penglihatan, gangguan saluran cerna, dan saluran kemih.

Dilansir StatPearls, overdosis trihexyphenidyl bisa fatal. Segera cari bantuan medis darurat jika mencurigai terjadinya overdosis. Gejala overdosis trihexyphenidyl antara lain:

  • Detak jantung tidak teratur
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam
  • Hipertermia
  • Kebingungan
  • Kegelisahan atau agitasi
  • Gangguan koordinasi
  • Pikiran paranoid atau psikosis
  • Delirium
  • Koma atau kehilangan kesadaran

Baca Juga: 9 Obat yang Bisa Berinteraksi dengan Obat Tramadol

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya