Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seperti Apa Gejala Awal Kanker Payudara? Kenali Tanda-tandanya!

Kanker payudara
gambar perempuan memegang bagian dadanya (freepik.com/Freepik)
Intinya sih...
  • Kanker payudara disebabkan oleh mutasi DNA di sel-sel jaringan payudara, yang menyebabkan pertumbuhan sel-sel abnormal dan menyerang sel-sel sehat.
  • Risiko kanker payudara lebih tinggi pada perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara, usia di atas 50 tahun, konsumsi alkohol berlebih, obesitas, dan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.
  • Gejala kanker payudara meliputi benjolan di area payudara, perubahan warna kulit, ukuran, bentuk, dan tampilan payudara, serta pengelupasan atau pengeras kulit di sekitar payudara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kanker payudara menjadi mimpi buruk yang ditakuti semua perempuan. Faktanya kasus kanker payudara memang terjadi di setiap negara pada perempuan dari segala usia. Mulai dari yang masih dalam masa pubertas, hingga mereka yang sudah lanjut usia. Dilansir World Health Organization (WHO), pada tahun 2022, terdapat sekitar 2,3 juta perempuan di seluruh dunia yang didiagnosis menderita kanker payudara, dengan kematian akibat penyakit yang sama mencapai 670.000 kematian. Mengerikan, bukan?

Namun satu hal yang perlu diingat, hanya karena kanker payudara identik dengan perempuan, bukan berarti laki-laki gak bisa terkena penyakit yang sama. Nyatanya sekitar 0,5-1 persen kasus kanker payudara terjadi pada laki-laki. Kabar baiknya, saat ini ada banyak kasus kanker payudara lebih mudah diobati. Dengan catatan, kanker masih dalam tahap stadium awal. Penelitian menunjukkan bahwa 99 persen pasien yang melakukan pengobatan saat masih stadium awal, memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi selama 5 tahun ke depan. Nah, untuk bisa mendapatkan pengobatan sejak awal, kamu tentu harus aware dulu dengan gejala kanker payudara. Apa sajakah itu?

1. Apa penyebab kanker payudara?

Sel-sel kanker (berwarna biru)
gambar sel kanker (unsplash.com/National Cancer Institute)

Kanker payudara terjadi ketika DNA di dalam sel-sel jaringan payudara mengalami mutasi. Jadi DNA di dalam sel menyimpan sejumlah instruksi mengenai apa aja yang harus dilakukan sel tubuh, termasuk memberitahu kapan waktunya berkembang dan kapan harus mati. Namun alih-alih memberikan serangkaian perintah yang benar, DNA yang sudah mengalami mutasi justru meminta sel untuk tumbuh dengan cepat, bahkan tetap hidup ketika sel-sel sehat mati.

Sel-sel abnormal ini kemudian tubuh sebagai tumor, dan menyerang sel-sel sehat. Dilansir Healthline, pada kanker payudara, sel-sel abnormal (sel kanker) berkembang di kelenjar yang memproduksi susu dan jalur yang membawa susu dari kelenjar ke puting. Selain itu, sel-sel abnormal ini juga bisa tumbuh di jaringan lemak atau jaringan ikat fibrosa yang berlokasi di dalam payudara. 

2. Siapa yang paling berisiko terkena kanker payudara?

Perempuan lanjut usia
gambar perempuan lanjut usia (unsplash.com/Maud Beauregard)

Kanker payudara sebetulnya gak pilih-pilih dalam mencari korban. Meski begitu sekitar 99 persen penderita kanker payudara memang merupakan perempuan, yang juga membuatnya diidentikkan sebagai penyakit kaum hawa. Dilansir CDC, risiko kanker payudara juga bisa lebih tinggi pada orang-orang dengan kondisi tertentu.

