"Pernyataan yang meragukan bahaya rokok sangat berisiko karena dapat menyesatkan publik dan melemahkan upaya pencegahan," ujarnya.
YKI Bantah Ketua Komisi XI DPR Bilang Rokok Tidak Sebabkan Kematian

- Ketua Komisi XI DPR membantah rokok menyebabkan kematian, menimbulkan keraguan terhadap bahaya rokok pada publik.
- Yayasan Kanker Indonesia memberikan klarifikasi berdasarkan data medis dan riset internasional yang kredibel.
- Rokok dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, pankreas, ginjal, serviks, dan leukimia, serta berbagai penyakit lainnya yang dapat menyebabkan kematian.
Publik dibuat geger karena Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mengatakan bahwa tidak ada orang meninggal yang disebabkan oleh rokok. Hal ini beredar di media sosial saat dirinya bicara tentang reformulasi undang-undang industri tembakau.
Pernyataan tersebut menimbulkan keraguan terhadap bahaya rokok, padahal bukti medis dan ilmiah telah lama menunjukkan bahwa rokok adalah penyebab utama berbagai jenis kanker, penyakit, dan kematian dini.
Omongan yang menyesatkan publik
Dalam keterangan resmi, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) memberikan klarifikasi kepada masyarakat berdasarkan data medis dan riset internasional yang kredibel.
Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, menegaskan bahwa rokok adalah penyebab kanker yang paling bisa dicegah. Zat-zat karsinogenik dalam rokok merusak DNA sel tubuh, memicu pertumbuhan sel abnormal, dan menyebabkan berbagai jenis kanker.
Kenapa rokok dapat menyebabkan kanker?
Prof. Aru menjelaskan bahwa mekanisme kanker akibat rokok dapat dilihat bahwa asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk arsenik, benzena, dan formaldehida.
Sekitar 70 di antaranya bersifat karsinogenik dan dapat merusak gen dalam sel tubuh, sehingga berakibat pada kerusakan DNA. Selain itu, gen yang rusak menyebabkan sel berkembang secara tidak normal dan membentuk tumor kanker.
Perlu diperhatikan juga bahwa tar dari rokok mengendap di paru-paru, menyebabkan kanker paru-paru dan menyebarkan zat beracun ke seluruh tubuh melalui darah.
Ada beberapa jenis kanker yang terkait dengan rokok, di antaranya:
- Kanker paru-paru.
- Kanker mulut dan tenggorokan (laring, orofaring).
- Kanker kerongkongan.
- Kanker kandung kemih.
- Kanker pankreas.
- Kanker ginjal.
- Kanker serviks (leher rahim).
- Beberapa jenis kanker darah (leukemia).
Selain kanker, rokok juga telah dikaitkan dengan berbagai penyakit lainnya, seperti:
- Penyakit paru obstruktif kronis.
- Penyakit jantung.
- Stroke.
- Asma.
- Gangguan reproduksi pada perempuan.
- Bayi prematur dan berat badan lahir rendah.
- Diabetes.
- Kebutaan, katarak, dan degenerasi makula terkait usia.
Perokok pasif turut kena dampak

Rokok tidak hanya berdampak terhadap si perokok langsung, tetapi juga berisiko pada perokok pasif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 1,2 juta kematian per tahun terjadi pada perokok pasif.
Dampaknya hampir setara dengan perokok aktif karena paparan zat berbahaya yang sama. Anak-anak, ibu hamil, dan lansia sangat rentan terhadap paparan asap rokok di lingkungan rumah dan publik.
Lebih dalam Prof. Aru menjelaskan bahwa makin lama seseorang merokok, makin tinggi risiko kanker yang efeknya bersifat kumulatif. Kemudian makin banyak rokok yang diisap per hari, maka makin besar juga risiko kanker.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, termasuk para pemimpin publik, untuk merujuk pada data medis dan bukan opini pribadi. Rokok bukan hanya membunuh perokok, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Ini bukan soal debat, ini soal nyawa,” tegas Prof. Aru Sudoyo.
Referensi
Puspawati, Pia Rika, Susi Ari Kristina, and Chairun Wiedyaningsih. “Dampak Merokok Terhadap Kematian Dini Akibat Kanker Di Indonesia: Estimasi Years of Life Lost (YLL).” Jurnal Online Universitas Gadjah Mada (Universitas Gadjah Mada) 16, no. 1 (January 30, 2020): 101–6.
"Fakta Bahwa Rokok Penyebab Kanker". Kemenkes Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan. Diakses November 2025.
"Health Risks of Smoking Tobacco". American Cancer Society. Diakses November 2025.
"Lebih dari 100 alasan untuk berhenti merokok". Organisasi Kesehatan Dunia. Diakses November 2025.
Referensi
"10 of the Worst Diseases Smoking Causes." American Lung Association. Diakses November 2025.


















