Susu UHT Bukan Penyebab Diabetes Anak

- Banyak faktor yang bisa membuat anak terkena diabetes, di antaranya pola makan dan aktivitas anak.
- Penyebab diabetes pada anak meliputi faktor genetik, obesitas, kurang bergerak, tingkat kolesterol rendah, dan lainnya.
- Susu UHT dapat memberikan nutrisi penting untuk anak, tetapi tetap perhatikan kandungan susu dan jumlah asupannya.
Beredar narasi bahwa susu ultra high temperature (UHT) bisa menyebabkan diabetes pada anak. Namun, ini telah dibantah oleh dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Lewat akun Instagram @dr.piprim, dijelaskan bahwa diabetes tipe 2 yang banyak terjadi pada anak remaja disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, termasuk konsumsi makanan ultra proses (ultra-processed food). Sementara itu, susu UHT bukan termasuk golongan makanan ultra proses.
Penyebab diabetes tipe 2

Sudah ada laporan bahwa terdapat peningkatan kasus diabetes pada anak sehingga ini harus mendapat perhatian. Penyebabnya beragam, mulai dari kelainan bawaan, obesitas hingga gaya hidup. Mengenai adanya judul berita bahwa susu UHT dianggap sebagai penyebab diabetes pada anak, dr. Piprim memberikan sanggahan lewat akun Instagram-nya.
"Padahal yang dimaksud adalah diabetes tipe 2 yang mulai banyak terjadi pada anak remaja disebabkan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang banyak asupan ultra-processed food, tinggi gula, dan zat tambahan lainnya," tulis dr. Piprim dalam keterangannya.
Dia menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi "real food" seperti ikan, unggas, daging, dan telur. Lebih lanjut dia mengatakan untuk tidak menganggap susu sebagai superfood, sehingga ada yang memberi anaknya susu dalam jumlah banyak.
"Susu jangan dianggap superfood sehingga ada yang memberi anaknya susu 8–10 botol sehari, batasi aja 200 ml sehari," sarannya.
Penyebab diabetes pada anak lainnya
Penyebab sebenarnya dari kondisi diabetes masih belum sepenuhnya dipahami, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Ada spekulasi luas bahwa diabetes terjadi ketika karakteristik genetik yang diturunkan dipicu oleh faktor lingkungan seperti pola makan atau olahraga.
Namun, banyak anak pengidap diabetes tipe 1 yang tidak mempunyai anggota keluarga pengidap diabetes, sehingga penyebab pastinya masih menjadi misteri.
Sementara itu, diabetes tipe 2 pada anak-anak biasanya disebabkan oleh pola makan yang buruk sejak usia sangat muda, ditambah dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tidak berolahraga.
Seorang anak lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 jika ia memiliki salah satu faktor risiko berikut:
- Riwayat diabetes tipe 2 dalam keluarga.
- Kelebihan berat badan.
- Minim aktivitas fisik atau tidak pernah berolahraga.
- Tingkat kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah.
- Tingkat trigliserida yang tinggi.
- Jenis kelamin perempuan.
- Memiliki kadar gula darah sedikit tinggi (pradiabetes).
- Ibu mereka mengidap diabetes gestasional.
- Memiliki berat badan lahir rendah.
Naiknya kasus diabetes pada anak
Pada Januari 2023, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan data penelitian sampai tanggal 31 Januari 2023, bahwa prevalensi kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023.
Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah diabetes anak tahun 2010 atau 0,028 per 100.000 anak dan 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000. Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa per Januari 2023.
Pada anak, kasus diabetes yang banyak ditemukan adalah tipe 1, sedangkan diabetes tipe 2 sebanyak 5–10 persen dari keseluruhan kasus diabetes anak.
Belum tentu disebabkan oleh susu UHT

Ahli gizi Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM menjelaskan, susu UHT belum tentu menyebabkan diabetes. Penyebab penyakit tersebut pada anak bisa karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir (diabetes tipe 1) atau pola makan/gaya hidup tidak sehat (diabetes tipe 2) menyebabkan resistansi insulin dalam tubuh.
"Tidak semua susu UHT berbahaya untuk dikonsumsi. Hanya susu UHT kemasan yang memiliki rasa dan mengandung gula serta turunannya yang berlebih," katanya kepada IDN Times pada Senin (5/8/2024).
Lebih dalam dijelaskan, jika dikonsumsi secara berlebihan dalam waktu yang lama, maka itu bisa memicu tanda dan gejala diabetes akibat sensitivitas hormon insulin menurun di kemudian hari.
Perhatikan kandungan susu kemasan
Arif menyarankan untuk orang tua hanya memberi susu UHT plain atau tanpa rasa. Adapun batas gula yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Usia 2–4 tahun maksimal 15–16 gram gula.
- Usia 4–7 tahun maksimal 18–20 gram gula.
- Usia 7–10 tahun maksimal 22–23 gram gula.
- Usia 10–13 tahun maksimal 24–27 gram gula.
"Kita harus pilih mana kandungan produk kemasan susu UHT yang paling tinggi persentase susunya. Intinya banyak campuran atau tidak dari produk susu kemasan tersebut," imbuh Arif.
Referensi
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Agustus 2024. Diabetes Melitus pada Anak.
Diabetes.co.uk. Diakses pada Agustus 2024. Children and Diabetes.
Nationwide Children’s Hospital. Diakses pada Agustus 2024. Type 2 Diabetes in Children.