Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi: terapi inframerah berpotensi jadi pengobatan kognitif (pixabay.com/betexion)

Seiring penuaan, kemampuan kemampuan kognitif, daya pikir, dan daya ingat mulai menurun. Sementara ini bisa dicegah atau diperlambat, penelitian terkini juga masih mencari solusi untuk mengobati penurunan kognitif terkait usia.

Nah, studi terbaru menemukan kalau terapi inframerah lewat teknologi bernama photobiomodulation (PBM) dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif pada kelompok lansia. Mari simak fakta selengkapnya!

1. Alat potensial tersebut adalah PBM

ilustrasi terapi inframerah (jathanandheather.com)

PBM adalah terapi cahaya yang menggunakan cahaya merah atau inframerah dekat (NIR) untuk memicu respons sel dan jaringan. Jenis terapi non-invasif ini juga mulai diteliti pada 1960-an atau saat laser baru-baru saja ditemukan. Saat itu, PBM digunakan untuk menyembuhkan luka dan mengurangi rasa sakit.

Karena menggunakan laser, PBM awalnya tidaklah sepraktis masa kini. Karena sekarang PBM menggunakan light-emitting diode (LED) sebagai ganti laser, teknologi PBM sudah tersedia untuk dipakai di rumah dengan harga yang lebih terjangkau.

inframerah dan mitokondria (optimallivingdynamics.com)

PBM bekerja dengan memengaruhi struktur sel pada manusia. Mitokondria menghasilkan sebagian besar energi untuk sel agar dapat berfungsi dalam bentuk senyawa kimia yang disebut adenosina trifosfat (ATP).

Saat sel rusak, tingkat ATP menurun dan mengganggu metabolisme sel dan menghambat regenerasi. Masalahnya, rendahnya tingkat ATP umum ditemukan pada pasien demensia.

Dengan PBM, partikel cahaya foton memasuki tubuh dan berinteraksi dengan mitokondria. Jika panjang gelombang dan durasi paparan cahaya sesuai, maka tingkat ATP akan meningkat. Meningkatkan ATP inilah yang digadang-gadang dapat membantu memulihkan fungsi sel.

2. Penelitian ingin mencari hubungan PBM dengan peningkatan fungsi kognitif

Editorial Team

Tonton lebih seru di