Mulai dari mereka yang anggotanya memiliki riwayat kanker payudara, perempuan yang pernah menderita penyakit di payudara, mereka yang berusia di atas 50 tahun, perempuan yang mengalami menstruasi di bawah usia 12 tahun, memiliki payudara yang padat, konsumsi alkohol berlebih, pernah mendapatkan terapi radiasi, obesitas, hingga melakukan terapi hormon pasca menopause. Terakhir, orang-orang yang mengalami mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

3. Seperti apa gejala kanker payudara?

Buah jeruk yang mulai mengering
gambar buah jeruk yang mulai mengering (unsplash.com/Evie Fjord)

Kebanyakan orang mengaitkan benjolan di area payudara sebagai salah satu gejala kanker. Memang benar bahwa benjolan pada payudara -biasanya gak disertai rasa sakit, merupakan salah satu gejala kanker payudara. Namun kadang, benjolan ini juga bisa disebabkan oleh hal lain yang sifatnya non kanker. Dilansir Healthline, kanker payudara sendiri sebetulnya memiliki beberapa gejala. Selain benjolan, beberapa gejala lainnya juga meliputi:

  • Jaringan kulit yang menebal dan terasa berbeda dengan area kulit disekitarnya.
  • Perubahan warna kulit payudara. Pada orang berkulit putih, kulit payudara akan tampak merah muda atau merah. Sedangkan mereka yang memiliki kulit coklat atau hitam, kulit payudara tampak gelap bahkan ungu.
  • Perubahan ukuran, bentuk, maupun tampilan payudara.
  • Puting terlihat datar atau melengkung ke dalam.
  • Perubahan kulit pada payudara, di mana kulit tampak seperti kulit jeruk.
  • Terjadinya pengelupasan atau pengeras kulit disekitar payudara.

4. Bagaimana cara menurunkan risiko kanker payudara?

Seorang perempuan sedang melakukan skrining kanker payudara
gambar seorang perempuan sedang melakukan skrining kanker payudara (unsplash.com/National Cancer Institute)

Kanker payudara sayangnya gak bisa dicegah, meski begitu kamu tetap bisa kok menurunkan risikonya. Dilansir Mayo Clinic, menurunkan risiko kanker payudara sendiri sebetulnya gak terlalu sulit. Intinya adalah, kamu perlu mempertahankan berat badanmu agar tetap di kisaran sehat, mengonsumsi makanan sehat, hindari konsumsi alkohol berlebih, dan olahraga secara rutin. Selain itu, jangan lupa untuk mengecek kondisi payudara untuk memastikan gak ada perubahan bentuk, atau benjolan yang muncul.

Jika keluargamu memiliki riwayat kanker payudara, maka risiko kamu terkena penyakit yang sama akan jadi lebih tinggi. Untuk itu, gak ada salahnya melakukan skrining kanker payudara secara berkala. Skrining payudara sendiri adalah proses pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada kanker yang terdeteksi di payudara. Jenis skrining-nya sendiri cukup beragam. Salah satu yang paling populer adalah dengan melakukan mamogram atau pemeriksaan rontgen payudara. Satu hal yang perlu diingat, skrining gak bisa menyembuhkan kanker. Proses skrining dilakukan hanya sekedar mendeteksi keberadaan sel kanker pada payudara. 

Mengalahkan kanker memang bukan perjuangan mudah, tetapi bukan berarti kamu gak bisa menang. Pada dasarnya, kanker payudara bisa disembuhkan terutama jika penyakit ini terdeteksi dan mendapat pengobatan sejak masih stadium awal. Jadi jangan ragu untuk memeriksakan diri, dan melakukan skrining, ya!

Referensi

“Breast cancer – Symptoms and causes.” Mayo Clinic. Diakses Desember 2025.

“Breast Cancer.” Cleveland Clinic. Diakses Desember 2025.

“Screening for Breast Cancer | Breast Cancer.” CDC. Diakses Desember 2025.

“Breast cancer.” World Health Organization (WHO). Diakses Desember 2025.

“Breast Cancer: Symptoms, Stages, Types, and More.” Healthline. Diakses Desember 2025.

“Breast Cancer – Symptoms & Causes.” Mount Elizabeth Hospitals. Diakses Desember 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Tes Pengetahuan tentang Latihan Kardio, Sepaham Apa Kamu?

05 Des 2025, 15:50 WIBHealth