Kenali Tanda Luka Operasi Mengalami Infeksi, Jangan Dibiarkan!

- Semua orang yang baru menjalani operasi berisiko mengalami infeksi pada luka bekas sayatan operasi.
- Waspadai tanda-tanda infeksi seperti nyeri tekan, kemerahan, bengkak, dan rasa hangat pada area bekas sayatan operasi.
- Infeksi setelah operasi disebabkan oleh mikroba yang merugikan. Yang paling umum adalah bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas.
Operasi bedah adalah salah satu prosedur medis yang dapat menyelamatkan berbagai kondisi serius. Pasti lega rasanya saat operasi berjalan tanpa kendala dan akhirnya kamu boleh pulang dari rumah sakit. Namun, kamu tetap harus merawat bekas luka sayatan dengan hati-hati. Pasalnya, operasi memiliki risiko, salah satunya infeksi.
Penting untuk mengetahui tanda luka operasi mengalami infeksi. Dengan demikian, kamu bisa mendatangi penyedia layanan kesehatan dan mendapatkan perawatan lebih lanjut.
1. Tanda luka operasi mengalami infeksi
Berikut ini tanda umum luka operasi mengalami infeksi:
Kemerahan, bengkak, dan rasa hangat: Peradangan adalah respons alami tubuh ketika mengalami infeksi. Peradangan menyebabkan pembuluh darah membengkak dan cairan bocor ke jaringan sekitarnya, yang mengakibatkan pembengkakan, rasa hangat, dan kemerahan.
Nyeri tekan: Sebagai bagian dari respons imun tubuh, bahan kimia inflamasi yang disebut sitokin dilepaskan ke aliran darah yang mengaktifkan reseptor nyeri di kulit dan jaringan. Rasa sakit adalah salah satu cara tubuh memberi tahu ada sesuatu yang salah.
Demam dan menggigil: Demam adalah tanda bahwa tubuh sedang mencoba melawan "penjajah asing" dengan meningkatkan suhu tubuh secara. Terkadang, demam disertai dengan menggigil.
Keluarnya nanah: Sel darah putih berperan membunuh bakteri. Saat tubuh melawan infeksi, sel darah putih yang mati mulai menumpuk dan bercampur dengan bakteri serta sisa jaringan untuk membentuk nanah. Nanah yang keluar biasanya tampak kental, berbau tidak sedap, berwarna keputihan, kekuningan, atau agak kehijauan.
2. Penyebab infeksi pascaoperasi
Infeksi setelah operasi disebabkan oleh mikroba yang merugikan. Yang paling umum adalah bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas. Bakteri ini dapat menginfeksi luka operasi melalui berbagai cara, seperti:
- Penggunaan alat bedah yang terkontaminasi.
- Sentuhan dengan tangan kotor.
- Melalui kuman di udara.
- Melalui kuman yang sudah ada di tubuh dan kemudian menyebar ke dalam luka.
3. Faktor risiko infeksi setelah operasi

Semua orang yang baru menjalani operasi berisiko mengalami infeksi pada luka bekas sayatan operasi. Namun, infeksi lebih mungkin terjadi pada orang yang:
- Menjalani operasi yang berlangsung lebih dari dua jam.
- Operasi bersifat darurat.
- Menjalani operasi perut.
- Berusia di atas 65 tahun.
- Obesitas.
- Merokok.
- Diabetes.
- Memiliki masalah kekebalan tubuh, seperti HIV.
- Memiliki masalah kesehatan atau penyakit kronis lainnya.
4. Mencegah infeksi pada luka operasi
Dokter dan perawat akan memberi instruksi untuk mencegah infeksi. Biasanya, strategi yang perlu dilakukan pasien untuk menghindari infeksi pada luka operasi meliputi:
Mandi dengan pembersih antiseptik sebelum berangkat ke rumah sakit.
Jangan bercukur, karena dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan infeksi di bawah kulit.
Berhenti merokok sebelum menjalani operasi, karena merokok meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Pertahankan kasa steril yang digunakan dokter pada luka setidaknya selama 48 jam.
Minum antibiotik yang diresepkan dokter.
Jaga area bekas operasi tetap bersih.
Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menangani luka.
5. Mengobati infeksi pada luka operasi
Jika kamu mengamati gejala infeksi pada luka bekas operasi, segera hubungi dokter. Biasanya, luka infeksi dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Namun, pada infeksi parah, pembedahan atau prosedur medis tambahan mungkin diperlukan.
Selama pemulihan, pastikan teman dan anggota keluarga mencuci tangan sebelum memasuki kamarmu. Pastikan juga dokter dan perawat mencuci tangan sebelum menangani lukamu.
Jadi, infeksi pada luka merupakan salah satu komplikasi operasi yang umum. Meskipun begitu, luka infeksi harus segera dirawat agar tidak menyebabkan komplikasi lanjutan. Jika kamu melihat area bekas operasi mengalami infeksi, segera hubungi dokter.
Referensi
"How to Tell If You Have an Infection Following Surgery." Healthline. Diakses pada Juni 2024.
"Surgical Site Infections." Johns Hopkins Medicine. Diakses pada Juni 2024.
"Signs of Infection After Surgery." Verywell Health. Diakses pada Juni 2024.