Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan

Salah satu alergi makanan paling umum terjadi di anak-anak

Pada orang-orang yang alergi kacang, makan—atau bahkan cuma terpapar—dalam jumlah sedikit bisa memicu reaksi. Kacang adalah salah satu pemicu paling umum anafilaksis, yaitu reaksi parah alergi yang bisa mengancam nyawa.

Dilansir Healthdirect, sekitar 2 dari 100 orang memiliki alergi kacang. Alergi ini paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil, tetapi kadang muncul pertama kali pada orang dewasa. Sekitar 3 dari 100 bayi memiliki alergi kacang. Sekitar 1 dari 5 di antaranya akan sembuh, tetapi sisanya cenderung memiliki alergi kacang hingga dewasa.

Sekitar 1 dari 3 orang dengan alergi kacang alergi terhadap kacang tanah dan kacang pohon, seperti almon, kacang macadamia, dan kacang mete.

1. Penyebab

Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penangananilustrasi makanan yang mengandung kacang (pexels.com/Rachel Claire)

Alergi kacang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein kacang sebagai sesuatu yang berbahaya. Kontak langsung atau tidak langsung dengan kacang menyebabkan sistem kekebalan melepaskan bahan kimia pemicu gejala ke dalam aliran darah, mengutip Mayo Clinic.

  • Kontak langsung. Penyebab paling umum alergi kacang adalah makan kacang atau makanan yang mengandung kacang. Terkadang, kontak kulit langsung dengan kacang bisa memicu reaksi alergi.
  • Kontak silang. Ini adalah pengenalan kacang yang tidak disengaja ke dalam suatu produk. Ini umumnya hasil dari makanan yang terkena kacang selama pemrosesan atau penanganan.
  • Inhalasi. Reaksi alergi bisa terjadi saat menghirup debu atau aerosol yang mengandung kacang, misalnya dari tepung kacang atau semprotan minyak kacang.

2. Faktor risiko

Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penangananilustasi kacang-kacangan (unsplash.com/Usman Yousaf)

Belum diketahui dengan jelas kenapa beberapa orang mengembangkan alergi kacang, sementara beberapa lainnya tidak. Akan tetapi, orang-orang dengan faktor risiko tertentu lebih mungkin mengembangkan alergi kacang, seperti:

  • Usia. Alergi makanan paling umum terjadi pada anak-anak, khususnya balita dan bayi. Saat usia bertambah, sistem pencernaan matang, dan tubuh cenderung tidak bereaksi terhadap makanan yang memicu alergi.
  • Riwayat alergi terhadap kacang. Beberapa anak dengan alergi kacang bisa sembuh. Namun, bahkan pada anak yang tak lagi punya alergi kacang, alergi ini bisa muncul kembali.
  • Alergi lainnya. Bila seseorang alergi terhadap satu makanan, ia mungkin mengalami peningkatan risiko untuk mengembangkan alergi terhadap makanan lainnya. Demikian pula, jika memiliki jenis alergi lain, seperti rinitis alergi, meningkatkan risiko mengembangkan alergi makanan.
  • Ada anggota keluarga yang juga memiliki alergi. Seseorang berisiko lebih tinggi mengembangkan alergi kacang jika alergi lain, terutama jenis alergi makanan lainnya, umum terjadi dalam keluarga.
  • Dermatitis atopik. Beberapa orang dengan dermatitis atopik (eksem) juga memiliki alergi makanan.

3. Gejala

Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penangananilustrasi anak mengalami reaksi alergi setelah makan kacang (consultqd.clevelandclinic.org)

Reaksi ringan terhadap kacang mungkin akan menyebabkan gejala berikut ini:

  • Ruam kulit atau biduran.
  • Pembengkakan di mata, bibir, dan/atau mata.
  • Muntah-muntah, sakit perut, atau diare.

Bahkan jika seseorang biasanya hanya memiliki reaksi alergi ringan terhadap kacang, tetap ada risiko anafilaksis. Gejalanya yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Sulit bernapas atau pernapasan berisik.
  • Lidah bengkak.
  • Tenggorokan bengkak atau terasa sesak.
  • Sulit berbicara dan/atau suara serak.
  • Mengi atau batuk persisten.
  • Pusing.
  • Pingsan.
  • Tampak pucat dan lemas (pada anak kecil).

Anafilaksis berpotensi mengancam nyawa dan butuh perawatan medis darurat medis secepat mungkin.

4. Diagnosis

Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penangananilustrasi skin prick test untuk membantu mengidentifikasi alergen (foodallergy.org)

Seperti dijelaskan pada laman Better Health Channel, kalau kamu atau anak memiliki gejala alergi, segera temui dokter. Kamu juga bisa mendiskusikan catatan gejala. Untuk diagnosis, dokter mungkin akan memberi rujukan ke dokter spesialis yang dikenal sebagai ahli alergi atau imunologi klinis.

