Harus Segera Ditangani, Ini 5 Tanda Adanya Parasit dalam Tubuh

Ruam, gatal-gatal, rosasea, atau eksem dapat disebabkan oleh infeksi parasit usus. Menurut studi dalam jurnal Parasite Immunology, mekanisme di balik kondisi ini agak rumit, di mana parasit usus dapat merangsang produksi imunoglobulin E (IgE), antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan.

Kondisi yang dipaparkan di atas tadi dapat menghasilkan reaksi alergi di tubuh, termasuk masalah kulit.

Organisme disebut parasit karena hidup dengan menumpang pada organisme lain. Secara alami, parasit mencuri beberapa nutrisi dalam makanan yang kamu makan, sehingga kamu hanya mendapatkan sangat sedikit nutrisi yang bisa dimanfaatkan oleh tubuh.

Karena hidup parasit bergantung pada nutrisi dalam makanan yang kamu makan, maka kamu cenderung merasa lelah dan lelah sepanjang waktu.

Misalnya, parasit usus Giardia dapat menyebabkan sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome) karena memicu kekurangan dan malabsorpsi nutrisi tertentu seperti zat besi dan B12, menurut penelitian dalam Clinical Gastroenterology and Hepatology.

Walaupun sudah makan dalam porsi besar, tapi tak lama kemudian kamu langsung merasa lapar kembali. Ini bisa jadi pertanda adanya cacing yang tinggal di dalam usus.

Cacing parasit ini hidup dengan makan makanan yang kamu konsumsi. Bukan hanya menyebabkan kamu selalu lapar, adanya cacing di usus juga bisa membuat kamu terus kehilangan berat badan meskipun sudah banyak makan.

Salah satu parasit yang banyak hidup di usus adalah cacing pita. Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), cacing pita menetas di perut dan memakan apa yang kamu makan. Akhirnya, kamu akan merasa lapar sepanjang waktu.

Beberapa parasit usus dapat masuk ke otot dan menyebabkan sakit dan nyeri, menurut keterangan di laman CDC. Trichinosis, yang disebabkan oleh sejenis cacing gelang, adalah salah satunya. Kamu bisa mengalami trichinosis karena makan daging yang kurang matang.

Menurut laman Naturopathic Doctor News & Review, itu terjadi karena parasit menyerang persendian, dan juga mengeluarkan racun yang menyebabkan peradangan, yang berdampak negatif pada fungsi dan pergerakan tubuh.

Infeksi yang disebabkan oleh cacing tambang dan cacing cambuk dapat menyebabkan kehilangan darah, yang menyebabkan anemia defisiensi besi. Di dalam tubuh, cacing ini hidup dengan memakan darah inangnya, yang menyebabkan anemia, menurut jurnal PLoS Pathogen.

Cacing parasit memperoleh nutrisi dalam tubuh dengan menyedot darah, sehingga sangat mungkin individu menjadi menderita anemia defisiensi besi. Akibatnya, individu cenderung memiliki berbagai tanda dan gejala yang terkait dengan kelainan darah, seperti kulit pucat, sesak napas, jantung berdebar, pusing, dan kelelahan.

Jika kamu mengalami tanda-tanda di atas dan curiga ada parasit di dalam tubuhmu, ada baiknya untuk segera mengunjungi dokter. Sebab, tiap jenis parasit kadang membutuhkan pengobatan yang berbeda, sehingga dokter perlu melakukan identifikasi terlebih dahulu.