Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Vitiligo, Kelainan Penyebab Warna Kulit Memudar

ilustrasi vitiligo (pexels.com/Armin Rimoldi)
ilustrasi vitiligo (pexels.com/Armin Rimoldi)
Intinya sih...
  • Vitiligo adalah penyakit yang membuat sebagian area kulit kehilangan warna, yang diyakini merupakan kondisi autoimun.
  • Ada dua jenis utama vitiligo: non segmental dan segmental, serta gejala dan faktor risiko yang perlu diperhatikan.
  • Vitiligo tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan dapat mengembalikan warna kulit yang hilang dengan berbagai jenis pengobatan.

Vitiligo adalah penyakit yang membuat sebagian area kulit kehilangan warna, sehingga muncul bintik atau bercak kulit yang lebih terang. Pada beberapa orang, hanya muncul sedikit bintik. Namun pada orang lain, bisa terjadi kehilangan warna kulit yang lebih luas.

Berikut fakta-fakta seputar vitiligo, dari mulai penyebab, gejala, dan cara mengelola kondisi ini.

1. Penyebab

Vitiligo diyakini merupakan kondisi autoimun, yaitu kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh sendiri secara tidak sengaja.

Pada vitiligo, yang diserang adalah sel penghasil warna kulit yang disebut melanosit. Selain itu, sel melanosit pada orang dengan vitiligo juga mungkin kesulitan menyeimbangkan zat antioksidan dan radikal bebas yang berbahaya dalam tubuh. Kedua hal ini bisa merusak melanosit, sehingga kulit kehilangan warna dan muncul bercak-bercak putih.

Meskipun sebagian besar orang dengan vitiligo tetap sehat, tetapi kondisi ini terkadang berkaitan dengan masalah tiroid, seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau terlalu lambat (hipotiroidisme).

2. Jenis

Ada dua jenis utama vitiligo:

  • Vitiligo non segmental.

  • Vitiligo segmental.

Dalam kasus yang jarang, vitiligo bisa menyebar ke seluruh tubuh. Ini disebut sebagai vitiligo universal.

  1. Vitiligo non segmental

Juga dikenal sebagai vitiligo bilateral atau vitiligo generalisata, gejalanya biasanya muncul di kedua sisi tubuh secara simetris, dalam bentuk bercak putih.

Bercak simetris ini sering muncul di:

  • Punggung tangan.

  • Lengan.

  • Kulit di sekitar lubang tubuh (seperti mata).

  • Lutut.

  • Siku.

  • Kaki.

Jenis ini adalah yang paling umum, terjadi pada sekitar 9 dari 10 orang dengan vitiligo.

  1. Vitiligo segmental

Juga disebut vitiligo unilateral atau vitiligo lokalisata, bercak putih hanya muncul di satu sisi atau satu bagian tubuh saja.

Jenis ini lebih jarang, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak. Biasanya muncul lebih awal dan memengaruhi sekitar 3 dari 10 anak dengan vitiligo.

3. Gejala dan faktor risiko vitiligo

ilustrasi vitiligo di tangan (pexels.com/Armin Rimoldi)
ilustrasi vitiligo di tangan (pexels.com/Armin Rimoldi)

Vitiligo paling sering muncul di beberapa bagian tubuh seperti:

  • Sekitar mulut dan mata.

  • Jari-jari tangan dan pergelangan.

  • Ketiak.

  • Selangkangan dan area genital.

  • Bagian dalam mulut.

Vitiligo juga bisa muncul di tempat tumbuhnya rambut, misalnya kulit kepala. Karena kulit kehilangan melanin (zat pewarna alami), rambut di area tersebut bisa berubah menjadi putih atau abu-abu.

Biasanya vitiligo dimulai dengan bercak pucat yang lama-lama menjadi putih. Kadang bagian tengahnya putih, dan bagian sekelilingnya terlihat lebih pucat. Jika ada pembuluh darah di bawah kulit, bercaknya bisa terlihat agak merah muda.

Tepi bercak bisa halus atau tidak rata. Kadang-kadang terlihat kemerahan atau kehitaman karena perubahan warna kulit (hiperpigmentasi).

Vitiligo tidak menyebabkan rasa tidak nyaman seperti kulit kering, tetapi kadang bisa terasa gatal.

Vitiligo bisa memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Ada yang hanya punya beberapa bercak kecil, tetapi ada juga yang punya bercak besar yang menyebar dan menyatu.

Tidak bisa diprediksi seberapa luas kulit yang akan terkena. Dan biasanya, bercak putih ini bersifat permanen.

Orang dengan vitiligo juga dapat mengalami:

  • Penurunan rasa percaya diri atau citra diri yang buruk akibat kekhawatiran tentang penampilan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup.

  • Uveitis, yaitu peradangan atau pembengkakan pada mata.

  • Peradangan pada telinga.

Faktor risiko

Siapa pun dapat terkena vitiligo, dan kondisi ini dapat berkembang pada usia berapa pun. Namun, bagi banyak orang dengan vitiligo, bercak putih mulai muncul sebelum usia 20 tahun, dan dapat dimulai sejak masa kanak-kanak.

Vitiligo tampaknya lebih umum terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tersebut atau yang memiliki penyakit autoimun tertentu, termasuk:

  • Penyakit Addison.

  • Anemia pernisiosa.

  • Psoriasis.

  • Artritis reumatoid.

  • Lupus eritematosus sistemik.

  • Penyakit tiroid.

  • Diabetes tipe 1.

4. Diagnosis

Untuk mendiagnosis vitiligo, dokter akan meninjau riwayat medis dan melakukan pemeriksaan kulit menyeluruh.

Dalam beberapa kasus, sinar ultraviolet yang disebut lampu Wood digunakan untuk menyorot area depigmentasi, yang tampak seperti kapur dan terang di bawah lampu.

Dokter mungkin akan melakukan tes lain seperti:

  • Tes darah untuk memeriksa penyakit autoimun lainnya.

  • Pemeriksaan mata untuk mendeteksi uveitis, peradangan mata yang terkait dengan vitiligo.

Biopsi kulit (sampel kulit diperiksa di laboratorium) jarang diperlukan. Biopsi dapat membantu memastikan diagnosis jika perubahan kulit menunjukkan kondisi lain.

5. Apakah vitiligo bisa dihilangkan?

ilustrasi vitiligo (unsplash.com/Hanen Boubahri)
ilustrasi vitiligo (unsplash.com/Hanen Boubahri)

Meskipun vitiligo tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan dapat mengembalikan warna kulit yang hilang. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki warna kulit yang merata dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Dokter bisa meresepkan obat untuk menghentikan sistem imun agar tidak menyerang sel melanosit dan membantu memperbaiki tampilan kulit. Biasanya, tujuan pengobatan vitiligo adalah untuk:

  • Memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit.

  • Merangsang tumbuhnya kembali sel melanosit.

  • Mengembalikan warna pada bercak putih, agar warna kulit terlihat lebih merata.

Perlu diingat, pengobatan butuh waktu dan tidak semua orang merespons dengan cara yang sama. Hasilnya juga bisa berbeda-beda di setiap bagian tubuh, dan bercak baru bisa saja muncul saat sedang masa pengobatan. Kadang, dokter menggabungkan beberapa jenis pengobatan agar hasilnya lebih optimal.

Jenis-jenis pengobatan vitiligo meliputi:

  • Obat oral atau krim kulit khusus, seperti kortikosteroid atau penghambat kalsineurin, yang bisa membantu mengembalikan warna kulit.

  • Terapi cahaya (fototerapi), menggunakan cahaya khusus untuk menstimulasi kembali warna kulit.

  • Depigmentasi, yaitu menghilangkan warna dari bagian kulit yang masih gelap agar menyamai bercak putih. Biasanya direkomendasikan jika lebih dari separuh tubuh terdampak. Hasilnya bersifat permanen dan prosesnya bisa memakan waktu lebih dari satu tahun. Penting untuk menghindari paparan sinar matahari selama dan setelah pengobatan ini.

  • Tindakan bedah, bisa dipertimbangkan jika vitiligo sudah berlangsung lama dan tidak membaik dengan metode lain. Namun, operasi biasanya tidak dianjurkan jika vitiligo masih menyebar, atau jika kamu mudah membuat bekas luka besar (keloid).

6. Bisakah vitiligo berhenti menyebar?

Dalam hal menghentikan penyebaran, perlindungan dari sinar matahari sangat penting. Kulit yang terkena vitiligo mudah terbakar, karena tidak ada pigmen untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Kulit terbakar yang parah dapat memperburuk vitiligo.

Untuk melindungi kulit dari sinar matahari, dokter kulit akan menyarankan untuk:

  • Mencari tempat teduh.

  • Mengenakan pakaian pelindung matahari.

  • Menggunakan tabir surya yang menawarkan perlindungan spektrum luas, tahan air, dan SPF 30 atau lebih tinggi pada semua kulit yang tidak tertutup pakaian

  • Menghindari tanning.

7. Bisakah vitiligo dicegah?

Saat ini belum ada cara untuk mencegah vitiligo. Jika kamu melihat bintik atau bercak berwarna terang pada kulit, temui dokter kulit bersertifikat. Mereka dapat memberi tahu apakah kamu mengidap vitiligo atau kondisi medis lainnya. Ada banyak penyakit kulit lain yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih cerah, yang dapat diobati.

Jika kamu mengidap vitiligo, makin cepat pengobatan dimulai, makin efektif hasilnya. Jika tidak diobati selama bertahun-tahun, vitiligo mungkin sulit diobati.

8. Hidup dengan vitiligo

ilustrasi vitiligo (freepik.com/freepik)
ilustrasi vitiligo (freepik.com/freepik)

Hidup dengan vitiligo bisa terasa berat. Beberapa orang merasa malu, sedih, tidak percaya diri, atau kecewa karena perubahan warna kulit yang terjadi. Kadang-kadang, ini bisa membuat seseorang merasa rendah diri atau bahkan depresi. Mendapatkan bantuan dari tenaga profesional kesehatan jiwa bisa sangat membantu untuk mengatasi perasaan ini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain pengobatan dari dokter, kamu juga bisa menjaga kondisi vitiligo dengan cara:

  • Melindungi kulit dari sinar matahari. Gunakan tabir surya dan pakaian tertutup untuk mencegah kulit terbakar dan kerusakan jangka panjang.

  • Menggunakan kosmetik, seperti losion pewarna kulit atau produk self-tanning, untuk menyamarkan bercak putih. Konsultasikan dulu ke dokter sebelum memilih produk.

  • Mencari dokter yang berpengalaman menangani vitiligo, agar penanganannya lebih tepat.

  • Mempelajari tentang vitiligo dan pengobatannya, supaya kamu bisa membuat keputusan yang baik dalam perawatan diri.

  • Berbagi cerita dengan orang lain yang punya vitiligo. Kamu bisa mencari komunitas pendukung, baik secara langsung maupun lewat komunitas online.

  • Bercerita kepada keluarga dan teman-teman untuk mendapat dukungan emosional.

Referensi

Ahmed jan N, Masood S. Vitiligo. [Updated 2023 Aug 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559149/

"Vitiligo". National Health Service. Diakses Juni 2025.

"Vitiligo: Diagnosis, Treatment, and Steps to Take." National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. Diakses Juni 2025.

"Vitiligo: Overview." American Academy of Dermatology Association. Diakses Juni 2025.

"Vitiligo: Managing and living with this challenging skin condition." Harvard Health Publishing. Diakses Juni 2025.

"Vitiligo." Yale Medicine. Diakses Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Nena Zakiah
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us