Ahli alergi dapat menguji alergi menggunakan sejumlah metode, tergantung pada jenis alergi potensial. Untuk menguji alergi terhadap kacang tanah, kacang pohon dan biji-bijian, ahli alergi mungkin:

  • Melakukan uji tusuk kulit atau skin prick test.
  • Melakukan tes darah.
  • Meminta pasien untuk sementara menghindari semua jenis kacang atau produk yang mengandung kacang (diet eliminasi), kemudian menindaklanjutinya dengan memasukkan kacang kembali ke dalam pola makan di bawah pengawasan medis yang ketat.

5. Penanganan

Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penangananilustrasi membaca kemasan produk sebelum membeli (pexels.com/Laura James)

Cara terbaik untuk menangani alergi kacang adalah mencegah reaksi dengan cara menghindari kacang. Baca selalu menu dan kemasan makanan dengan saksama saat makan atau berbelanja.

Mengutip WebMD, beberapa studi baru yang mencari pengobatan alergi kacang telah menemukan bahwa tetes imunoterapi kacang yang diberikan di bawah lidah aman dan efektif untuk pengobatan alergi kacang, bahkan pada anak-anak usia 1 tahun. Mereka juga ditemukan membantu secara signifikan menurunkan sensitivitas pasien terhadap kacang.

Apabila kamu tidak sengaja makan sesuatu dengan kacang di dalamnya, perhatikan tanda dan gejala reaksi alergi serius (anafilaksis), seperti sulit bernapas atau susah menelan, dada terasa sesak, sakit perut, muntah-muntah, mengi, atau bila sampai hilang kesadaran. 

Reaksi tersebut bisa mengancam nyawa dan butuh perhatian medis secepat mungkin. Bila mengalami ini, yang bisa dilakukan adalah:

  • Berbaring telentang.
  • Jika punya epinefrin, segera gunakan dan ulangi setelah 5 hingga 15 menit bila gejala belum membaik.
  • Segera lakukan panggilan untuk pertolongan medis, misalnya ambulans.

Apabila kamu punya alergi kacang, bawalah selalu dua injeksi otomatis epinefrin dan ketahui cara menggunakannya saat dibutuhkan.

Anak-anak dengan alergi kacang yang serius bisa menggunakan obat Palforzia, yang dapat membantu mengurangi gejala yang mereka hadapi. Konsultasikan hal ini dengan dokter.

6. Hidup dengan alergi kacang

Alergi Kacang: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan PenangananIlustrasi pencegahan alergi kacang (foodmanufacture.co.uk)

Bila terdiagnosis alergi kacang, hindari paparan apa pun terhadapnya, meskipun bisa sulit untuk menghindari semua jejak kacang. Berikut ini tips yang bisa dilakukan:

  • Selalu baca label makanan.
  • Berhati-hati dengan peralatan makan, permukaan dapur, hingga mentega yang digunakan bersama yang mungkin terkontaminasi kacang.
  • Berhati-hatilah saat mencium atau memeluk seseorang yang baru makan kacang (bekasnya bisa tertinggal di tangan, bibir, gigi, janggut, dan kumis).
  • Berhati-hati saat makan di luar. Makanan Asia bisa sangat berisiko, meskipun kacang juga sering digunakan dalam pesto, saus salad, dan banyak makanan lainnya.
  • Selalu bawa persediaan makanan yang aman saat bepergian.
  • Berhati-hatilah saat makan produk kacang lainnya, bahkan jika tidak merasa alergi terhadapnya. Seseorang berada pada peningkatan risiko mengembangkan alergi terhadap kacang baru.
  • Selalu membawa injeksi otomatis epinefrin dan ketahui cara menggunakannya saat dibutuhkan.
  • Beri tahu orang lain tentang alergi makanan yang dialami dan apa yang harus dilakukan jika reaksi alergi terjadi.
  • Jangan mengonsumsi makanan yang terlihat mencurigakan (misalnya kue, cokelat, nougat, saus, dan sebagainya) atau sesimpel bila ragu terhadap makanan tertentu.
  • Anak-anak dengan alergi kacang harus membawa makanan sendiri ke sekolah dan pesta, jangan berbagi atau bertukar makanan dengan anak lain. Mereka mungkin perlu makan di tempat yang terpisah dari anak-anak lain yang makan kacang.

Alergi kacang adalah salah satu alergi makanan paling umum di dunia dan gejala reaksinya bisa bervariasi, dari ringan, mengganggu, hingga mengancam jiwa. 

Menghindari makanan dan produk yang mengandung kacang adalah cara terbaik untuk mencegah reaksi. Namun, karena kacang pohon dan kacang tanah ada dalam banyak makanan dan produk, dan kontaminasi silang dapat terjadi di fasilitas tempat produsen memproses kacang, kita perlu waspada untuk menghindari paparan yang tidak disengaja.

Baca Juga: 6 Alergi Makanan yang Paling Sering Ditemui, Gak Cuma Seafood!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya